17 ' madness

43 3 0
                                    

Emily menggeram dengan wujud rohnya. Menatap roh asing yang sudah ia pastikan itu bukanlah saudara kembarnya.

"Cukup basa-basimu. Cepat katakan. Kau ini siapa? Dan untuk apa kau memin-bukan, mengambil tubuhku?" Tanya Emily dengan nada menuntut.

Sementara roh itu hanya terkekeh licik. Menampakkan taringnya dengan sombong.

"Ternyata kau keras kepala juga, ya, nona Cruise." Gumamnya pelan.

"A-ap--"

"Sudah kukatakan berkali-kali, aku itu kembaranmu. Kau tidak percaya padaku?" Roh itu tetap bersikeras mengaku sebagai Meatrice, membuat Emily mulai emosi.

"Tidak usah mengaku-ngaku bahwa kau adalah kembaranku, wahai vampir rendahan. Siapa kau sebenarnya?" Emily kembali menatap tajam roh itu. Meskipun ia sadar bahwa ia tidak bisa apa-apa dengan wujud begini, tapi itu tubuhnya. Wujudnya.

Wujud yang sangat disukai Jisung
















YHAAAAA BUCIN YHAAAAA

















Oke, mari kembali serius.

Roh itu tersenyum licik begitu mendengar pertanyaan Emily.

"Kau akan tahu hal itu nanti, nona Cruise."

Sret!

"Hei, mau kabur?! Kembalikan tubuhku, hei, vampir bajingan!!" Emily berseru tidak terima saat menyaksikan tubuhnya dibawa kabur oleh roh yang meloncat dari jendela rumahnya. Roh tersebut berlari di jalanan komplek rumahnya tanpa permisi.

"Aaaaakkkkhhh!!" Erang Emily frustasi. Lalu ia menjambak rambutnya kuat-kuat, berhenti ketika sebuah suara menyita perhatiannya.

"Emily, kau-astaga, Emily?! Ada apa dengan tubuhmu?!" Pekik Beomgyu begitu mendapati tubuh sahabatnya sudah seperti hantu.

"Beomgyu! Ada roh aneh yang merebut tubuhku! Dia mengaku sebagai roh Meatrice, dan sekarang dia lari ntah kemana." Tutur Emily sambil mengusap rambutnya kesal. Mendengar itu, Beomgyu pun mencebikkan bibirnya kesal.

"Sebenarnya siapa, sih, dia?! Kita harus kejar dia!" titah Beomgyu hendak meloncat dari jendela kamar Emily. Tapi sebelum itu, Emily menahannya.

"Beomgyu! Kau gila?! Ini jendela lantai tiga! Kau bisa mati jika salah mendarat!" cegat Emily dengan wajah cemas sekaligus jengkel terhadap sifat Beomgyu yang nekat. Tapi sepertinya lelaki berwajah manis itu tidak menghiraukan kata-kata sahabatnya.

"Choi Beomgyu tidak akan mati semudah itu!"

Srat!

"Ya! Beomgyuuu!!"

Sret!

Belum lagi Emily selesai dengan keterkejutannya pada Beomgyu, tahu-tahu Chenle sudah melompat dari jendela kamarnya, menyusul Beomgyu. Emily merasa seperti umurnya telah bertambah setengah abad.

"Tenanglah, ragamu akan segera kembali! Kau tetap disana!" seru Chenle sebelum akhirnya berlari menyusul Beomgyu.

Emily hanya berdecak pelan melihat kedua temannya itu mengejar raganya yang dicuri di tengah kegelapan malam.

"Hhh..." gadis itu menghela napas, menatap langit malam yang penuh dengan bintang.

Dan entah kenapa, pikirannya berlabuh ke arah Jisung.

Tanpa diminta, hati gadis vampir itu mendadak sendu. Tatapan matanya yang semula terlihat kesal berubah lesu.

"Jisung-shie...," bibir merahnya menggumamkan sebuah nama, yang tak dapat dipungkiri sangat dirindukannya sekarang, dan mungkin akan selalu dirindukannya.

my pretty monster ; park jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang