3

452 55 0
                                    


"Ah akhirnya kita mendapatkannya" ujar Amber, akhirnya mereka dapat bernafas lega. Karena sempat tersesat dan berkeliling sana sini, akhirnya mereka mendapatkan bibit bunga yang mereka inginkan.

Mereka berjalan beriringan dibawah cahaya lampu jalan serta langit malam yang cerah. Hembusan angin malam menerpa wajah mereka.

"Tanamannya mau kita tanam dimana?" tanya Amber

"Jangan rumahku" timpal Yixing yang langsung menolak.

"Aku juga tidak percaya bila menyimpan tanaman kita dirumahmu" kata Amber

"Rumah Joohyun saja" usul Junmyeon membuat sang empu menoleh kaget.

"Hah? Rumahku?" laki-laki disampingnya mengangguk menatap Joohyun.

"Kenapa? Tidak boleh ya bila kami mengerjakan tugas dirumahmu?" tanya Junmyeon dengan nada sedih membuat kedua mata Joohyun membesar.

"Ah aniyo...ten...tentu saja kalian boleh ke rumahku"

"Oke! Besok kami ke rumahmu ya, Joohyun-ah!" kata Amber antusias sembari merangkul pundak Joohyun.

"Aku duluan ya" pamit Yixing

"Hati-hati" kata Junmyeon sembari melambaikan tangannya diikuti Amber dan Joohyun yang dibalas oleh laki-laki Zhang itu.

"Pasti dia mau ke studio" ujar Amber

"Studio?" guman Joohyun

"Pamannya Yixing punya studio musik, dia sering berlatih disana untuk ujian masuk nanti" jelas Amber

"Pantas saja Yixing-ssi pandai bermain alat musik"

"Hampir seluruh keluarganya pemusik, ayahnya punya label musik dan ibunya pianis" timpal Junmyeon membuat Joohyun terkagum dibuatnya. Pasalnya Yixing sering ditunjuk menjadi pengirim musik setiap ada acara di sekolah mereka. Mendengar semua itu membuat Joohyun mengerti apa namanya pewarisan bakat.

"Wah, ini sudah jam 7. Aku harus segera latihan, duluan ya!" pamit Amber yang sudah berlari meninggalkan mereka berdua.

"Amber mau kemana?" guman Joohyun.

"Dia trainee"

"Hah?"

"Tolong dirahasiakan ya..." ujar Junmyeon, Joohyun pun mengangguk.
"Amber latihan setiap pulang sekolah ya?"

"Tidak juga, dulu seminggu lima sampai empat kali. Kalau sekarang hampir setiap hari" jelas Junmyeon

"Kenapa?"

"Hm...bila kau ingin meraih impianmu, kau harus berusaha keras" Joohyun mengangguk mengerti.

"Kapan Amber debut?"

"Belum pasti, tapi melihat dirinya yang semakin sibuk. Sepertinya tidak akan lama lagi"

"Pasti melelahkan..." guman Joohyun memasang ekspresi sedih. Jadi sekarang ia tau, kenapa gadis Liu itu sering kepergok tidur dikelas sampai dimarahi guru membuat Joohyun sedih. Junmyeon yang peka pun tersenyum melihat ekspresi sedih Joohyun.

"Jangan merasa kasihan, Amber tidak akan suka! Lebih baik kau berdoa dan menyemangatinya saja" kata Junmyeon, gadis itu menoleh lalu tersenyum dan mengangguk setuju.

"Baik, Junmyeon-ssi"

"Nah, ini yang ingin aku luruskan!" ujar Junmyeon menghentikan langkah mereka. Kini mereka saling berhadapan, dapat dilihat perbedaan tinggi mereka. Kedua mata milik Joohyun mengerjap bingung.

"Kita juga teman satu kelas, teman satu kelompok juga, kita juga banyak mengobrol. Bisakah kau bicara santai saja denganku?"

"Hm, memangnya tidak papa?"

Make Me Smile✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang