Chapter4

28 4 0
                                    


"Guyss ada berita yang menggemparkan dan menusuk tadi tu ketua tim basket Saturnus menggendong salah satu murid sebelah ala bridal style dan membuat aku kejang-kejang ouh no hati ku telah pupus"

cerita salah satu murid yang melihat kejadian tadi tanpa menggunakan tanda titik dan koma lalu mengambil nafas dalam-dalam.

"Seriusan?, Aku tidak percaya ini kayaknya sih enggak mungkin deh, setahu aku Gael Amondes itu enggak mau dekat perempuan lain kecuali itu sama Claras Ardien soalnya Gael cinta banget tu sama dia, walaupun Claras gk tahu kemana dan hilang tanpa kabar, dan yang lebih mengejutkannya lagi itu tu Gael masih stay nungguin Claras tau, emang Kalian semua sudah lupa atau enggak tahu sih", Jelas salah satu murid perempuan yang mendengar cerita dari temannya itu.

"Iya ya benar-benar, aku setuju"

"Tapi ya menurut aku mungkin itu cewek mungkin hanya sebagai pelampiasan"

"Eh jangan ngaur gitu dong kalau ngomong, aku tahu rasanya sebagai pelampiasan sakit Sangat sakit, lebih baik kita berfikir yang positif aja dan mudah-mudahan Gael udah bisa move on dari Claras"

"Hmm ada yang numpang curhat ni, walaupun tidak secara langsung hahaha, tapi aku setuju semoga aja itu Gael sudah berubah ya"

Begitulah para gosip dari beberapa siswi yang tahu cerita perjalanan cinta Gael.

flashback on,

Hari pertama masuk sekolah sudah seharusnya para murid melakukan mouse, pada saat itu Gael bertemu dengan salah satu siswi yang memakai pakaian badut sedang berjalan meminta tanda tangan kakak kelas, dengan wajah yang di make up'in membuat hatinya merasa imut di tambah lagi ekspresi yang membuatnya ingin sekali mencubit pipi itu.

Dengan keberanian yang besar ia datang mencubit pipi itu dengan gemes dan lari begitu saja hingga Perempuan tadi merasa malu belum lagi pipinya yang merah merona menahan agar ia tidak berteriak.

Dan jangan di tanya, semua kejadian tadi di saksikan secara langsung oleh para murid termasuk kakak kelas tadi hingga membuat siapa pun yang melihatnya akan berteriak karena baper dan ada juga yang tertawa gemes karena baru sehari jadi anak SMA bucinnya sudah tingkat dewa.

Sudah dua bulan lebih akhirnya Gael memberanikan diri untuk menembak Claras secara langsung dan menemuinya di kelas, lalu mengungkapkan semua perasaannya semenjak hari pertama masuk SMA, dan langsung di terima Claras.

Saat merayakan hari anniversary satu tahun Claras tak kunjung datang hingga berjam-jam lamanya Gael menunggu. Mereka sudah janjian untuk merayakannya di pinggir laut dengan waktu yang sudah di tetapkan.

Dengan sabarnya ia menunggu hingga rasa kantuk yang mulai menguasai dirinya, tanpa sadar ia pun tertidur.

Keesokan paginya sinar matahari membangunkannya, lalu di lihatnya meja yang masih sama seperti sediakala pada malam itu. Claras tak kunjung datang, lalu kemana dia, Apa dia lupa?, Sepertinya tidak kerena mereka sudah merencanakannya lebih awal.

Semenjak kejadian itu Gael yang ceria berubah 180°, satu sekolah sudah tahu akan cerita itu dan ia tidak pernah lagi dekat dengan perempuan apa lagi berbicara jika itu tidak penting baginya.

Flashback off.

"Widihh kesambet apa itu ketua kita asal gendong anak orang aja, padahal itu Gael enggak suka dekat-dekat dengan cewek lain", ucap salah satu anggota basket Gael yang bernama Brian Batara.

"Hmmm, cowok guanteng mah bebas kalii... Mau dekat sama siapa, emang kayak situ yang**", belum selesai salah satu anggota basket Gael ngomong sudah langsung di potong oleh Brian.

"Apa?!, Ngomong aja terus, kalau enggak mau aku sleding" ucapnya yang berhasil membuat teman-teman yang lain menahan tawanya.

Jika ada sesuatu yang menghebohkan pasti dua kepala ikan asin ini yang berantam seperti adu mulut dan terkadang tidak saling cakapan dan tidak mau saling melihat.

Terkadang para anggota basket lain heran melihat dua makhluk yang hidupnya selalu membuat diri mereka susah, dengan alasan yang enggak jelas.

"Eh kalian bisa akur enggak sih, Masalah buat kalian ada kalau Gael menggendong itu cewek?"

Tanya salah satu teman Brian yang dari tadi sudah memanas akibat celotehan yang gk jelas.

"Kalau mau berantem lagi silahkan lanjutkan, kami mau ikut Gael ke UKS".

Hening, dua makhluk tadi diam tak berkutik apa yang di katakan Lion ada benarnya juga, lalu tiba-tiba.

"Lion tunggu kami ikut"
Ucap mereka kompak lalu saling melempar pandangan.

I am CanvaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang