"Astaga belum bangun juga nih bocah, woi bangun apa kamu lupa sama hukuman yang saya berikan kemarin?, Atau apa perlu saya main tangan sama kau haa!"
Ucap Manda sambil menendang punggung lalu ke bahu Canva."Aw sakit mah badan Canva"
"Kamu jadi perempuan kok malas banget sih, oiya kamu kenapa tidak berangkat ke sekolah? ohh kamu mau saya aduhin sama suami saya. Oke kalau begitu dengan senang hati jika saya melihat anda di siksa haha"
" Canva enggak enak badan mah, semalam ayah memukul aku sampai aku tidak berdaya" ucap Canva.
"Itulah yang saya inginkan, nanti malam saya udah enggak sabar melihat kamu di pukuli lagi haha. saya tunggu kamu dalam waktu dua jam rumah ini harus sudah bersih"
Ucap Manda.Manda peran yang di berikan Tuhan sebagai ibu, lalu di beri sebuah anugerah dan titipan seorang anak yang berharga dimata perempuan lain yang belum memiliki anak dan Belum di beri kesempatan menjadi seorang ibu.
Justru, Manda seorang ibu yang tidak memiliki hati kepada anak bungsunya itu ia malah menyiksanya secara perlahan namun pasti.
***
"Ya ampun Canva mana ya dari tadi dia belum datang 15menit lagi bel sudah berbunyi" cemas satu-satunya teman sekaligus sahabat Canva.
"Ini semua karena kejadian semalam dan mungkin Canva jadi masuk rumah sakit gara-gara kena bola. Awas tuh orang ya".
Saat jam istirahat.
BUGH
Satu tinjuan melayang keras ke rahang seorang laki-laki, lalu oleng dan hampir hilang kendali.
"Dasar cewek gila enggak waras, otak tarok mana haa?, datang-datang udah nyari ribut untung perempuan ya"
Ucap Gael memendam amarahnya dengan mengepal kuat kedua tangannya.
"Masih belum nyadar juga?,
Gara-gara kamu Canva enggak masuk sekolah""Apa hubungannya aku sama dia, kenal aja enggak"
"Aishk kamu itu ya, dia masuk rumah sakit akibat ulah kalian yang main bola enggak lihat-lihat" Geram Ela.
Tiba-tiba wajah tampan Gael berubah menjadi pucat. Ini sangat fatal baginya jika seorang wanita masuk rumah sakit akibat ulahnya yang tidak sengaja.
Apa yang harus aku lakukan, apa mungkin nanti perempuan itu akan mati dan polisi akan mengincarnya ku lalu memasukkan ke dalam penjara seumur hidup di karenakan telah merenggut nyawa seseorang
Oh tidak jauhkan pikiran-pikiran negatif ini."Apa kau sedang tidak bercanda?" Tanya Gael sekali lagi dengan menelan susah silvianya.
"Apa kau melihat ada kebohongan di mata ku saat mengatakan itu semua?"
Apa-apaan ini kenapa pertanyaan di di balas dengan pertanyaan. Tapi sepertinya perempuan ini tidak sedang berbohong ataupun bercanda.
***
Tamparan demi tamparan yang di rasa seperti terkena besi panas, Belum lagi tubuh yang di injak-injak dan tendangan demi tendangan yang melayang. Hancur sudah tubuh Canva banyak luka dan bekas goresan pada badannya yang mulus itu.
Suara tangis yang menjerit terabaikan, hati dan pikiran sudah di kuasai iblis dan roh jahat bagaikan Dajjal.
Surya memang sebelah dua belas dengan Manda sama-sama tidak punya hati.
"Ayah ini aku anak kandung mu kenapa kau perlakukan seperti binatang, hiks hiks Ibu ku mohon hentikan ayah"
Mata memerah hidung mengeluarkan darah, sudut bibir yang pecah, rambut rontok dan sekarang Manda seperti orang tuli yang tidak mendengar suara Canva yang memintanya tolong.
Ya Tuhan cabut saja nyawa ku jika ini yang mereka inginkan, jangan kau buat aku mati secara perlahan dengan perlakuan ayah dan ibu ku kepada ku, batin ku tersiksa luar dan dalam.
Cukup penyakit ini yang aku rasakan tapi jangan perlakuan pahit dari kedua orang tua ku, selama ini aku bertahan hanya berharap suatu saat nanti mereka sadar bahwa aku membutuhkan cinta dari mereka.
Aku hanyalah perempuan biasa yang penyakitan tidak ada nilainya tapi apa pantas seorang anak seperti aku mendapat sebuah cinta?
Ahk sial pertanyaan bodoh itu selalu
Di pikiran ku siapa pun tolong aku.
Bang Haidar dengan teganya dia hanya melihat ku di siksa ada apa dengan dirinya terkadang ia peduli dan di saat seperti ini dia malah bersikap tidak mau cuek dan melihat aku di babi buta.Pasrah, itulah yang saat ini ia lakukan semua orang hanya diam menyaksikan ku di sakiti.
Apa pantas jika aku melawan sekali saja kepada kedua orangtuaku?,
Tidak, aku tidak mau jadi anak durhaka, jauhkanlah pikiran haram ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
I am Canva
Cerita PendekPantaskah seorang wanita penyakitan seperti aku mendapat sebuah cinta? Hahaha tentu saja tidak kalian ini sangat lucu biar ku perjelas, keluarga ku saja tidak menginginkan aku bahkan mereka sangat MEMBENCIKU! Catat itu baik-baik. Lalu bagaimana deng...