Chapter10

19 4 0
                                    


Sepertinya apa yang dikatakan Brian dan Deni ada benarnya juga, aku butuh seseorang untuk mengganti Claras cinta pertamaku. Lagian Canva sangat cantik bahwa melebihi kecantikan Claras si pemilik jiwa dan raga ku ck.

Bahkan perasaan ku selama ini yang aku rasakan saat bersama Claras tiba tiba muncul kembali saat aku bersama dengan Canva, oh tidak apa yang harus aku lakukan?.

Aku sebagai manusia biasa tidak bisa berbuat apa-apa tentang perasaan ku yang enggak jelas harus bagaimana, jika aku bersama Canva maka aku merasakan kehidupan yang dulu hilang kini kembali lagi, lalu jika aku masih menunggu Claras yang belum pasti kenapa aku harus menyia-nyiakan yang sudah pasti bahkan sudah ada di depan mata.

"Bro ntar malam lo semua datang ke rumah gue ya soalnya nyokap bokap gue selama seminggu ini enggak ada di rumah, mereka ke rumah nenek gue yang lagi sakit. Ntar nanti kita mabar deh gue yang nyiapin perjamuannya, gimana?.

"Serius lo ion?"

"Lo lagi enggak bercanda kan?

" Iya nih tumben tumbenan Lion ngajak kita main ke rumahnya"

"Yaudah kalau enggak mau gk masalah buat gue" songong lion

"Etdah kok lo malah ngomong kek gicu cih kita kitakan cuma nanya doang dan kita kita setuju bahkan dengan senang hati menerima tawaran elu" ucap Deni sambil memasang mimik wajah yang menggelikan.

"Ian hiks hiks please deh mukanya jangan di buat macam tu, gue jadi pengen meluk lo soalnya jiwa jomblo ku meronta-ronta kepingin cium elu" kata Brian

"Anjing najis tahu gak lo amit amit, gue itu masih normal dan lo udah enggak normal lagi karena kelamaan menjomblo awet amat" ucap Deni.

"Lo enggak nyadar ya Den kalau lo itu juga jomblo karatan" balas Brian

"Alamak kok jadi gini sih kan gue tadi cuma nyuruh kalian semua datang ke rumah buat Mabar dan kenapa jadi berantem sih, heran gue lihat lo berdua" sahut Lion.

"Sabar ion sabar merekakan hanya bosan hidup ae kali, makanya cari masalah terus tu kerjaannya hahaha, ntar kalau gue DM kalau mau datang ke rumah lo" ucap Gael.

"Okeh gue tunggu lo semua"

***

"Manda kamu enggak masak untuk makan malam?"

"Manda!!" Emosi Surya

"Apa haa?!" Jawab Manda nyolot

"Kenapa kamu belum masak untuk makan malam?, istri macam apa kau ini kenapa setiap aku pulang dari kantor kau jarang sekali masak. Lama-lama aku enggak betah berada di rumah ini".

"Aku hari ini sangat sibuk dan tidak sempat untuk memasak jika kau lapar kau bisa memesan makanan secara online atau makan di luar saja, kan gampang kamunya aja yang bikin ribet hal sepele"

"Jika kau selalu sibuk kenapa kau malah memecat mbo Atik?, Dan apa katamu tadi ini hanya masalah sepele?, Ini sudah keterlaluan Manda kau sangat jarang masak dan selalu keluyuran enggak jelas kadang pergi arisanlah, liburan bareng teman-temanlah. Aku sudah muak dengan sikapmu yang seperti ini"

"Aku juga muak mas, kau sering mabuk, teriak enggak jelas dan kau mulai main tangan kepada ku!"

"Ini semua salah mu kau tidak pernah becus jadi istri dan ibu rumah tangga, yang kau pikirkan hanyalah kesenangan mu"

"Ahk sudahlah mas aku capek, aku mau tidur"

Haa....!! Teriak Surya

Diaamm..!! aku mohon tolong diamlah kepala ku saat ini sedang sakit hidung ku berdarah lagi, kalian berdua sama sama egois keras kepala dan tidak ada yang mau mengalah hiks hiks.

Sak iit hiks hiks mbok Atik Canva butuh obatnya, mbok mana?

Ya seperti yang di katakan Surya tadi, Manda sudah memecat mbok Atik pelayanan rumah keluarga Albiero yang sudah lama mengabdi dan belum tahu alasannya mengapa sampai memecat pelayanan tersebut.

Dan seperti biasanya mbok selalu ngingetin Canva untuk minum obat dan sudah berhari-hari Canva tidak meminum obat itu kini sakinya
kambuh.

Hiks hiks aku kuat aku pasti bisa bertahan, ini hanya penyakit biasa kok walaupun udah enggak bisa di sembuhkan dan hanya menunggu waktunya saja tapi aku tetap semangat, aku enggak boleh nyerah gitu aja aku harus ingat pesan pak dokter, hidup ku harus di Bawak asik dan jangan pernah perbanyakan mengeluh.

Aku boleh saja mengeluh karena aku manusia biasa tapi tidak boleh keseringan, itu hanya akan beban bagi diri kita sendiri.
Canva Albiero kuat!.

Iya seperti itulah, ia sering memberi semangat untuk dirinya sendiri sebab tidak ada yang tahu akan penyakit yang ia derita selama ini selalu mbok dan pak dokter.

Keep smiling😊

I am CanvaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang