Prolog

36K 2.8K 210
                                    

DISCLAIMER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DISCLAIMER

Hello, this is Aurorasha speaking. Aku mau mengingatkan bahwa ini hanya fiksi, jadi tolong jangan membawanya ke dalam dunia nyata. Kedua, cerita ini belum direvisi jadi mohon maaf bila ada plot hole yang belum terselesaikan dengan jelas atau ketidaknyamanan ketika membaca karena ini tulisan aku yang masih raw. Ketiga, cerita ini telah berganti judul dari Mantan menjadi Dearly karena aku pikir aku membutuhkan judul cerita yang universal.

Terimakasih atas perhatiannya untuk membaca ini. Enjoy your adventure with Jake and Jeanna!




 Enjoy your adventure with Jake and Jeanna!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















"Jake ih! Geli ahahahaha! Berhentiiii!" Jean tertawa dengan sangat keras saat pacarnya, Jake, menggelitik pinggangnya.

"Kasih tau dulu tadi lo nyembunyiin apa," ujar Jake dengan suara lembut tapi tegasnya.

Tadi Jean sedang melihat-lihat instagram milik Jake dan sialnya dia menggumam, "Ganteng banget."

Jake yang mendengar gumamannya karena mereka duduk sebangku langsung menoleh ke arahnya. Jean salah tingkah, akhirnya dia menyembunyikan ponselnya dari Jake. Tapi lelaki itu mengira bahwa Jean sedang memuji lelaki lain.

Ya masa dia mengaku pada Jake jika dia melihat fotonya diam-diam dan mengakui Jake itu tampan? Mau ditaruh dimana mukanya nanti.

"Nggak ih gue gak nyembunyiin apa-apa. UDAH AH BERHENTI AHAHAHAHAHA!" tawa Jean semakin keras saat Jake menggelitiknya lebih parah dari yang tadi.

Air mata mengalir ke pipi Jean. Dia memang tidak bisa menahan geli. Gelitikan Jake bahkan membuatnya menangis.

"You're lying, aren't you?"

"I'm not lying, Jake." tekan Jean. Kali ini Jake sudah menghentikan gelitikannya karena tidak tega melihat pacarnya sampai menangis menahan geli.

"Yaudah." Jake pasrah. Kembali memainkan game di ponselnya.

Jean pun menyalakan kembali ponselnya. Dan tanpa ia duga Jake tiba-tiba mengambil ponselnya dengan gerakan yang cepat.

"JAKE BALIKIN!"

Jake langsung bangkit dan berlari keluar dari kelas. Jam istirahat memang sudah berbunyi. Jean mau tak mau bangkit dari duduknya dan mengejar Jake keluar kelas.

Diluar kelas, Jake menatap layar ponsel Jean. Ternyata gadis itu sedang melihat fotonya. Berarti secara tidak langsung dia mengatakan jika Jake tampan, kan?

Jake tersenyum lalu terkekeh kecil. Salah tingkah karena dipuji pacar sendiri.

"Puas?" suara Jean menginterupsi. Jake yang sedang menggaruk tengkuknya yang bahkan tidak terasa gatal kembali mengembalikan ponsel pada pemiliknya.

"Nih,"

Jean menerima ponselnya. Menunduk malu.

"Gue tadi ngeliat foto lo. Terus y-ya gitu. Lo d-denger kan tadi gue ngomong apa?"

Jake mencubit gemas pipi Jean. Gadis di hadapannya ini sangat lucu.

"Makasih udah bilang gue ganteng."

Pipi Jean memerah, "GAK USAH DIPERJELAS TADI GUE NGOMONG APA! Tuhkan entar lo ngeledekin gue terus entar lo pasti bakal-----"

"Udah-udah, ayo ke kantin." Jake merangkul bahu Jean. Sembari mengusap kepalanya lembut.

"Nggak, gak bakal gue ledekin kok. Tapi gak janji, ya?"

"JAAAAKKEEEEE!"

"JAAAAKKEEEEE!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Jake Sim as himself

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jake Sim as himself








Mantan ft. Jake Sim
Start ; 11 Desember 2O2O
End ; 09 Februari 2O21










AAA AKHIRNYA PUB CERITA INI JUGA! Sebenernya udah lama mau bikin cerita Jake cause why? He's my first love hshshs. Semoga suka ya sama cerita ini ><

Your Aurora,
Asha.






Warning!
Mengandung unsur dewasa untuk 'beberapa' orang but i have skipped some of the mature scenes so don't worry, i know all enhypen members are still minors.

DEARLY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang