Part 4✓

79 9 0
                                    

Hollaa gais author balik🙃
Happy reading:)























Sang mentari memasuki celah jendela kamar seorang gadis membuat gadis itu terbangun dari tidurnya. Dia lah Vannya Aerilyn Xenovya Vahtama.

"Buset udah jam setengah 7 anjir!" Seru Vannya

Tanpa ba-bi-bu-be-bo Vannya langsung menuju kamar mandi dan bergegas mandi. Tak butuh waktu lama akhirnya Vannya sudah siap mengenakan seragam lengkapnya. Ia langsung turun ke bawah dan melihat di meja makan sepi, Hanya ada Mbak Tari yang sedang membersihkan dapur.

"Mbak" Panggil Vannya

"Eh? Udah bangun Cil?" Tanya Tari

"Hm. Pada kemana?" Tanya Vannya

"Udah pada berangkat. Tadi si Mbak Vava masuk ke kamar bocil tapi wajah bocil pucet eh dikira sakit" Jelas Tari

"Buset. Siapa yang pucet? Gue aja abis nangis semalem" Ucap Vannya

"Ngapain nangis Cil?" Tanya Tari

"Ha? Nonton drakor. Si pelakornya bikin gregetan" Jawab Vannya. Tari yang mendengar jawaban itu pun melongo di tempat

"Yailah dikira apaan" Kesal Tari

"Yaudah ah mau berangkat. Assalamualaikum Mbak Tari" Pamit Vannya lalu berlari menuju bagasi di rumahnya

"Waalaikumsalam. Hati-hati jangan ngebut" Jawab Tari

Untung saja masih ada mobil di dalam bagasinya. Ia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Vannya bernafas lega karena jalanan tak rame seperti biasanya. Setelah beberapa menit akhirnya Vannya sampai di sekolahan. Tapi sialnya gerbang sudah di tutup.

"Ck gegara nonton si pelakor gue telat. Bodoamat besok-besok gue mau pilih genre bucin aja. Males gue kalo pelakor ujung-ujungnya gue nangis sampe malem" Gerutu Vannya

Tanpa ba-bi-bu-be-bo Vannya turun dari mobilnya dan menghampiri pak satpam.

"Pak" Panggilan Vannya

"Eh Neng Vannya. Ada apa?" Tanya Apk Satpam

"Bukain gerbangnya dong Pak" Pinta Vannya

"Bukannya Neng Vannya teh sakit?" Tanya Pak Satpam

"Hah? Kata siapa?" Tanya Vannya bingung

"Tadi katanya Den Rian sama Den Satria teh Neng Vannya sakit. Tadi si Ibu sama Bapak juga kesini ngizinin Eneng" Jelas pak satpam

"Anjir. Bunda ngapain ngira kalo gue sakit? Mana kedua abang somvlak gue percaya eh langsung disebarin anjir. Mana Ayah juga lagi. Huhhh" Batin Vannya

"Saya enggak sakit Pak. Yaudah deh buruan di bukain" Ucap Vannya. Saat ia ingin masuk ke dalam mobilnya, Suara pak satpam menginterupsinya,

"Biar saya aja Neng yang bawain mobilnya ke dalam. Nanti kunci mobilnya saya taruh di ruangan kepala sekolah" Tawar Pak Satpam

"Huh yaudah. Kontaknya di dalem pak" Jawab Vannya. Pak satpam menganggukkan kepalanya tanda mengerti

Vannya pun langsung meninggalkan pak satpam. Ia mengernyitkan dahi bingung padahal baru juga jam delapan tapi tak ada satupun murid yang berada di luar kelas.

SANNYA(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang