Part 6✓

71 8 0
                                    

Assalamualaikum readers🙂
Happy reading:)

Keesokan paginya, Vannya bangun lalu sholat subuh. Setelah selesai sholat, Ia langsung menuju ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.

Tak butuh waktu lama, Vannya sudah siap dengan mengenakan seragam sekolahnya. Ia langsung menuju ke meja belajar untuk mengambil tas dan handphonenya.

Ia turun ke bawah dan melihat sudah ada Ayah dan Bunda nya.

"Morning Ayah. Morning Bunda" Sapa Vannya

"Morning too Princess" Jawab Vava dan Noval

"Bang twins mana?" Tanya Vannya

"Masih di kamar. Tadi udah Bunda bangunin kok" Jawab Vava

"Kamu mau bareng Ayah atau dijemput Kak Satya?" Tanya Noval

"Mana mungkin gue ngomong kalo lagi berantem sama Kak Satya" Batin Vannya

"Biar bareng kita aja Yah" Ucap Nandrian yang baru saja turun dari tangga

"Oh yasudah" Jawab Noval

Vannya bernafas lega karena Ayahnya tidak bertanya-tanya tentang Satya. Vava yang melihat gelagat aneh Vannya pun mengernyitkan dahi bingung.

"Kamu kenapa Van?" Tanya Vava

"Ha? Eh gapapa Bun" Jawab Vannya gugup. Vava dan Noval memincingkan matanya.

"Jelasin sama Ayah apa yang terjadi!" Ucap Noval dingin membuat Vannya menelan salivanya susah payah. Bukan hanya Vannya, Satria pun begitu. Sedangkan Nandrian? Biasa saja.

"Duduk Van. Nandrian dan Satria juga" Suruh Vava datar

Akhirnya mereka bertiga duduk. Vava dan Noval menatap tajam ketiganya. Mereka berdua yakin bahwa ada yang disembunyikan ketiga anaknya ini.

"Vannya!" Panggil Noval

"I-iya Yah?" Ucap Vannya gugup

"Jelasin semuanya!" Pinta Noval

"Gapapa kok Yah. Cuma salah paham kecil aja" Alibi Vannya

"Maaf Ayah. Vannya terpaksa harus bohong. Vannya gak mau Ayah sama Bunda kepikiran hanya karena masalah Vannya" Batin Vannya

Vava dan Noval tau bahwa putrinya ini berbohong. Vava dan Noval menghela nafas kasar. Mereka tau bahwa anak-anak mereka butuh privasi. Jadi Vava dan Noval tak mau bertanya lebih lanjut. Mereka tak mau dianggap ikut campur urusan remaja.

"Yasudah cepat sarapan nanti telat" Lerai Vava.

Vannya menghela nafas lega karena Ayah dan Bunda nya percaya. Sedangkan Nandrian dan Satria menatap horor Vannya.

Setelah selesai sarapan, Vannya dan kedua abangnya itu langsung pamit untuk berangkat ke sekolah. Begitupun Noval yang pamit kepada Vava untuk bekerja. Hari ini Vava sengaja tidak ke butik.

"Van. Lo tadi kenapa bohong?" Tanya Nandrian

"Ya gue gak mau aja gitu ntar Bunda ngelabrak atau ngomong apa-apa ke Tante Cahya. Lo tau sendiri kan sikapnya Bunda kek gimana" Jawab Vannya

"Ya tapi kan enggak seharusnya Lo bohong. Bunda ngelabrak juga kan gak marah. Cuma nyelesaiin masalah doang enggak pake marah kek mak-mak diluaran" Ucap Satria

"Vannya takut Bang. Lagian itu cuma masalah sepele doang. Semoga aja Kak Satya nanti mau maafin Vannya" Jawab Vannya

"Amiin" Sahut si kembar

SANNYA(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang