Part 17

50 6 6
                                    

Jika aku boleh egois,
Maka aku akan melarangmu untuk pergi
Namun aku sadar
Cita-citamu lebih penting
Daripada harus menuruti egoku

~Vannya Aerilyn Xenovya Vahtama


Pagi hari, Vannya ogah-ogahan bangun. Jika dia mau dia bisa saja jadi bad girl. Namun ia tak mau melakukan hal itu. Ia menghargai jerih payah dari Ayah dan Bundanya. Yang rela kerja dari pagi hingga malam untuk menyekolahkan dia dan kedua abangnya.

Setelah beberapa menit berkutat dengan air, Vannya sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Ia langsung turun untuk sarapan bersama.

"Lah? Bunda sama Ayah mana?" Tanya Vannya kepada kedua abangnya ketika melihat kedua orangtuanya tak ada di meja makan. Tumben sekali, pikir Vannya

"Udah berangkat. Katanya ada meeting mendadak" Jawab Satria

"Terus gue berangkat sama siapa?" Tanya Vannya

"Pake mobil Bunda" Jawab Nandrian

"Ih gak kebiasa Abang" Kesal Vannya

"Yaiyalah kan Lo biasanya sama Satya" Kekeh Satria

Ucapan Satria membuat Vannya menatapnya datar. Nandrian yang mengerti perubahan mood Vannya pun melotot tajam ke arah Satria. Sedangkan Satria hanya cengengesan.

"Hm yodah gue berangkat. Assalamualaikum" Pamit Vannya

"Lah? Lo kagak sarapan dulu dek?" Tanya Nandrian

"Nanti aja di kantin. Kalo inget" Jawab Vannya

Satria langsung berlari menuju ke arah pintu untuk mencegah adiknya.

"Heh sarapan dulu baru berangkat! Lagian juga masih jam 6" Ucap Satria dingin

"Ck gue mo berangkat. Males gue sama Lo! Selalu aja mojokin gue" Kesal Vannya

"Yaelah baperan. Kan tadi cuma canda dek. Ntar gue sama Bang Rian dimarahin Bunda kalo Lo gak sarapan. Lo tega gue sama Bang Rian dikurung? Lo tega kita berdua gak dikasih uang bulanan?" Ucap Satria

Vannya memutar bola matanya malas. Sungguh mimpi apa ia harus punya abang seperti Satria. Udah sok fakboy alay pula. Ckckck Bundanya ngidam apa memiliki anak seperti Satria?. Vannya menatap ke Arah Nandrian. Nandrian mengangkat bahunya acuh.

"Gue gak kasihan sama Lo tapi gue kasihan ke Bang Rian. Kalo Lo sih ya terserah palingan juga kalo gak dapet uang jajan ngorek di dompet Bang Rian kan?" Sinis Vannya

"Yah si anju minta ditampol" Kesal Satria

"Sarapan dulu dek. Nanti Lo kesiangan" Ucap Nandrian

"Ay ay kapten" Jawab Vannya dan langsung berlari menuju ke meja makan

"Giliran yang nyuruh Bang Rian langsung gercep kalo gue? Harus adu bacot dulu" Gerutu Satria

"Gue denger" Ucap Vannya sembari mengunyah nasinya

"Apa peduli gue?" Tanya Satria polos. Ralat sok polos

SANNYA(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang