Part 18

70 9 5
                                    

Hello all🌻
Happy reading:)

Sudah berminggu-minggu Vannya dan Satya berjauhan. Namun tak henti-hentinya mereka bertukar kabar. Rafa pun tak menyerah untuk mendekati Vannya.

Namun Vannya heran, Sudah seminggu ini Satya tak memberinya kabar. Apa dia baik-baik saja disana? Atau terjadi apa-apa dengannya? Sungguh Vannya tak tenang saat ini. Ingin rasanya ia pergi ke Inggris sekarang.

Ia memutuskan untuk menelfon Cahya. Siapa tau Cahya tau alasan Satya tak memberi kabar kepada Vannya. Vannya mencari nomor Cahya dan menelfonnya. Namun nomornya tidak aktif.

"Ada apa ini sebenarnya?" Gumam Vannya tak tenang

TOK TOK TOK

"Van turun sarapan yuk. Kasian loh Ayah kamu udah nungguin tuh sama abang-abang kamu" Ucap Vava dari luar kamar Vannya

"Hm" Dehem Vannya

Vava kembali ke ruang makan. Vannya berteriak frustasi.

"ARRGHH!" Frustasi Vannya

"Astaghfirullah gue gak boleh kek gini. Mending gue ke bawah" Ucap Vannya

Vannya memutuskan untuk ke bawah dan bergabung dengan anggota keluarga lainnya. Ia mengernyitkan dahinya bingung. Di meja makan terdapat Cahya dan Frendy? Lalu tadi mengapa Cahya ditelfon namun nomornya tidak aktif?.

"Tante Cahya?" Beo Vannya

"Hai Van" Sapa Cahya tersenyum

"Hai" Jawab Vannya tersenyum tipis

Sungguh saat ini hatinya sangat tak tenang. Entah mengapa ia teringat dengan Satya.

"Dek. Abang kan kuliah siang nah nanti kamu Abang anterin" Ucap Satria

"Serah" Jawab Vannya ketika sudah duduk di kursinya

Vava memberikan sarapan Vannya. Vannya menerimanya dengan senang hati. Ia berusaha tersenyum walaupun hatinya tak tenang.

"Tante" Panggil Vannya kepada Cahya

"Iya?" Tanya Cahya

"Emm Vannya mau nanya boleh?" Tanya Vannya

"Boleh kok" Jawab Cahya

"Kak Satya kenapa ya kok seminggu ini gak pernah ngabarin Vannya?" Tanya Vannya membuat Cahya dan Frendy saling tatap.

"Satya lagi fokus sama kuliah Van. Katanya mau cepet lulus" Jawab Frendy

"Lahkok gitu?" Heran Vannya

"Emang Vannya gak mau kalo Kak Satya cepet lulus terus pulang ke Indonesia?" Tanya Vava

"Ya mau sih Bun" Jawab Vannya

"Sudah-sudah Satya baik-baik saja kok. Kamu tenang aja Van. Sekarang lebih baik sarapan" Lerai Noval

"Hm iya Ayah" Jawab Vannya

Semua sarapan dengan suasana yang hening. Setelah selesai sarapan, Vannya berangkat ke sekolah dengan diantar Satria.

Sesampainya di sekolahan, Vannya langsung masuk ke dalam dan menuju ke ruangannya. Tak lupa juga ia berterimakasih kepada Satria. Sesampainya di kelas, Yang dia lihat pertama kali adalah Rafa yang sedang sibuk membaca buku.

SANNYA(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang