CHAPTER 1 - TERSIKSA

433 40 39
                                    

"Ampunnn...Sakittt...Enough G!!" teriak gadis itu meraung raung kesakitan saat pria itu tidak berhenti memukulinya

Dijambaknya rambut gadis itu,diseretnya tanpa mengenal kasihan. Gadis itu terus berteriak kesakitan. Namun sepertinya pria itu tidak mengubrisnya. Dibantingnya gadis itu dikasur. Ditatapnya bagaikan elang yang siap menerkam musuh

"Please G pleaseee. MAAFIN AKU!!"

Sekali lagi pria itu menghajar gadis itu sampai bibirnya berdarah. Dipegangnya dagu gadis itu dan didekatkannya ke wajahnya

"Aku janji aku...." ucap gadis itu sambil meneteskan air mata

"Aaa..." suara rintihan terakhir gadis itu saat belum sempat melanjutkan kata katanya

Pria itu melenggang dengan santai sambil memutar mutar pisaunya. Ditaruhnya pisau itu dekat wastafel. Diambilnya gagang pel dan mulai membersihkan bercak darah yang menetes di lantai

"Hallo!!"

"Ya boss"

"Ke midast nine sekarang"

"Baik boss"

Pria itu menoleh ke arah kaca sambil mengeluarkan sedikit senyum. Seolah olah semua baik baik saja

"Ini tidak akan terjadi seandainya kamu bersikap manis padaku. Aku benci kebohongan, Aku benci ketidaksetiaan!!" ucap pria itu dengan mata yang perlahan berapi api

 Aku benci kebohongan, Aku benci ketidaksetiaan!!" ucap pria itu dengan mata yang perlahan berapi api

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"How are you feeling today?" tanya Geisha dengan muka teduhnya pada si pasien

"I'm feeling good. My fever has gone, but I'm a bit weak" jawab pasien

"Have you eaten yet?"

"Yes, I've eat this morning and take my medicine"

"Ok. Let's wait for a day and you will get better. I'll get you blood preasure first okay?" ucap geisha sambil memeriksa tensi pasien

"Geisha" ucap dokter yang mengagetkan masuk

"Yes doc"

Perbicangan singkat seusai mengecek pasien. Geisha terlihat sangat kelelahan dengan muka pucatnya keluar dari ruangan

"Astagaaa sepertinya aku lupa makan hari ini" ucap geisha sambil mengecek jam ditangannya

"Jam 8 malem,ini kan waktunya pak"

Dia berlari dengan cepatnya ke lorong rumah sakit

"Suster Geisha Lin" ucap pria dengan nada suara yang tidak jelas sambil mengulurkan sekotak makanan

"Pak Halim kenapa disini"

"Ma..Kan" ucap pak Halim sambil memandang geisha

"Entah kenapa setiap melihat perhatian pak halim hatiku jauh lebih tenang. Dia ditengah keterbatasannya masih bisa membuatku tertawa" ucap Geisha dalam hati sambil memandang penuh kekaguman

Portal GavinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang