CHAPTER 21 - MOTHER

44 13 5
                                    

Damai adalah keindahan hidup. Itu adalah sinar matahari. Itu adalah senyum seorang anak, cinta seorang ibu, IBU adalah seseorang yang tidak bisa dijabarkan dengan angka. Layaknya tukang kebun yang membuat jiwa kita berkembang. Seseorang yang pertama kali mengajarkan tentang banyak hal. Tak pantas jika seorang ibu mempertanyakan apa balasan dari segala perannya. Jika kasih sayang itu sifatnya tak terbatas mengapa sahabat bisa lebih selalu ada?


Gavin perlahan menghampiri ruang depan untuk mengetahui suara dibalik pintu

"Sha!!"

Geisha membalikkan badannya dan menatap Gavin sambil tersenyum terpaksa

"Siapa?"

"Eum cuma orang salah kirim paket, gak tau tuh aneh malem malem gini ya!"

Geisha menutup pintunya dan memegang lengan Gavin serta mengajaknya melanjutkan makan

"Bentar Sha!"

"Eum!!"

"Kamu gak kasih alamat kita ke siapapun kan?"

"Gak lah. Kamu gak percaya?"

Gavin menatap sejenak Geisha dan kembali berjalan ke meja makan

"Syukurlah Gavin percaya. Bagaimana mungkin tante Lydia tau alamat rumah ini. Untung aja tiba tiba dia ada urusan mendadak. Bisa gawat kalau Gavin tahu!Apalagi dia tidak suka ada orang asing dirumahnya" ucap Geisha dalam hati

 Bisa gawat kalau Gavin tahu!Apalagi dia tidak suka ada orang asing dirumahnya" ucap Geisha dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 HARI KEMUDIAN

Wanita yang selalu kuat itu tiba tiba terbaring lemah di kasur dan memejamkan matanya sambil sesekali mengigau

"Vik loe kerumah sakit aja ya, badan loe tambah panas ni" ucap Gavin memegang jidat sahabatnya itu

"Gevv kamu bisa bujuk Viki paling gak dia makan sedikit aja, biar bisa minum obat" ucap Geisha membawa semangkuk bubur

"Makasih ya Sha Gev kalian udah rawat gue. Gue ngerepotin banget ya" ucap Viki tiba tiba saat ia perlahan membuka matanya

"Vik makan dulu ya buburnya" ucap Geisha mendekat untuk menyuapi Victoria

Gavin membantu Victoria mengatur bantalnya. Dilihatnya sahabatnya itu masih lemas tak berdaya

 Dilihatnya sahabatnya itu masih lemas tak berdaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Portal GavinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang