10. FURIOS

7.3K 574 80
                                    

22/12/2021
RABU 23.07

































"Kenapa masih menatap seperti itu?" tanya Tae Hyung menyeringai. Wanita cantik itu ikut menyeringai seolah meledek.

Tae Hyung yang merasa gemas segera mendekatinya, mengusap lembut pipi itu, lalu menariknya pelan.

"Aw!"

"Hahahahahaha ...."

Jelas sang empu tertawa senang setelah wanitanya itu meringis.

Rosé yang melihat raut senang pria itu ikut merasa senang, benar-benar merasa sangat senang sampai-sampai ingin pria itu lebih lama di dekatnya.

"Menyebalkan! Kau sudah tau apa alasannya tapi masih sengaja menanyai nya?! Lalu, lalu, lalu, lalu ... setelah itu menarik pipi orang tanpa alasan?! Apa itu sopan?!" Omel Rosé lalu menyilang tangannya di dada.

Tae Hyung yang melihat perlakuan manis seperti itu jadi tersenyum manis, dia serius jadi ingin berlama-lama di sini, bahkan jika pintu di belakangnya ingin lari menuju negara lain saat ini pun dia tidak peduli.

"Hei, jangan menyilang tanganmu seperti itu, atau aku akan ...,"

"Atau apa? Kau mau apa?" tanya Rosé menatapnya tajam. Tae Hyung yang sengaja menggantung ucapannya ikut menatap Rosé sampai wanita itu jadi sangat amat penasaran.

Saat mata cantik itu tambah tajam menatapnya, Tae Hyung berulah pura-pura tidak peduli sambil mengusap tengkuknya seolah dingin ; lalu menoleh menatap jendela perlahan.

"Kau serius tidak membalas pertanyaan itu Kim Tae Hyung?!" jerit Rosé sebal. Dia juga memutar bola matanya.

Tae Hyung yang gemas setelah dapat mendengar jeritan tersebut buru-buru menoleh, dia tersenyum sambil mengedipkan matanya genit. Rosé yang melihat semua itu dengan jelas segera menjerit kesal dan melemparkan bantal miliknya pada pria itu.

"Hais! Apa-apaan itu ... menyebalkan! Menyebalkan!" geramnya.

Tae Hyung lagi-lagi tertawa. Mimik wajah Rosé saat sedang kesal seperti itu justru terkesan sangat menggemaskan menurutnya. Dalam saat yang seperti ini dia selalu ingin sekali mengajak wanitanya itu bercumbu dan bercinta, menghabiskan waktu bersama-sama seperti ini agar saling terhubung. Namun jika memikirkan hal tersebut terlalu dalam, Tae Hyung merasa masih belum bisa melakukannya lagi ... dia belum siap melihat wanitanya itu lagi-lagi menangis atas perilakunya yang terburu-buru tanpa persetujuan.

"Tae?!"

"Ya? Aku masih mendengarnya, jangan terlalu kesal padaku seperti itu. Lebih baik jika kau membersihkan diri, lalu turun ke bawah untuk sarapan," balas Tae Hyung mulai bersikap seperti tidak peduli.

"Membersihkan diri? Mandi?" ulang Rosé.

"Ya tentu saja mandi, apa lagi selain itu? Kenapa? Kau ingin mandi berdua lagi?" tanya pria itu menggoda, kemudian memegang tangan Rosé.

"Ehh, tidak kok! Tidak!" Wanita itu menjerit, menarik tangannya cepat lalu menutup seluruh tubuhnya menggunakan kain yang sempat dia gapai.

Tae Hyung yang di sampingnya tersenyum tipis, merasa lelah terus berdiri, dia mulai duduk di tepi ranjang sambil membuka bajunya.

Setelahnya, cukup lama keheningan menyapa dua insan yang saling jatuh hati itu, pasalnya Tae Hyung sengaja tak membuat suara agar wanitanya itu muncul sendiri. Ketika akhirnya Rosé mulai menggumamkan pertanyaan yang begitu lembut dan pelan, senyum Tae Hyung merekah sempurna.

"Apa dia sudah pergi?" gumam wanita itu pelan. Namun masih mampu di dengar baik oleh Tae Hyung, sampai-sampai pria itu jadi iseng menjawab pertanyaan wanita itu dengan suara buatannya.

OM TAE❜ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang