2021/07/14
Kamis 20.35TW // Sexual Assault
Rosé terdiam menegang, ucapan pria di depannya ini benar-benar serius. Mau berlanjut seperti apapun dia berusaha bertahan membela dirinya sendiri, pria itu pasti punya cara agar dia diam lagi seperti saat ini.
"Bersuara lah."
Teguran yang lembut itu tentu membuat perasaan gila mulai menggerogoti perut Rosé. Dua pergelangan tangannya yang digenggam oleh satu tangan lebar pria itu mulai mati rasa, Rosé merasa sangat terganggu atas semua ini, dia ingin segera meminta maaf atas apa yang diperbuatnya, namun sulit.
"Kenapa terlalu lama menutup matamu? Kau cemas?" tanya si pria.
Rosé menggeleng pelan lalu menjerit tegas, "Cemas apanya?! Tutup mulut sialanmu itu! Kau memangnya tau apa? Wanita yang semalam itu jelas saja orang lain!"
Rosé didorong setelah ucapannya selesai.
"Siapa?" Dengan santai si pria menanyai Rosé tepat di poinnya, tangan lebar yang tadinya sempat menggenggam pergelangan tangan mungil itu mulai meraih sesuatu.
Lain halnya dengan Rosé yang segera bangun dari posisinya yang bebas, lalu menjauh sembari menatapi pria didepannya yang berusaha meraih bantal lalu menjadikan bantal tersebut sebagai tempat sanggahan dadanya.
"Kalau begitu, siapa wanita itu? Hampir seluruhnya dia mirip sepertimu, bagaimana bisa?" tanyanya sangat serius, lalu menatap Rosé dalam.
"Itu-" Rosé berhenti sebentar, tatapan pria itu benar-benar membuatnya risih, oleh sebab itu dia lagi-lagi membuang arah pandangannya.
"Hei. Kau saja membuang pandangan mu setiap ditanya. Kau ini sedang berbohong atau apa?!" geram pria itu sambil melempar bantalnya.
"Mengapa sangat sulit membuat pelacur sepertimu jujur di situasi seperti ini?!"
"Tolong percaya semenit saja!" jerit Rosé serius.
Hening sesaat, namun atmosfernya masih terasa sama. Mata yang tajam seperti mata elang itu masih menatap mata indah Rosé yang dalam seperti lautan.
"Bagian mana yang menurutmu harus benar-benar dipercaya?" tanya si pria masih saja ingin tau secara tegas, setelahnya dia mendorong tubuh Rosé hingga terbaring lagi di ranjang.
"Hei... Kau mau apa?"
SRAK!
Rosé terdiam, suara nyaring yang panjang lalu dilanjut suara gemericik yang ramai berjatuhan adalah alasannya. Mata wanita itu mulai mengembun setelah menyadari bajunya terlepas, dia malu saat dirinya yang mulai telanjang seperti ini di lihat seseorang.
Cara penasaran pria itu yang seperti ini benar-benar sudah gila. Tubuhnya, yang selama ini dia jaga, malam ini dapat di lihat jelas oleh pria asing di atasnya.
Roséanne Bae yang manis itu terdiam bersama perasannya yang tercampur-campur, seluruh dunia nya juga sedang bergetar hebat saat ini.
"Menurutmu ini apa? Ini isapan yang semalam!" Pria itu menjerit sambil menyentuh sisi yang dia lihat, Rosé yang masih bergetar hebat ikut melihat jari panjang yang perlahan menyentuh bagian pahanya.
"Apa semudah itu menurutmu berbohong? Kalau begitu jangan terlalu sering jual diri dengan cara berbohong seperti ini." Desis nya tegas.
Saat ini Rosé benar-benar ingin menangis sambil membantah semuanya, namun rasanya benar-benar sangat sulit. Lidahnya seperti mati, bibirnya juga terus bergetar saat melihat jelas pria asing di atasnya dengan santai menanggalkan bra-nya setelahnya dengan leluasa melihat setengah bagian tubuhnya yang sudah telanjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM TAE❜
Fiksi Penggemar[M] Karena malam itu, semuanya jadi seperti ini. ©31 DES 2019