15/01/2023
Minggu 20.35TW // Sexual Assault
"Jangan menangis seperti itu, aku tak akan melukaimu." Jungkook, kekasih Rosé yang belakangan ini jarang kelihatan terlihat sangat khawatir. Pria itu berbicara lembut sambil gemetaran, sedangkan jari rampingnya sibuk bergerak menyeka air mata yang terus jatuh di pipi gembul Rosé.
"Kau sudah melakukannya, Jung. Kau bahkan hampir membunuhku," tutur Rosé terisak-isak.
Jungkook menatap Rosé nyalang, dia benar-benar tak bermaksud melukai wanita terkasihnya ini. Hanya saja, rasa cinta nya yang begitu besar terhadap Rosé merubahnya menjadi egois seperti ini. Dia tak lagi mau kehilangan, setiap hari miliknya terasa seperti kiamat jika wanita ini pergi meninggalkan nya jauh-jauh.
"R ... Rosie ...."
"Jangan mendekat!"
Tanpa menghiraukan permintaan wanitanya, Jungkook justru terus tersenyum manis sambil mendekati Rosé yang terus menjauh dari nya.
"Kemarilah, peluk tubuhku, Rosie. Kau pasti merindukan pelukan ini kan?" tanya Jungkook antuasias.
"Tidak!"
Jungkook berekspresi sedih setelah Rosé berkata tidak. Namun, beberapa saat setelahnya pria itu kembali tersenyum antuasias.
"Kau berubah sekali, apa perubahan ini karena kau sudah mencintai pria sialan itu?" tanya Jungkook mendekat.
"Y—ya! Kami saling mencintai!" Rosé menjawab dengan lantang.
Jungkook yang mendapatkan balasan seperti itu terdiam, bukannya merasa sedih atau kesal Jungkook justru tidak tau perasaan seperti apa yang dia rasa saat ini. Dengan perasaan yang membingungkan dia menarik kuat lengan Rosé, sampai tubuh wanita itu berada di dekatnya.
"Setelah apa yang kau dengar sebelumnya, seharusnya kau sadar bahwa dia sama sekali tak mencintaimu. Bukankah tadi kau mendengar apa yang mereka bicarakan di dalam sana? Pria yang kau cintai itu bahkan tak memberontak barang sedikitpun saat tau akan menikah," ucap Jungkook penuh penekanan sambil menghirup aroma khas milik Rosé yang amat di rindukannya.
"Kau salah besar! Dia tak mungkin diam saja, aku juga tak bisa mendengar jelas karena kau menyekapku dan tiba-tiba membawaku dengan paksa ke sini!" bantah Rosé.
Plak!
Dengan penuh kesadaran pria itu menampar Rosé kuat-kuat.
"Harusnya kau banyak bersyukur karena barang bekas sepertimu saja masih bisa ku kasihi!" jerit Jungkook.
Mendengar hal seperti itu secara langsung tentu membuat hati Rosé terasa teriris-iris.
"Menyebalkan, kenapa kau malah menangis?" tanya Jungkook kembali lembut.
"Apa peduli mu terhadapku, sialan!" bentak Rosé lantang.
"Kenapa? Bukankah wajar jika seorang kekasih memperdulikan kekasihnya?" tanya Jungkook tegas. Kemudian menatap dalam mata indah milik Rosé yang memerah karena terus menangis.
"Aku benci kau sampai mati, Jung!"
Sret!
Jungkook menarik Rosé dalam dekapannya, membelai punggung halus yang gemetaran itu penuh kasih sayang, lalu mengecup bahunya.
"Kau tidak merindukanku sama sekali?" tanya Jungkook pelan.
Rosé menggeleng, air matanya menganak sungai. Wanita itu menangis senggugukan tepat di dada bidang Jungkook. Harum tubuh maskulin yang sudah lama tak dia hirup itu kini kembali menyeruak ke dalam indra penciumannya, membuat rindu di hatinya akan bau ini sedikit demi sedikit membaur dan hilang.
"Aku tidak merindukan atau mencintaimu lagi, Jung. Jadi bisakah sekarang kau melepaskan ku?" tanya Rosé sambil menangis.
Jungkook melepaskan pelukan itu secara perlahan, lalu setelah itu dipegangnya kedua sisi wajah Rosé agar lebih mudah untuk menatap serta mendapatkan jawaban sebenarnya dari mata indah yang selama ini tak pernah berbohong padanya itu.
"Kau pasti berbohong. Kau masih mencintaiku, pasti kan?" tanya Jungkook seraya mengusap air mata yang jatuh dari sudut mata Rosé.
"Tolong jangan seperti ini. Aku benar-benar sudah hilang perasaan terhadapmu. Aku mencintai Tae Hyung, Jung," ujar Rosé pelan berharap pria itu memahaminya barang sedikit saja. Namun sayangnya Jungkook merasa kesal saat Rosé menyebutkan nama seseorang yang dia di hadapannya.
"Kenapa? Bukankah dulu kau takut padanya? Bukankah dulu kau ingin aku menyelematkan mu? Lalu sekarang kenapa kau mengatakan bahwa kau mencintainya?!" tanya Jungkook menjerit.
"Itu dulu, berbeda dengan yang saat ini, Jungkook. Jadi tolong mengertilah!"
"Tidak. Kau adalah milikku, selamanya selalu menjadi milikku. Maka dari itu tolong lupakan dia, mari menikah denganku!" tegas Jungkook.
Rosé menggeleng cepat, dia percaya Tae Hyung tidak mengkhianatinya, oleh karena itu dia mati-matian menolak dan berusaha tidak terpengaruh dengan hasutan yang telah dirancang sempurna oleh Jungkook di sini. Dia juga tak akan mengkhianati Tae Hyung nya di sana.
"Apa kau benar-benar tidak mencintaiku lagi?!" tanya Jungkook mulai kasar.
Baru saja hendak membalas, Jungkook justru melumat bibir Rosé tanpa izin. Tak hanya itu, pria itu juga turut membuka kancing baju yang dikenakan oleh Rosé dengan kasar tanpa melepaskan cumbuan itu barang sedikitpun.
"Bibirmu tetap manis," bisik Jungkook sensual setelah puas mencumbu Rosé.
"Kau tega melecehkan ku?!" jerit Rosé frustasi.
"Diam! Ini bukan pelecehan. Kita saling mencintai, tak ada salahnya melakukan hal ini. Aku hanya ingin membersihkan noda-noda dari pria yang tak mau bertanggung jawab itu!" jerit Jungkook seperti orang kesetanan pula.
"Jung ... tolong hentikan kumohon! Jangan lakukan ini," lirih Rosé putus asa.
Jungkook yang sempat menatapnya beberapa menit justru mengabaikannya, seluruh kefokusan milik pria itu justru tertuju kepada dada Rosé.
"Apa dia sering menyentuh dada mu?" tanya Jungkook sambil menatap tajam Rosé yang terlihat begitu ketakutan.
"Jung, kumohon jangan lakukan ini. Kau mencintaiku, benar kan? Kau tidak perlu melakukan ini," pinta wanita itu masih saja mencoba-coba merayu, menghalangi dadanya yang sudah terbuka.
"Sebaliknya seperti itu juga, Rosie. Jika dirimu mencintaiku, kau tak perlu jatuh cinta pada pria lain kan?" Desis Jungkook tajam, Rosé yang merasa tertampar untuk ke dua kalinya hanya terdiam di tempatnya sambil menangis tersedu-sedu.
***
Pantas jika si brengsek itu ingin memiliki mu. Aku tau alasannya, semua keindahan yang kulihat hari ini pasti alasan utamanya mencintaimu.
Jungkook bergumam.
"Kau sangat indah. Jika dirimu ditutupi oleh sesuatu yang tebal sekalipun, semua orang yang melihat penutup itu pasti mengira yang dia tutupi terlalu indah. Kau bahkan memiliki suara paling indah, rasanya mau mati jika berbagi keindahan mu. Aku egois untuk keindahan seperti mu, Rosie. Kau seperti wanita yang di berkati oleh seribu keindahan," bisik Jungkook lembut.
"Omong kosong kau!" pekik Rosé memberontak. Namun Jungkook terus membalas semua pemberontakan itu lewat tawa yang menyeramkan bagi Rosé.
"Kulitmu halus," ucap Jungkook santai seraya mengelus tiap-tiap jengkal tubuh indah milik Rosé, sampai-sampai bulu kuduk wanita cantik itu berdiri.
"Kau ...."
"Tunggulah, jika dirimu mau menunggu, maka akan kuberikan hadiah spesial agar dirimu merasa bahagia saat melakukannya bersamaku," tutur Jungkook dengan tatapan nyalang nya. Setelah itu dia berlalu pergi, meninggalkan ruangan itu, meninggalkan Rosé dalam kondisi yang memalukan.
"Tae Hyung ... huu ... hu ... apakah kau bisa memaafkanku jika hal ini ku beritahukan nantinya?" tanya Rosé dalam tangisannya yang terdengar begitu memilukan.
🤍🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
OM TAE❜
Fanfiction[M] Karena malam itu, semuanya jadi seperti ini. ©31 DES 2019