02/04/2023
Minggu 13.02"Oh ya Tuhan!"
Wanita berbalut selimut di sana mulai menangis setelah membuka jendela yang menghalanginya. Kim Tae Hyung yang terlihat sangat khawatir di luar sana segera masuk ke dalam terburu-buru, tanpa alas kaki apapun pria itu berdiri kokoh setelahnya di hadapan Rosé. Mengulurkan tangannya perlahan ingin memeluk wanita terkasihnya.
Saat uluran tangannya diterima, tubuh ramping itu kemudian ditarik pelan oleh Tae Hyung, ia sudah memeluk wanitanya sangat erat, namun masih saja merasa tak berdaya. Melihat Rosé kesakitan sangat melukai hatinya. Selama ia memilikinya tak ada yang boleh melukai apalagi menyentuh kesayangan ini sedikitpun.
Rosé yang berada dalam pelukan pria itu tersenyum.
Segala penyesalan serta ketakutan miliknya yang direngkuh oleh kegelapan terasa lenyap setelah pria yang dicintainya memeluk dirinya erat-erat. Seolah nyaris mati seperti sebelumnya, Rosé mengambil seluruh udara dengan tamak lalu menghembuskannya tergesa-gesa.
"Apa yang terjadi? Mengapa tubuh mu sampai seperti ini?" tanya Tae Hyung setelah pelukan itu. Tangan nya lalu mengusap punggung telanjang wanitanya lembut.
"Aku merindukanmu. Aku sangat merindukanmu."
Jawabnya tanpa pikir panjang, wanita itu tak bisa apa-apa selain berterimakasih kepada Tuhan yang telah mendatangkan pujaannya di saat dirinya merasa ingin mati atas penyesalan. Namun, pria itu hadir menyingkirkan pikiran konyolnya.
Tatapan khawatir lewat mata cokelat yang tajam itu melemahkan jantungnya, Rosé hanya bisa tersenyum sambil menangis tanpa membalas pertanyaan Tae Hyung. Kehadiran pria itu lebih penting daripada pertanyaannya.
"St ... st ... jangan menangis. Duduklah di sini, aku akan menghalang pintu itu terlebih dulu," ucap Tae Hyung lembut, menuntut Rosé duduk di tepi ranjang, lalu tergesa mencari apa yang perlu ia letakkan agar Jungkook tak bisa masuk ke dalam ruangan itu.
Rosé duduk dengan perasaan campur aduk di sana. Menatap kegelisahan pujaannya yang tergesa-gesa sambil mencaci dirinya dalam hati. Wanita tak tahu diri sepertinya mana boleh ingin berada di dekatnya, 'kan?
"Jangan melukai dirimu lewat isi pikiran mu," ucap Tae Hyung seolah tau isi pikirannya. Kemudian mendekatinya sambil memegang pundaknya.
"Jangan menangis," tuturnya lembut, mengusap lembut air mata Rosé yang terus berjatuhan. Sedetik kemudian pria itu kembali menyadari bahwa wanitanya yang berada dalam balutan selimut tebal itu tak mengenakan sehelai benangpun. Seketika, wajah khawatirnya berubah.
"Katakan padaku! Apa yang terjadi?" tanya Tae Hyung cepat. Mata cokelatnya yang tajam seolah mencari setitik kebenaran dalam mata wanitanya yang saat ini berbinar-binar merindukan nya.
"Aku -"
"Apa kau membiarkannya menyentuhmu, Rosé?" tanya Tae Hyung lagi, menyela Rosé, pria itu menggertakkan gerahamnya menahan marah. Tae Hyung memang tak menaikkan suara sama sekali, tapi kemarahan di dalam suaranya menjalar ke udara, membuat Rosé tak berdaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM TAE❜
Fanfiction[M] Karena malam itu, semuanya jadi seperti ini. ©31 DES 2019