*masih flashback yaa
Belum sempat Lili mendengar semua, tiba tiba golok tertanam diperutnya. Lili meringis kesakitan, tapi ia berusaha tidak membuat kebisingan karena semuanya akan kacau.
Ia menoleh kebelakang siapa yang menusuknya.
Ternyata itu adalah orang tua Nashwa sendiri. Mama Nashwa.
Lili merintih kesakitan, golok itu dicabut paksa oleh mama Nashwa. Lili menatap mata mamah Nashwa, ternyata mama Nashwa menangis.
"Maafkan saya Lili... Saya tidak bermaksud untuk menyelakakan mu" ucap mama Nashwa.
Lili terkejut karena mama Nashwa menusukkan goloknya kepada perutnya sendiri, lama lama pandangan Lili jadi kabur dan tidak ada yang ia ingat lagi.
-FLASHBACK OFF-
Mereka semua tersentuh dengan semua cerita Lifia, "Tapi Lif... Dulu waktu di villa kamu bilang nenek udah meninggal, tapi buktinya sekarang masih ada" ucap Charisa.
Lifia menggeleng, "Dia bukan nenek kalian!!! Ada arwah lain yang masuk ketubuh nenek. Jelas jelas waktu itu ibu aku ngebunuh nenek kalian"
Anneth mengerutkan dahinya, "Terus sekarang ibu kamu mana??" Tanya Anneth. Lifia kembali terdiam, "Arwah dia gatenang Neth... Sama kayak aku, bedanya arwah dia dikurung disuatu tempat setelah kejadian villa..."
"Dikurung sama siapa??"
"Iblis yang membantu nenek kalian dan... Ibu"
Anneth kembali terkejut, "Ibu kamu?? Tunggu tunggu... Berarti nenek sama ibu kamu itu—"
"Iya Neth!! Ibu aku sebenernya sama kayak nenek"
Deven mengacak acak rambutnya sendiri, "Kenapa harus kita semua yang nyelesain semua ini??" Tanya Deven frustasi.
Mirai dan Marsha hanya mengangguk, Lifia memandang teman teman Anneth. "Maaf...." Lirih Lifia.
Anneth tersenyum, "Tenang Li, Anneth bakalan bantuin kamu" ucap Anneth.
"Ucha juga bakalan bantuin kamu"
Friden, Samuel dan Gogo agak ragu karena ia khawatir Lifia sedang menjebak teman-temannya.
"Ini udah malem, kalian tidur, biar aku yang jaga" ucap Lifia. Karena mereka semua mengantuk, akhirnya mereka tidur didalam mobil. Sementara Lifia berjaga diatas mobil.
Lifia memandangi bulan, rasanya ia ingin kembali hidup dan menuntaskan semua permasalahan.
Beruntung ia bertemu Anneth, walaupun dirinya pernah melukai semua teman Anneth, tapi mereka bisa memaafkan.
"Aku cuman pengen tenang..." Ucap Lifia kepada dirinya sendiri.
Anneth mendengar ucapan itu, ia kembali tertidur dan berbicara dalam hati.
Pasti Lif, kamu bakalan tenang. Batin Anneth.
Keesokan paginya mereka akan kembali ke desa, sebenarnya Anneth dan Charisa takut jika semua temannya terlibat dalam masalah ini.
"Lifia, apa arwah yang masuk ketubuh nenek sangat berbahaya??" Tanya Charisa, Lifia mengangguk. "Sepertinya yang masuk ketubuh nenek itu iblis yang terikat janji oleh nenek" jawab Lifia.
"Terus, kita harus gimana biar semua kembali normal??"
Lifia terdiam sejenak, ia memikirkan suatu rencana.
"Ehmm... Warga kalau ngeliat manusia yang belum dihipnotis, ngejar kan??" Tanya Lifia, mereka semua mengangguk.
"Kalian punya sepeda??"
"Punya"
"Gimana kalau kalian pancing warga dan bawa jauh dari desa, sementara Anneth, Charisa dan aku bakalan ngelawan arwah yang ada ditubuh nenek"
Deven menggeleng, bukannya ia takut, tapi ia khawatir dengan keadaan Anneth dan Charisa. "Sepeda?? Apa mereka gaakan cape??" Tanya Deven kepada Lifia.
"Gimana kalau motor??" Usul Samuel, Mirai dan Marsha termenung. "Kita kan gabisa naik motor" ucap Mirai dan Marsha.
"Ah gini aja, Gogo lo berdua sama mirai, Sam sama Aca, biar Iden sama Deven" kata Charisa, akhirnya semua mengangguk setuju.
"Tapi tunggu, Ucha sama Anneth gimana?? Gaada yang jagain lo" ucap Deven khawatir, "Tenang, ada hantu" balas Lifia.
Ya, Lifia akan menjaga Anneth dan Charisa.
"Sebenernya gue belum bisa percaya seratus persen ke lo, Lif"
Lifia menatap Deven sendu, sebenarnya ini memang salahnya. "Lifia cuman pengen hidup tenang disana. Cuman kalian yang bisa bantu Lifia, jadi Lifia juga harus bantu kalian" ucap Lifia.
Charisa mengeluarkan keris, "Bukannya ini yang kamu mau Lif??" Tanya Charisa. Lifia mengangguk, "Tapi aku lebih pengen hidup aku yang tenang... Dan aku bakalan bawa keris itu pergi jauh dari sini, biar gaada kejadian kayak gini lagi" jawab Lifia.
Anneth kembali tersenyum, ia memegang tangan Charisa, begitupun yang lainnya. Mereka berpegangan sambil melingkari Lifia.
"Kita bakalan bantu Lifia"
"Kita harus bisa lawan iblis jahat"
"Kita harus bekerja sama!!"
"Demi kebaikan desa"
"Biar semua gak terjerumus ke arah lain, kita harus berperang lawan iblis jahat"
"Apapun caranya, kita harus menang"
"Ada Tuhan yang melindungi kita semua"
Lifia tersenyum, mungkin jika ia masih hidup, ia akan sangat senang mempunyai teman teman seperti mereka.
"Lifia janji, setelah ini... Gaakan ada yang ganggu kalian lagi" ucap Lifia.
Merekapun menaiki mobil dan kembali ke desa.
Sementara di desa, nenek yang melihat semua lewat cermin itu hanya tertawa sinis.
"Dasar anak bodoh"
___________
Double up gak tuhhh🤣🤣 gatau gais otak aku lagi encer:v semoga besok bisa double up lagi🤣🤣Vote n sharenya jgn lupaa!!!
Btw 'Always Better Together' season 1 udah mau 170k lohhh!! (Masih 169k sii sebenernyaa) jadi ayok mampir ke cerita yang lainnyaa!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
LIFIA.2 (TAMAT)
HorrorSince 8 Juni 2020 - 25 Juni 2020 Aku kembali. season 2 is here!!!