-09-

328 35 13
                                    

Anneth dan Charisa mengangguk, mereka akan menuju kamar nenek.

Namun saat mereka tengah melangkah,

BRAKKKKKKK

Sebuah meja hampir terkena Charisa, untungnya mereka semua menghindar dan kini terpisah.

Anneth tak sengaja memegang serpihan kaca sehingga telapak tangannya berdarah, "Anneth!! Lo gapapa??" Tanya Charisa khawatir, Anneth hanya mengangguk.

Saat mereka akan berdiri, tiba tiba dari bawah lantai keluar akar pohon dan meliliti tubuh mereka.

"Lifia!! Tolongin" ucap Anneth, Lifiapun sama ia tidak bisa bergerak bahkan keluar dari tubuh gadis yang ia tempati.

Tap

Tap

Tap

Tap

Tap

Tap

Tap

Tap

Tap

Anneth, Charisa dan Lifia sontak melihat kearah tangga, ada yang sedang menuruni tangga.

Celaka-Anneth.

"HAHAHAHAHA"

Lifia menatap iblis yang ada didalam tubuh nenek dengan tajam, ia berubah pikiran.

Niat awal Lifia untuk mencelakakan Anneth.

Iblis itu tersenyum senang, "Bagus Lifia, kau menuruti semua perkataanku dan membawa dua gadis cilik ini" ucap iblis itu.

Sontak Anneth dan Charisa menatap Lifia dengan tatapan penuh dengan pertanyaan.

"Lo, jahat." Kata Charisa, Anneth hanya bisa diam tak berkata. Seharusnya ia tidak usah mempercayai Lifia lagi.

Akar pohon yang ada ditubuh Lifia menghilang, Lifia berdiri dan bersujud kepada iblis itu. "Te-terimakasih, tuan."

Charisa dan Anneth meneteskan air matanya, terlebih lagi mereka melihat Deven dan yang lainnya tertangkap dan dibawa oleh warga.

Kak Uwa... Joo... Anneth harus apa?? Batin Anneth.

Deven tidak percaya jika Anneth dan Charisa sekarang duduk tidak berdaya, tapi tunggu....

Kenapa Lifia bersujud dihadapan nenek —iblis— itu??

"Penghianat" ucap Deven pelan, namun masih bisa terdengar.

Iblis itu bertepuk tangan, ia keluar dari tubuh nenek dan menampakan wujud aslinya. Bau amis keluar dari tubuhnya, tanduk itu sangat menyeramkan!! Taring keluar, iblis itu memakai jubah hitam dan memegang tongkat trisula (🔱).

"Sepertinya kalian sedang kebingungan, baiklah karena aku iblis yang baik, aku akan menunjukkan sesuatu" ucap iblis itu.

Cih, baik. Haha-Anneth.

-Flashback ON-

Lifia dan ibu terdiam di villa, mereka tidak bisa keluar. Mereka terkunci selamanya.

Tiba tiba villa menjadi gelap dan berasap, Lifia memandang ibunya, ada energi negatif yang sedang datang ke villa.

Energi yang sama dalam tubuh Lifia dan Ibunya.

Seketika iblis berbadan besar, tanduk dan taring yang runcing datang dihadapan Lifia dan ibunya.

Mereka bersujud, tanda menghargain keberadaan tuannya.

"Kenapa kalian bersedih?" Tanya iblis itu.

"Kami tidak bisa keluar dari villa ini, kami tidak bisa membalaskan dendam kami" jawab Ibu.

Iblis itu tertawa, "Tidak bisa?? SEMUA MANUSIA ITU LEMAH!! TIDAK ADA TANDINGANNYA DIBANDING KITA!! SAMPAI KAPANPUN KITA TIDAK AKAN PERNAH TAKLUK OLEH MANUSIA LEMAH ITU!!" iblis itu sangat marah, Lifia ketakutan.

"Aku bisa mengeluarkan kalian dari sini, karena kita mempunyai dendam kepada orang yang sama"

Ibu dan Lifia tersenyum senang, "Ba-bagaimana caranya tuan??" Tanya Ibu.

"Mudah, aku akan memasuki tubuh nenek tua itu. dan aku akan menghipnotis warga, anakmu akan menculik salah satu teman dari cucu nenek tua itu dan akan mengelabui mereka semua. Kau, harus berpura pura menjadi baik!! Dan disaat waktu yang telah tiba, dimalam purnama, kita akan melakukan ritual! Agar kita mendapatkan banyak kekuatan!! DAN KITA BUKTIKAN BAHWA KITA KUAT DAN PARA MANUSIA ITU LEMAH"

Lifia mengangguk, kini hanya amarah yang ada di dirinya, ia ingin membalaskan semua dendam dirinya dan ibunya.

Terutama kepada Charisa dan Anneth.

"Lalu saya bagaimana tuan??" Tanya ibu, karena sedari tadi iblis itu hanya memerintahkan Lifia.

"Dan kau!! Akan menjadi jaminan!! Jika anakmu gagal, maka kau tidak akan selamat" jawab iblis itu.

Lifia ingin menolak tawaran itu, ia tidak mau ibunya menjadi tawanan iblis itu.

"T-tapi tuan—"

"TIDAK ADA BANTAHAN!!"

Lifia menatap ibunya, ibunya hanya mengangguk. "Lakukan apa yang diperintahkan Tuan. Tenang saja, ibu akan baik-baik saja jika kau berhasil" ucap ibu.

Iblis itu menghilang bersama ibu, kini Lifia kembali berjuang sendiri. "Aku tidak akan membalaskan dendam. Melainkan menagih sebuah janji dan jika tidak ditepati, maka akan dibayar oleh mati"

Aku kembali,
Dan akan membuat kalian semua mati.

-FLASHBACK OFF-

Anneth tak percaya semua ini, Lifia telah merencanakan semuanya. Ia pikir Lifia telah berubah, tetapi tidak sama sekali.

Lifia keluar dari tubuh yang ia tempati, dilehernya ada kalung, kalung dari iblis untuk mengendalikan arwah Lifia.

"Bawa mereka semua keluar!! Dan kau!! Jaga dua anak ini. Ini akan menjadi sebuah ritual besar, malam nanti,  bulan purnama. Malam penuh dengan kesenangan" ucap iblis itu.

Para warga membawa Deven dan yang lainnya keluar, sementara Lifia menyeret Anneth dan Charisa keluar juga. Deven ingin menyelamatkan Charisa dan Anneth, begitu juga yang lainnya.

"Lo kejam Lif" lirih Anneth.

"Seandainya lo masih hidup, gue bakalan bunuh lo sampe semua badan lo kepisah!!" Ucap Charisa.

Lifia hanya terdiam, tak berniat membalas semua perkataan Anneth dan Charisa.




____________
Hayoo kesel gak aku gantung lagi?? Aowkwkwk((:

LIFIA.2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang