Para warga membawa Deven dan yang lainnya keluar, sementara Lifia menyeret Anneth dan Charisa keluar juga. Deven ingin menyelamatkan Charisa dan Anneth, begitu juga yang lainnya.
"Lo kejam Lif" lirih Anneth.
"Seandainya lo masih hidup, gue bakalan bunuh lo sampe semua badan lo kepisah!!" Ucap Charisa.
Lifia hanya terdiam, tak berniat membalas semua perkataan Anneth dan Charisa. Ia menoleh kebelakang, sepertinya tuan sudah menunggu didepan.
Dan ternyata benar, tuan sedang berbincang dengan para warga yang pastinya sedang dihipnotis.
Lifia kembali kedalam rumah, "Cepet kalian lari!! Cari boneka jenglot itu sekarang!!" Ucap Lifia sambil membuka tali ikatan Anneth dan Charisa.
Mereka terkejut, "Lif??? Tadi?? Kamu cuman—"
"Iyaa!! Cepet!!"
Anneth dan Charisa berlari menuju kamar nenek, sementara Lifia sedang mengubah akar pohon menjadi Charisa dan Anneth.
"Cha?? Lo gapapa??" Tanya Anneth, Charisa mengangguk. "Lo gapala kan??" Tanya Charisa balik, Anneth mengangguk.
"Kita harus selamatin yang lain!! Kita juga harus selamatin ibu Lifia sama Lifia" ucap Anneth.
"Tapi gimana caranya?? Kita cuman berdua, waktu kita gabanyak, kita juga harus cari sisa tulang Lifia sama ibunya" kata Charisa yang sedang mencari boneka jenglot itu di rak buku milik nenek.
"Ketemu!!! Kita lewat jendela Cha!! Kita lari ke hutan" ucap Anneth, Anneth dan Charisapun berlari menuju hutan untuk mencari bagian tubuh Lifia dan ibu yang tertinggal.
Sementara didepan halaman, sang iblis tersenyum melihat Anneth dan Charisa lemah tidak berdaya yang diseret oleh Lifia.
Deven dan yang lainnya menatap Lifia dengan tatapan tajam, "Gue benci sama lo" ucap Deven.
Samuel melihat kearah kiri, ia mengerutkan dahinya ketika melihat Anneth dan Charisa yang melambaikan tangan kepadanya, lalu yang didepan itu siapa??
Anneth dan Charisa menunjukkan tali yang ada ditangannya, seketika Samuel mengingat jika mereka memakai tali ditangannya sebagai penanda.
"Sssttt.. Ven"
"Apa??"
"Liat sana! Itu Anneth sama Ucha asli!! Lifia nolongin mereka, yang didepan itu cuman pura pura" bisik Samuel.
Deven mengangguk, "Kita harus ikutin dramanya hantu itu" ucapnya.
Samuel membisikkan ke Friden, lagu Friden ke Gogo, Gogo ke Mirai dan Mirai ke Marsha.
Puncak bulan purnama sekitar 5 jam lagi, Deven memperhatikan Lifia yang sedang menjaga Anneth dan Charisa palsu.
[☠]
"Neth!! Jam berapa sekarang??" Tanya Charisa, "Jam sembilan malem!! Kita ada waktu tiga jam lagi buat balik kesana, tapi gimana caranya?? Sisa tubuh Lifia sama ibu belum ketemu" jawab Anneth.
Charisa mengingat-ingat semua kejadian masalalu yang Lifia ceritakan. Tentang Lifia mengikuti ibunya dan bersembunyi di—
"Ah gue tau!! Pohon beringin!! Lifia terakhir kali disitu kan?? Pasti masih ada disitu" ucap Charisa, "Pohon beringin?? Dimana letaknya??" Tanya Anneth.
"Gue tau!! Ayok ikutin gue"
Charisa dan Anneth kembali berjalan menyusuri hutan ditengah malam, "Ini pohon beringin Neth" ucap Charisa.
Anneth menatap sekeliling, ya Charisa juga merasakan apa yang Anneth rasakan. "Permisiii... Kita disini gaakan ganggu kalian, kita cuman ma-mau cari sisa tubuh temen kita" ucap Anneth yang ketakutan, karena aura mereka yang negatif dan menatap tajam Anneth.
Beberapa mahluk itu mendekati Charisa dan Anneth, bau amis tercium disegala arah, Charisa memeluk Anneth dan memejamkan matanya.
"Annethhh...."
"Te-tenang Cha!! Jangan ta-takut"
"Pergilah! Jangan ganggu mereka!!"
Mahluk yang berusaha mendekati Anneth dan Charisapun pergi, Anneth menengok siapa yang mengusir para mahluk itu.
"Kak Uwa???" Anneth terkejut melihat Nashwa yang sedang berdiri dihadapannya, Charisapun sama, mereka memeluk Nashwa dengan sangat erat.
"Kalian gapunya waktu banyak, cepet cari sisa tubuh Lifia dan Ibu!! Kak Uwa gabisa bantu banyak, Kak Uwa pergi dulu!!" Nashwapun menghilang dari pandangan Charisa dan Anneth.
Anneth menggali tanah didekat pohon beringin, begitupun dengan Charisa. Mereka terus mencari sampai akhirnya....
"Ketemu!"
Charisa melirik kearah Anneth, "Lo yakin itu bagian punya Lifia??" Tanya Charisa, Anneth mengangguk. "Pegang aja, lo bakalan tau kelanjutan dari masalalu itu" jawab Anneth.
Charisapun memegang tulang itu dan seketika semua menjadi gelap.
-FLASHBACK ON-
Seorang laki laki menemukan mayat Lifia dan mama Nashwa, ia membawa mayat mama Nashwa namun tidak dengan Lifia.
Mayat Lifia dipotong dan ditinggal sebagian lalu dikubur dibawah pohon beringin, laki laki itupun pergi karena tidak ingin menganggu ritual yang dilaksanakan oleh ibunya sendiri.
"Le-letak keris itu be-berada di ga-gadis perempuan yang lahir dibulan Purnama!!"
Seketika api menjalar keseluruh tubuh ibu, ibu terus merintih kesakitan. "LAKUKAN RITUALNYA SEKARANG JUGA!!!" Ucap nenek, para pengikut nenek pun membaca doa.
Setelah membaca doa, api pun padam, darah mengalir dari tubuh ibu, mereka semua meminum darah itu dan membasuhkannya ke rambut.
"Kuburkan dia dengan layak, agar arwahnya tidak bergentayangan"
Semua membereskan ritual, mereka membawa mayat ibu menuju perkampungan.
Namun, ada bagian tubuh ibu yang tertinggal ditempat terakhirnya.
Tangannya.
-FLASHBACK OFF-
Charisa rasanya ingin muntah melihat semua kejadian itu, "Kita cari bagian tubuh ibu!! Gue tau dimana" Charisa maju beberapa langkah. Dan benar sana disitu ada bekas bakaran api.
Ia menggali tanah dan akhirnya menemukan tulang tangan ibu.
"Cha!! waktunya sejam lagi!! Ayok cepetan!!"
"Ayok!!"
Saat mereka membalikkan badan, mereka terkejut melihat siapa yang ada dihadapannya.
"Ikut denganku, sekarang!!!"
_____________
Goes 2 ending gais!!!!Sad ending/Happy ending/Gantung ending??🤣

KAMU SEDANG MEMBACA
LIFIA.2 (TAMAT)
HorrorSince 8 Juni 2020 - 25 Juni 2020 Aku kembali. season 2 is here!!!