-11-

347 36 17
                                    

"Cha!! waktunya sejam lagi!! Ayok cepetan!!"

"Ayok!!"

Saat mereka membalikkan badan, mereka terkejut melihat siapa yang ada dihadapannya.

"Ikut denganku, sekarang!!!"

Sosok itupun membawa Anneth dan Charisa ke alamnya.

[☠]

Sebentar lagi ritual akan dilaksanakan, baik Lifia dan yang lainnya khawatir karena Anneth dan Charisa belum juga datang.

Lambat laun Tuan pasti tau kalau ini bukan Anneth dan Charisa yang asli. Batin Lifia

Iblis itu mengamati Anneth dan Charisa, "Apakah mereka sudah diberi cairan untuk tidak sadarkan diri??" Tanya iblis itu.

"Su-sudah tuan" jawab Lifia. "Baiklah, kau bawa mereka kepada teman-temannya. Mungkin mereka akan berpamitan haha, dan jangan lupa kaupun beri teman temannya cairan itu"

"Ba-baik tuan"

Lifia menghampiri Deven, Friden, Samuel, Gogo, Mirai dan Marsha. Bukannya memberi cairan, Lifia malah membuka ikatan itu.

"Kalau Anneth dan Ucha palsu udah ketauan, kalian serang warga. Mereka tidak akan terluka, karena yang mengisi tubuh mereka adalah para iblis, dan kalian harus pura pura tertidur" bisik Lifia.

Semua mengangguk, mereka mengerti sekarang rencana Lifia seperti apa.

Neth, Cha, semoga kalian baik baik aja dihutan. Batin Deven.

"Ambil ini, kalian tinggal semprotkan dan sebisa mungkin kena mata warga. Biar iblis itu aku yang lawan, dan ingat! Kalian jangan mempercayai mbak! Karena dia juga pemuja iblis" setelah membisikkan, Lifia kembali ketempat.

Deven dan yang lainnya kini mempunyai senjata, spray itu berisi ramuan untuk memudarkan pandangan warga.

"30 menit lagi kita akan melaksanakan ritual"

"BAIK TUAN!!!"

Semua iblis senang karena sudah lama mereka tidak melaksanakan ritual ini.

Namun beda dengan Lifia, ia khawatir mengapa Charisa dan Anneth tidak kunjung datang.

Kalian dimana siii. Batin Lifia.

Lifia menghampiri iblis jahat itu, "Ma-maaf tuan... Bolehkah saya bertemu dengan ibu saya??" Tanya Lifia.

"Tidak!! Tunggu sampai ritual ini selesai maka kamu bisa bertemu dengan ibumu"

Tapi ritual ini akan gagal.

Deven diam diam memperhatikan Lifia, disatu sisi Deven kasihan kepada Lifia karena disaat ia dan ibunya sudah mati pun mereka tidak bisa bersama. Tapi disisi lain Lifia berani mempertaruhkan nyawa dirinya dan ibunya demi membantu Anneth dan Charisa.

"Wahai para pengikutku!!! Siapkanlah semua!!" Perintah iblis itu.

Semua warga—yang tubuhnya dimasuki iblis— berpencar karena akan mempersiapkan ritual ini, Lifia menoleh kearah Deven dan memberi kode bahwa peperangan akan segera dimulai.

LIFIA.2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang