anxiety

825 22 0
                                    

"Maa....."

Mama Sanha melihat anaknya keluar kamar dengan mata bengkak habis menangis

Sanha berjalan lemah menuju mamanya lalu memeluknya erat

"Mau ke psikolog lagi ?..."

"Engga..."

"Hum....."

"Sanhaa!...."Sanha mendengar namanya dipanggil dari luar rumah

"Kawan kamu... Kamu mandila dulu,mama suruh masuk"Sanha ga bisa menolak karena masih cemas

Mama Sanha melihat Restu yang diluar sana lalu menyuruhnya masuk

"Apa Sanha.... Sedang... Ante taula kan"

"Dia lagi stres sekali dari tadi malam... Jaga dia ya"Ucap mama Sanha masuk kembali membiarkan Sanha duduk di sofa ruang tamu

"...hum ?.... Restu..."Sanha baru selesai mandi dan hendak melihat siapa yang datang

"... Kenapa hei ?.... Lo ngapain nangis .... Astaga san..."Sanha berjalan lemah menuju Restu sambil menangis

Restu yang ga menyukai pandangannya langsung memeluk Sanha

"Oy... Lo yakin nih mau ikut ? Kalau ga enak ga usah aja"Ucap Restu mengelus lembut rambut Sanha

Sanha menggeleng
"ikut.... Kan kumpulan kelas ga mungkin gua ga ikut"

"Baiklah... Cuci muka dulu sana..."

"I-ikut..."Restu mematuhinya saja karena memang gini Sanha,dulu juga keduanya pernah mandi berdua karena Sanha yang begitu takut sesuatu akan terjadi

..........
.....

Kelas mereka sedang makan bersama menghabiskan uang kas karena mereka sudah lulus

Dengan Sanha yang menempel pada Restu

"..... Soo... Kalian berdua pacaran ?"

Itu terus pertanyaannya yang didengar Sanha dan Restu setiap keduanya sedang berdua,Sanha yang langsung panik segera mengeratkan genggamannya di tangan Restu..

"Shh... Kalian nanti buat dia makin stres...."Ucap Restu tenang walaupun tangannya sakit digenggam begitu erat oleh Sanha

".... Dah dah jangan ganggu sanha la... Sian dia"Ucap Aira

....... .....

"Hiks...."Restu memandang Sanha yang menangis lagi,Restu memberi tangannya untuk digenggam dan tisu untuk Sanha

"Napa Sanha ??... Ulljima.."

"Shhh ...."Restu mendiamkan Naomy yang hendak bicara,karena suara temannya bisa membuat Sanha makin stres

Sanha bersandar dibahu Restu merasa stres tiba tiba.... tanpa alasan

"Ga papa... Semuanya baik baik saja" Ucap Restu berbisik pelan

"...hump..."

Mereka selesai makan dan sedang mengatur barisan untuk foto bersama

........
............

Sanha menghembus nafas saat keduanya sudah sampai didepan rumah Sanha

"... Masuk...."

"Hum ?...."

"Aku dirumah sendiri... Mama pergi keluar kota gegara sekolah aku jadinya ga ikut"

"....."Restu tersenyum lalu hendak mengecup pipi Sanha namun dihentikan Sanha

"... Kamu nemanin aku kan ??... Kan ?... Ya kann ??... Res.."

"Baikla... Tapi ga ada sex"Ucap Restu menyentuh hidung Sanha

"Hum ?... Kenapa ?"

"Ini rumah keluargamu...."

"Tapi kan.... Mama tau hubungan kita"

"Hum... Jangan ya.."

"Masuk..."Sanha menarik Restu masuk kedalam rumah

.........
.... ......

Keduanya menghabiskan waktu bermain bersama

"Ress ... Nonton film..."Ucap Sanha berbaring

"Neftlix ?... Hidupin tv nya..."Restu duduk di sebelah Sanha yang pergi memeluk meluknya

"365 days"

"Heh... Apa yang kubilang tadi ?..."

"Hump... I-iya"Sanha duduk dan bersandar memeluk lututnya

"Hei ?.... Maaf.... Baiklah ayo nonton sini"Ucap Restu mendekat pada Sanha

"Hiks...."Tangis Sanha pecah karena Restu yang terdengar seperti memarahinya yang membuatnya otomatis STRESs

"... Maafkan aku...."Restu memeluk Sanha erat mengelus kepalanya
"Aku sayang kamu..."

Sanha masih merengek sambil memukul mukul bahu Restu

"Hei hei... Anak kecil... Sakit... Kamu itu kuat tau ga"Ucap Restu tersenyum mendongakan Sanha

"Kamu jahat aaa...."

"Cup.... Imutnya anaknya ante Rika ni"

"Apaa sii reess... Hiks. ."

"Udah... Are you lost baby girl ?..."

"Restu aaa..."Sanha tersenyum yang dibalas dengan senyuman geli Restu

"Jadi ?.... You lost ? Baby girl"

"Apa sii.... Cup... Cup...."Sanha terus berusaha memperdalam ciuman mereka tapi Restu menahannya

"Aku lapar.... Masakin aku makan... Cup"Restu mengecup pipi Sanha agar dia ga menganggab dirinya sedang menghindari sex

"Eh iya... Kita belum makan malam"

"Masakin suami mu ini makanan.."

"Jadi aku istri ?.."

"Engga... Kamu suami juga... Udah,ayo ah... Masak... Aku bantuin"

Keduanya keluar kamar dan Sanha memasak makan malam untuk keduanya

........
...... .......
........

".... San ja-jangan gi-.... BRAKK!!!"

"Re-RESTU!...."Sanha terbangun dari mimpi buruknya dengan Restu yang sedang tidak berada disisinya

Restu keluar dari kamar mandi mendapat pelukan erat dari pacarnya

"... Hiks"

"Sa-sanha.... Hum.... Mimpi buruk"

Sanha mengangguk masih menangis ga henti henti

"Aku disini... Baik baik saja..."Ucap Restu berbisik tenang... Membalas pelukan Sanha

Sanha diam dipelukan Restu masih menangis
"Re-res... "

"Hum...."

"Cup.... Cup ...."Sanha berusaha memperdalam ciuman mereka tapi ga dibiarkan Restu

"Cup..... Jangan jadikan sex pelarian kamu san... Aku sayang kamu"Ucap Restu mengecup

"Ta-tapii...  Resss.... Hump..."

"Aku akan jujur kepadamu... Aku ga suka kita melakukannya saat kamu dalam kondisi tidak stabil seperti ini... Ayo kita jalan aja ketaman mau ?.."

"Hum ??... Tapi udah larut ?.."

"Siapa bilang ? Udah jam 5... Cup... Ayo... Kita jogging ?"

"Waee... Capek... Jalan aja..."

"Oke... Asala ditemanin pacar aku nih"

"Baiklah sayang... Cup"

"Cup... Ga usah ajaa,kita melakukannya saja"

"San ingatkan tadi yang kubilang..."

"Iyaa iyaaa"

..........

BL One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang