22

3.7K 449 25
                                    

"One, two, three, four, five, six, seven, eight"

Jun dan minghao masih berlatih untuk kelulusan kelas 12. Padahal mereka tidak tau, nanti malam masih akan ada umur atau tidak.

"Istirahat dulu deh, cape" ucap jun kepada minghao. Minghao hanya mengangguk dan terduduk menyender ke tembok. Sedangkan jun mengambil dua botol minuman kepada minghao.

"Nih" ucap jun sambil memberikan air mineral kepada minghao.

Minghao yang masih mengambil nafas, menerima air minum dari jun itu. Lalu meneguk nya.

Jun menatapi minghao dari samping. Melihat wanita itu yang sekarang manjadi sangat cuek terhadap nya. Beda dengan minghao yang dulu.

"Hao gue mau ngomong" ucap jun dengan tatapan yang sama.

"Kalau mau ngomongin yang ga jelas, gausah deh. Males gue dengerin nya" ucap minghao acuh tak acuh.

Jujur saja jun sangat kesal dengan tingkah minghao saat ini. Ia tak seperti yang lain nya. Teman nya yang lain bahkan bisa jatuh cinta oleh teman si minghao ini. Mengapa dirinya susah sekali membuat minghao menyukai nya seperti dulu?

"Hao, denger, gege minta maaf ya" ucap jun lembut. Namun hao menulikan pendengaran nya membuat emosi jun memuncak.

Alhasil, jun lebih memilih diam dari pada terus ngomong. Yang ada membuat nya frustasi.

"Iya, hao maafin. Tapi hao gabisa kaya dulu sama lo" ucap minghao tiba tiba.

Di luar dugaan. Jun kira, ia tidak akan mendengar jawaban dari minghao.

"Karna jun juga udah berubah. Bukan jun yang hao kenal" sambung minghao dingin tanpa menatap lawan bicara.

Jun tertegun. Jadi ini maksud minghao tak pernah ingin berbicara dengan dirinya. Ia merasa bahwa jun telah berubah.

"Udah, ayo lanjut latihan lagi. Gue mau cepet balik ke kelas" ucap minghao langsung berdiri dan menyalakan lagu lagi.

Jun hanya mengikuti minghao. Ntah apa keputusan nya nanti malam. Ia harus memikirkan nya baik baik.

*~*

Kini kelas seungkwan sedang ada free class. Karena para guru mengurusi anak anak paling tua di sekolah nya.

"Anjir kenapa pada pergi lama banget si. Sendiri mulu kan ga enak" ucap seungkwan.

Brak!

"Woi! Santai dong!!" Ucap seungkwan terkejut karna ntah siapa yang menggebrak mejanya dengan keras.

"Hahaha,, sorry eonni, lup yu" ucap perempuan itu. Dengan kesal seungkwan menjewer perempuan itu yang notabet nya adalah adik kelas nya.

"Berani banget lo ya sama gue, masuk kelas kakak kelas tu salam! Bukan nge gebrak meja!!" Ucap seungkwan kesal dengan jeweran maut di kuping si adik kelas tersebut.

"AAA!! Ampun eonni! Maap deh maap! Aaww!! Sakittt!!!" Ucap nya memohon kepada seungkwan dengan kesakitan.

Seungkwan tidak tega lalu melepas nya dan kembali duduk. Disusul dengan perempuan tadi.

"Eon, kenapa si? Jihoon eonni mana?" Tanya nya lagi. Seungkwan menatap nya datar dan tajam.

"Yeon, lo berisik banget si! Balik sono ke kelas lo!" Ucap seungkwan kesal.

Si adik kelas yang tak lain adalah xiyeon ini, hanya menyengir saja menerima ucapan seungkwan yang kelewat menyebalkan sebenarnya.

"Eh eon, gue tau kalau malam ini kalian..." ucap xiyeon menggantung. Seungkwan menatap xiyeon tak percaya.

[✔️]this is the REALITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang