"Hei Gavin, ini sudah sangat malam. Apa kau sebaiknya menginap saja?" Eli meneguk kopi kalengan terakhir yang ia beli.
Pemuda yang dipanggil tidak segera merespons. Ia melirik jam di ponsel yang nyaris menunjuk jam dua dini hari. Misi yang ia jalani memang begitu rumit, hingga mengharuskannya dan Eli bermalam selama beberapa hari.
"Tidak, aku pulang saja." Gavin memasukkan ponsel ke dalam saku celana, bersiap-siap menembus malam dengan motor yang menemaninya selama beberapa hari ini.
Eli mengangkat sebelah alis, merasa bahwa tindakan Gavin di luar dugaan. Selama ini, ia tahu bahwa Gavin akan memilih menginap karena tidak begitu suka tinggal di rumah. "Tidak biasanya." Pemuda itu terkekeh dengan santai.
"Ada yang menungguku di rumah." Ia menjawab cepat sebelum melaju di jalanan yang sudah sepi.
Sebenarnya, memilih bermalam adalah opsi terbaik yang seharusnya diambil oleh Gavin. Hanya saja, ada sesuatu yang membuat sang pemuda mengurungkan niatnya. Rasa rindu akan rumah yang penuh kehangatan membayangi setiap langkahnya ketika menjalankan misi yang diberikan.
Setelah sekian tahun merasa hampa, Gavin akhirnya bisa kembali mengalami hal yang nyaris dilupakannya. Sebuah sambutan tatkala membuka pintu rumah.
Gavin membuka pintu berlapis cat putih sembari melonggarkan dasi hitam yang dikenakan. Sejujurnya, ia tidak begitu menanti jawaban mengingat betapa larutnya ia sampai.
Suara derap langkah membuat pemuda itu terwujud. Lampu depan menyala, menampakkan sesosok gadis yang mengenakan piama biru muda. Sebuah senyum disuguhkan (name) kala menyadari kehadiran Gavin. Begitu silau, pikir Gavin. Senyum tersebut seolah mengisi kediamannya hingga penuh, begitu pula dengan hatinya.
"Selamat datang kembali, Gavin! Aku sudah menunggumu dari tadi."
Gavin ikut tersenyum. Inilah rumah yang ia dambakan selama ini. Rumah yang sempat terhilang, tetapi akhirnya didapatkan kembali.
"Aku pulang, (name)!"
-End-
A/N :
Hai, selamat datang di bagian terakhir buku ini ^^ Terima kasih sudah bersedia mengikuti hingga detik ini.
Sebenarnya saya punya satu part tambahan yang menceritakan tentang Gavin, tapi sayangnya belum selesai ditulis;;
Kalau memang memungkinkan, besok akan saya upload. Tapi kalau tidak, saya akan upload begitu ceritanya selesai.
Terima kasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart for the House
FanfictionSeorang perempuan yang membutuhkan tempat tinggal dan seorang lelaki yang membutuhkan kehangatan di rumahnya. Kala roda takdir berputar, benang merah mempertemukan mereka, mengisi satu sama lain bak kunci dengan gemboknya. Ini bukan cerita cinta rem...