Twenty Eight

46 13 0
                                    

Sekolah saat ini tampak ramai membicarakan kemenangan Grub Bryan,begitu banyak ucapan dan penghargaan yang Bryan terima.Bahkan sekarang dia lebih menjadi idola dan pujaan para gadis-gadis.Tapi hati Bryan tetap teguh untuk membuat Shanaya jatuh cinta padanya.

Berbeda dengan Shanaya yang tampak tidak mau tau tentang Bryan.Dia memilih kelantai paling atas sekolah dan berdiri disitu.
Bryan yang sedari tadi lelah mencari keberadaan shanaya akhirnya menemukan gadis itu.

"Shanaya ?" Panggil Bryan.

Shanaya melihat kearah Bryan dan kembali menatap lurus kedepan.
"Shanaya,aku ingin membicarakan sesuatu padamu." Ucap Bryan berdiri disamping Shanaya.

"Apa yang ingin kau bicarakan ?" Tanya shanaya tanpa memandang Bryan.

Bryan berjalan lurus dan berhenti membelakangi Shanaya. "Kau tau Shanaya, aku tak pintar merangkai kata-kata tapi aku hanya ingin memberitahumu isi Hatiku.Aku tak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelum kau datang kedalam kehidupanku.Tapi aku percaya jika perasaan ini lah yang dinamakan Cinta, maafkan aku tentang sikapku padamu sewaktu di Korea, aku hampir saja merusak dirimu karena Nafsuku. Tapi sungguh, aku menyesal. Aku tidak akan menyentuhmu seperti itu sebelum kau benar-benar menjadi milikku," Ucap Bryan.

Shanaya yang melihat Bryan berdiri dihadapannya dengan membelakanginya mencoba untuk berjalan maju dan ingin mendorong Bryan agar Bryan jatuh dari lantai paling atas sekolah itu tanpa sepengetahuan Bryan.
Shanaya berjalan sambil menatap benci Bryan dari belakang dan Shanaya mengulurkan tangannya, dia ingin mendorong Bryan dari atas gedung yang begitu tinggi.
Tangan Shanaya sudah hampir menyentuh punggung bryan,tapi belum sempat Shanaya mendorong. Bryan membalikkan badannya dan cepat-cepat Shanaya menurunkan tangannya.

Bryan menatap Shanaya dan mengeluarkan sebuah bunga dari kantong bajunya,bunga kecil berwarna putih dengan putik bewarna kuning mirip seperti bunga matahari.

"Shanaya aku mencintaimu." Uucap Bryan memberi bunga itu, Bryan menaruh rambut Shanaya kebelakang telinganya dan menaruh bunganya itu diatas telinga Shanaya.

"Maafkan aku, aku bukanlah pria yang romantis.Aku hanya bisa melakukan hal ini untuk memberitahumu isi hatiku." Ucap Bryan.

Shanaya menatap Bryan dan berkata gelagapan. " Aku-aku-bryan aku,"

"Shut,kau tak perlu memberi jawaban sekarang.Aku akan menunggumu sampai kau mengatakan bahwa kau juga mencintaiku." Ucap bryan mengelus kepala Shanaya.

"Aku akan menunggumu kapanpun itu.walau aku harus kehilangan nyawaku pun aku akan tetap mencintaimu." Ucap Bryan dan mencium rambut Shanaya.

Bryan pergi meninggalkan Shanaya dengan berjuta-juta kebingungan.Apakah Shanaya jatuh cinta pada Bryan ? Semua ucapan-ucapan bryan di Korea,diGereja dan baru saja yang dikatakan bryan berdengung dikepala Shanaya.Bahkan ucapan-ucapan Bobby juga menghantui pikirannya.
Shanaya mengambil bunga kecil itu dari atas telinganya dan satu tangannya lagi ditaruh didadanya.

"Apa-apaan ini ? Kenapa detak jantungku sangat cepat dan bunga ini,bunga berwarna putih bersih seperti ini tidak layak ada ditanganku." Ucap Shanaya dan akhirnya dia membuang bunga itu.

Shanaya mengambil handphonenya dan menghubungi salah satu pengawalnya.

Shanaya mengambil handphonenya dan menghubungi salah satu pengawalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa Paman masih ada dimension?"

"Maaf Nona,tapi baru saja,tuan Bobby kembali ke Milan"

"Kalau begitu siapkan keberangkatanku sekitar 1 jam lagi.Aku akan kembali ke Milan"

"Baik Nona."

Shanaya menutup telepon itu,dia pun pulang kembali kemensionnya dan bersiap-siap untuk keberangkatannya ke Milan.


🔪🖤 Dangerous Love

Dangerous Love of Psycopath ( SELESAI ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang