Saat ini Hans berusia 17 tahun. Sudah 10 tahun orangtuanya pergi meninggalkan Hans. Dan sudah 2 tahun Hans mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Sekarang ia sudah terbiasa dengan kehidupanya yang seperti ini. Tapi kenapa disaat Hans sudah merasa tenang dan terbiasa dengan semua ini masalalunya yang suram kembali menghatuinya. Ini membuat Hans benar-banar tersiksa.
Tapi ia harus tetap kuat menjalani hidup demi Kakek dan Nenek yang sudah mau menerimanya dengan segala kasih sayang.Hans sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Hans menuruni anak tangga rumahnya. Sekarang ia mendapati jam masih pukul 06.25 itu tandanya Hans masih sempat sarapan di rumah.
"Loh Hans kamu kok sekolah? Apa gak sebaiknya kamu istirahat dirumah aja dulu? Nanti Nenek bisa telpon Guru ka-"
Ucapanya terpotong oleh Hans"Enggak nek, Hans baik-baik aja kok"
"Kamu yakin baik-baik aja?"
Kali ini Damar yang bersuara."Hm iya kek"
Jawab Hans diiringi dengan anggukannya."Yaudah kalo gitu kamu sarapan dulu ya"
"Iya Nek"
Jawab Hans sambil mendudukan dirinya di kursi dan menyantap makananya.Ketiganya memakan makananya masing-masing. Suasana hening menyelimuti. Tiba-tiba Hans membuka suara mengawali pembicaraan.
"Nek! Kek! Makasih ya untuk semuanya. Kakek sama nenek udah sayang sama Hans, ngerawat Hans dari kecil sampai saat ini, ngejagain Hans. Hans benar-benar beruntung banget punya Kakek sama Nenek. Hans janji gak bakal ngecewain Kakek sama Nenek. Hans juga minta maaf sama Kakek dan Nenek kalo Hans ada salah dan udah ngerepotin Kakek sama Nenek. Hans minta ma-"
"Udah Hans. Kamu gak perlu ngomong gitu. Kakek dan Nenek sayang sama kamu Hans"
Ucap Yuana memotong ucapan Hans."Kamu gak perlu ngerasa bersalah gitu Hans."
Ucap Damar sambil meletakan sendok yang sedang ia pegang. Sedangkan Hans hanya menunduk menatap ke bawah sana.
"Oh iya nek, hari ini Kakek mau ke kantor dulu."
Lanjut Damar mengalihkan topik pembicaraan."Loh ngapain kek? Bukanya kakek hari ini cuti?"
Tanya Yuana"Ada yang mau kakek urus. Nenek gpp kan sendirian di rumah?"
"Gpp kok, kan ada bibi yang nemenin Nenek."
Ucap Yuana.Semuanya selesai dengan sarapanya pagi ini. Hans segera berangkat ke sekolah. Hans menyalami tangan kedua orang tua yang sudah merawatnya ini. Lalu Hans masuk ke dalam mobil minicooper pemberian kakeknya disaat ia berulangtahun yang ke 16. Dan itu artinya mobil itu masih sangat baru.
🌻🌻🌻
Selang beberapa menit saja Hans sudah sampai di gerbang sekolahnya ia memakirkan mobilnya di tempat yang sudah disediakan.
Setelah selesai dengan mobilnya Hans langsung berjalan menuju ruang kelasnya. Exelsains class (XI IPA 1). Kelas yang terkenal dengan murid-murid pintar dengan segudang prestasi yang ditorehkan membuat kelas itu menjadi kelas idaman bagi seluruh murid SMA Bhagaskara. Tidak hanya kelasnya saja yang idaman namun anggota kelasnya pun menjadi idaman seluruh siswa maupun siswi.
Rata-rata anggota Excelsains memang memiliki paras yang sepurna. Siswinya yang cantik serta pintar dan Siswanya yang tampan dan juga genius. Tak lupa pula di kelas ini isinya adalah Richman semua.Tak herankan kenapa kelas ini menjadi idaman seluruh murid?
"Hans! Kamu udah dateng, sekarang kamu temenin aku sarapan di kantin ya"
ucap salah satu teman sekelas Hans sambil memegang tanganya. Gadis itu selalu saja mencari-cari perhatian dari Hans. Teman sekelasnya tahu kalau gadis itu menyukai Hans sejak pertama kali masuk sekolah. Akan tetapi Hans tidak pernah membalas cintanya. Namun, gadis itu tidak pernah menyerah untuk mendapatkan Hans. Gadis itu bernama Bianca Castine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanszhella
Teen FictionKenangan, masa depan & mimpi. 3 hal yang terus menghantui seorang HANS EYRENS. Hidup tanpa kedua orang tua di temani dengan masa lalu yang kelam, terkadang membuatnya merasa frustasi. Ditambah lagi dengan masa depan yang suram datang di dalam mimpin...