7- Coffee

37 27 1
                                    

"Lo pulang sama siapa Zhel?"
Tanya Lean saat mereka dalam perjalanan menuju pintu gerbang sekolah.

"Dijemput sama Mama, kenapa?"
Jawab Zhella

"Yahh Padahal gue mau ngajak lo main bareng kita"

"Iya Zhel, kalo lo ga keberatan kita bisa main bareng"
Sahut Yera berikutnya.

"Hm boleh deh, tapi guee ijin sama Mama dulu ya"
Ucap Zhella yang disambut dengan sorak ria teman-temanya.

"Eh itu Mama gue"
Zhella melihat mamanya yang tengah berdiri di depan mobilnya.

"Mama!"
Panggil Zhella sambil berlari kecil.

"Ma! Zhella boleh pergi sama mereka ga Ma?"
Tanya Zhella meminta persetujuan mamanya.

"Boleh ya tan"
Ucap Lean ikut membujuk Mamanya Zhella.

"Memangnya kalian mau pergi kemana?"
Tanya Kara

"Em ini rahasia tan hehe"

🌻🌻🌻

Setelah mendapat persetujuan dari Mamanya Zhella, Semuanya berkumpul ditempat yang sudah ditentukan. Disebuah coffe shop yang tak jauh dari sekolah mereka.

"Selamat siang! Silahkan pesan sesuai dengan menu yang tersedia"
Ucap salah satu pelayan coffe shop itu sambil menghampiri meja Zhella dan teman-temanya.

"Mau pesen apa Zhel?"
Tanya Yera.

"Hm gue Latte aja deh"
Ucap Zhella.

"Gue juga latte. Catet yer!"
Sahut Lean.

"Americano"
Nindi akhirnya bersuara.

"Lo Vis? Mau pesen apa?"
Tanya Yera kepada Vissa yang sedari tadi hanya diam tak bersuara.

"Gue affogatto"

Yera kemudian memberikan daftar pesananya ke salah satu pelayan disana.

Sembari menunggu pesanan datang mereka menghabiskan waktu dengan cerita-cerita yang tidak jelas dan sesekali tertawa ria bersama.
Sampai akhirnya seseorang menghampiri mereka.

"Eh Leo, lo ngapain disini sendiri?"
Tanya Yera saat melihat Leo yang berdiri disamping meja mereka.

"Lo ngikutin kita ya? Oh atau jangan-jangan lo kesini mau ngajakin Vissa ngedate ya?"
Sambung Lean.

Memang Lean dan yang lainya mengetahui bahwa sahabatnya Vissa menaruh perasaan kepada Leo yang bahkan bisa dikatakan jarang berinteraksi atau berbicara dengan Vissa. Leo tak membalas perasaan yang telah diberikan Vissa selama ini.

"Cie sana Vis! Leo mau ngajakin lo tuh!"
Ucap Lean dan Yera menggoda Vissa.

Vissa saat ini tengah menahan rasa malu sekaligus senang yang bercampur aduk di hatinya.

"Ikut gue!"
Ucap Leo menarik tangan Zhella. Vissa yang tadinya hendak berdiri dengan senyuman yang mereka seketika kembali duduk dengan wajahnya yang tampak kecewa.

"G-gue?"
Tanya Zhell kebingungan.

"Kita punya urusan yang harus diselesain"
Ucap Leo lalu menarik tangan Zhella agar mengikuti langkahnya.

***

"Duduk!"
Ucap Leo kepada Zhella yang langsung diturutinya.

"Kenapa lo bawa gue kesini?"
Tanya Zhella. Mereka masih ditempat yang sama, hanya saja Leo memesan kursi yang agak jauh dari teman-temanya Zhella berada.

"Tadi lo bilang ada urusan sama gue. Jadi, kasih tau gue sekarang itu urusan apa? Gue ga enak sama temen-temen gue"
Lanjut Zhella.

"Zhella, kayaknya lo pelupa ya"
Ujar Leo.
"Bukanya lo harus tanggung jawab sama perbuatan lo yang tadi di sekolah hm?"
Sambungnya.

HanszhellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang