Sudah beberapa hari Zhella bersekolah di BAGASKHARA Hight School dan seperti biasa Zhella hanya menghabiskan waktunya dengan mengobrol dan bermain bersama Sarah.
Untuk saat ini kelas Zhella sepertinya mendapat keberuntungan karena guru yang mengajar hari ini sedang cuti dan itu artinya mereka mendapatkan jamkos.
Suasana dikelas saat ini sangat bising.
Semuanya sibuk mengbrol dan ada pula yang berteriak bahkan bernyanyi dengan suara yang keras. Sementara Zhella memutuskan untuk bermain dengan ponselnya dan memasang earpods ditelinganya."Azhella quenbee tynetta!"
Panggil guru yang sedang berdiri di ambang pintu. Sontak semua murid kaget dan terdiam. Semuanya memusatkan perhatian kepada Zhella. Zhella yang saat ini tengah kaget sekaligus takut berusaha untuk tetap tenang."Sa-saya buk?"
Ucap Zhella sambil mengangkat tanganya secara ragu-ragu."Silahkan ikut Ibu ke kantor!"
Ucap guru itu lalu pergi melenggang begitu saja. Zhella pun langsung mengikutinya, ia takut akan terjadi sesuatu. Ia memutar fikirannya, berfikir apakah ia membuat kesalahan?Akhirnya Zhella dan guru itu pun sampai di kantor kepala sekolah. Sungguh kaget, Zhella mendapati Mamanya ada disana bersama dengan kepala sekolah dan guru-guru yang lain.
"Mama?"
Ucap Zhella kaget, sedangkan mamanya hanya tersenyum melihat ke arahnya. Setelah dipersilahkan untuk duduk Zhella langsung menurutinya. Zhella duduk di samping Mamanya saat ini."Dari yang data yang saya lihat, sepertinya Azhella ini memiliki potensi dan prestasi yang cukup bagus."
Ucap Bapak kepala sekolah itu sambil membalik-balikan kertas."Saya memanggil Ibu kesini selaku walinya murid kami Azhella, karena kami ingin meminta persetujuan Ibu untuk memindahkan Azhella ke kelas yang lebih pantas dan bergabung dengan murid-murid berprestasi lainya untuk mengasah kemampuannya"
Bapak kepala sekolah itu menyodorkan surat pernyataan setuju kepada Kara Mamanya Zhella."Isi surat pernyataan ini jika ananda bersedia dan setuju untuk bergabung dengan kelas yang baru"
🌻🌻🌻
Zhella masuk ke kelasnya, ia mengambil tas yang terletak tepat di samping tas Sarah. Zhella melangkahkan kakinya keluar dari kelas membuat seisi kelas saat ini bertanya-tanya.
"Zhell-!"
Sarah memanggil nama Zhella ketika akan masuk ke pintu kelas, namun ucapanya terputus saat melihat Zhella pergi dengan membawa tasnya."Lo mau kemana Zhel?"
Sambungnya lagi, namun Zhella tak menghiraukanya. Zhella hanya memberikan senyum hambarnya lalu terus berjalan mengikuti guru yang ada didepanya."Semuanya! Dengarkan! Hari ini kalian kedatangan teman baru. Kalian mestinya tau kan kenapa dia gabung sama kelas kalian?"
Ucap Bu guru itu saat sampai di dalam kelas Exelsains (IX IPA1)"Kamu, silahkan masuk!"
Panggil guru itu. Dengan langkah pasti Zhella masuk ke kelas tersebut."Silahkan kenalkan diri kamu!"
"Saya Zhella edsel leonara. Dari kelas IPA 3"
"Apa ada yang ingin bertanya?"
Ucap bu guru itu namun, tak ada yang mengeluarkan suara untuk mengajukan pertanyaan."Baiklah Zhella, kamu duduk di sana!"
Tunjuk Bu guru itu ke bangku kosong yang berada di samping kiri Bianca."Baik bu!"
"Haha lo temenya si cewe cupu itukan?"
Ujar Bianca ketika guru tadi sesudah meninggalkan ruangan kelas sambil berdiri di samping meja yang di tempati Zhella."Bisa-bisanya lo gabung ke kelas kita! Mana duduk di bangku Hans lagi! Bener-bener ga tau diri banget lo jadi orang! Udah sana pindah kebelakang!"
Sesekali ia memukul mejanya.Zhella tak menghiraukan Bianca yang tengah asik mengomel di depanya. Ia hanya fokus dengan buku-bukunya.
"Eh Bianca! Bisa gak sih lo gak bikin masalah satu hari aja di kelas ini? Muak gue liat lo tau ga?"
Ujar Ayera yang tampak kesal dengan kelakuan Bianca."Lo gak usah campur deh! Ini urusan gue sama dia! Cewe ga tau diri ini!"
Bianca berkata sambil mendorong kepala Zhella dengan telunjuknya.Zhella yang tak terima dengan perlakuan Bianca langsung berdiri dari tempat duduknya dan menampar pipi kanan Bianca.
Plaakk!!
Semua orang kaget melihat Zhella yang menampar Bianca dengan begitu mudah.
"Lo-"
Ucap Bianca ketika merasakan sakit di pipinya kemudian melayangkan tanganya berniat untuk menampar Zhella kembali, namun dengan cepat Zhella mencegahnya dan mencengkram tangan itu sekuat tenaga.Zhella mendekatkan dirinya kep as da Bianca. Lalu membisikan "Lo gak tau berurusan sama siapa hm? Jadi, gue mohon hentikan permainan lo sebelum gue bikin lo kehilangan salah satu anggota tubuh lo!"
Zhella kemudian menghempaskan tangan Bianca dengan kasar lalu pergi meninggalkan kelas.Sedangkan Bianca hanya meringis kesakitan dan bergidik ngeri mendengar bisikan Zhella.
Didepan pintu Zhella mendapati sekerumpulan manusia-manusia tampan. Siapa lagi kalau bukan Hans dan teman-temanya.
Zhella melihat Hans dan Leo secara bergantian lalu melanjutkan langkahnya kembali karena merasa sangat kesal dengan kelakuan Bianca yang tak sopan kepadanya.
"Ada apa ini? Kenapa dia ada disini?"
Ucap Hans dalam hatinya saat melihat Zhella. Hans masih mengingat bagaimana ia menyelamatkan Zhella dipantai waktu itu dan ia juga teringat dengan mimpi-mimpinya yang berkaitan dengan Zhella.Hans memegang kepalanya merasakan sakit itu kembali. Hans langsung pergi meninggalkan teman-temanya yang tampak kebingungan.
"Hans kemana?"
Tanya Ryan.***
"Bianca emang pantes dikasih pelajaran"
Ucap Ayera saat memasuki toilet sambil mencuci tanganya di wastafel tepat disamping Zhella."Iya, gue harap lo gak ikutan benci sama gue"
Ucap Zhella sambil melihat Ayera yang sedang mencuci tanganya."Buat apa gue benci sama lo? Gue gak kaya Bianca haha. Malahan gue pengen temenan sama lo. Kalo lo mau, lo bisa gabung sama gue bareng temen-temen yang lainya"
"Makasih udh mau temenan sama gue"
Ujar Zhella"Haha Zhella, siapa sih yang gak mau temenan sama lo yang cantik plus pinter gini?"
Ucap Ayera lalu di sambut dengan kekehan mereka berdua.Ayera dan Zhella masuk ke kelas bersama. Mereka tampak akrab bahkan di hari pertama Zhella masuk ke kelas ini.
"Hi Zhella! Gue udh pindahin tas lo. Lo bisa duduk bareng kita kok"
Ucap Leana menghampiri Zhella dan Yera."Iya Zhel, lo gpp kan duduk bareng kita?"
Ujar Yera"Gpp kok, makasih ya"
"Oh iya nama gue Leana. Panggil aja Lean biar keliatan akrab gitu"
Ucap Lean memperkenalkan dirinya kepada Zhella.
"Yang itu namanya Vissa Zhel"
Lean menunjuk Vissa yang tengah fokus menulis sesuatu
"Dia gak suka marah-marah kayak Yera"
Bisik Lean yang bisa didengar oleh Yera"Heh! Gue tabok nih"
Ujar Yera."Canda doang ih!"
Ucap Lean.
"Yang itu namanya Nindi Zhel, gak banyak ngomong dia mah"
Lanjutnya.Mulai hari ini Zhella berteman dengan Vissa, Yera, nindi dan Lean.
Mereka terlalu cepat akrab dengan Zhella yang baru saja bergabung dengan kelas ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanszhella
Teen FictionKenangan, masa depan & mimpi. 3 hal yang terus menghantui seorang HANS EYRENS. Hidup tanpa kedua orang tua di temani dengan masa lalu yang kelam, terkadang membuatnya merasa frustasi. Ditambah lagi dengan masa depan yang suram datang di dalam mimpin...