06 - Takdir dan Kebetulan

527 60 5
                                    

"Jadi kamu sekarang kabur nih ceritanya?" tanya Seokjin pada Taehyung.
Mereka berdua makan malam di Restoran Hoseok.
"Yah begitulah, aku nggak mau lihat eomma dulu, aku sedih jika melihatnya." kata Taehyung.
Ia tahu eommanya tidak akan menyerah soal perjodohan, begitu pula Taehyung, ia tidak akan menyerah.
"Terimakasih dengan pendirianmu." Seokjin mengenggam tangan Taehyung.

Taehyung tersenyum.

"Tapi kenapa kamu tidak tinggal di apartemenku?" tanya Seokjin.
Taehyung menggeleng.
"Aku akan kesepian karna kamu kan harus pulang ke rumahmu untuk merawat Ny. Kim, lagipula aku akan semakin merasa bersalah dan jadi anak durhaka." pemikiran anak ini memang sungguh absurd.
Dan Seokjin tertawa mendengarnya.

"Dia tidak cemburu yah kalau Tae menginap di rumahmu?" tanya Jisoo penasaran, mereka berdua ada di dapur untuk membereskan makanan.

"Tidak tahu, kenapa tak kau tanyakan saja pada Seokjin." balas Hoseok.

"Ahhh harusnya kutanyakan nanti, eh ini nggak kebanyakan?" tanya Jisoo saat Hoseok menyodorkan banyak makanan untuk Jisoo.
"Katanya kau akan pulang ke rumah Jungkook? dan juga katamu ada hyung sepupumu disana, ini cukup untuk kalian berempat." kata Hoseok lalu membawa makanan lainnya keluar.
"Ah kamu memang sangat perhatian." puji Jisoo.
"Asal jangan salah mengartikannya." sahut Hoseok dengan kejamnya.

Jisoo sangat memahaminya.

Sebaik apapun dan sedekat apapun mereka, Jisoo tidak berarti apa-apa untuk Hoseok.

"Ini untukmu, dan ini untuk kita sarapan besok." Hoseok juga membungkuskan makanan pada Seokjin.
Sedang lauknya untuk Tae dan dirinya.

"Jisoo tidak ikut pulang denganku?" tanya Seokjin, ia tidak perlu mengantar Taehyung, kan juga sama Hoseok.
"Tidak perlu, oppa sepupuku yang akan menjemputku." kata Jisoo.
"Hati-hati." kata Taehyung pada pacarnya.

Beberapa saat setelah Seokjin pergi.
Jisoo, Tae dan Hoseok duduk di depan.
Tae dan Jisoo mengobrol banyak hal, sedangkan Hoseok sedang bermain ponsel.

"Hyung dan Jisoo sangatlah cocok, aku sangat berharap kalian segera jadian." kata Taehyung sambil sok imut, matanya berbinar senang melihat couple ini apalagi Jisoo yang bucin.
"Sepertinya memang banyak yang mendukung kami yah Tae." kata Jisoo bahagia.
"Dan hanya aku yang tidak mendukung dirimu denganku." balas Hoseok.

"Tapi Jisoo noona, jangan menyerah." kata Taehyung menyemangati.
"Jangan memberinya harapan." kata Hoseok sambil menutup mulut Taehyung agar tidak mengatakan apapun lagi.

"Jisoo." suara berat memanggil Jisoo.
Mereka bertiga pun menoleh ke arah suara.

"Oppa sudah datang." sambut Jisoo riang.
Hoseok yang belum sempat menurunkan tangannya pada mulut Taehyung jadi salah tingkah.
Taehyung?
Shock.
Ia bersitatap dengan lelaki yang eommanya jodohkan dengannya.

Hanya sebuah kebetulan atau memang takdir mereka yang bersinggungan.
Min Yoongi adalah sepupu Jisoo dan Jungkook.

"Kenalkan, dia Yoongi oppa." kata Jisoo yang tidak mengerti mengapa mereka bertiga tegang.
"Kami sudah mengenal satu sama lain, ah yang dibelakang belum." kata Yoongi tersenyum menatap Taehyung.

"Tae mengenalnya?" tanya Hoseok.
Tae diam saja.
Ia merasa marah hanya karena melihat senyum Yoongi.

"Aku Min Yoongi, seseorang yang  dijodohkan dengan Taehyung." kata-kata Yoongi membuat Jisoo dan Hoseok jelas terkejut.

"Jisoo masuk mobil dulu." kata Yoongi memberikan kunci pada Jisoo, sebelum pergi ia berpandangan dengan Hoseok.

"Apa yang mau kamu bicarakan?" tanya Taehyung dingin.
"Aku ke mobil dulu yah." Hoseok mengusak lembut kepala Taehyung lalu menuju parkiran belakang mengambil mobil.

DNA (JinV) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang