09 - Mencoba Memahami

494 60 3
                                    

Taehyung menatap cermin di kamar mandi, menatap wajahnya sendiri, ia menyentuh kelopak matanya.

"Aku sangat menyukai matamu, cantik sekali, lebih cantik dari sinar bulan purnama." kata Seokjin.

Taehyung tersenyum mengingat pujian dari kekasihnya.
Lalu ingatannya melayang ke beberapa hari lalu dimana ia menemani Yoongi yang mengigau teringat eomanya.

"Kasian sekali ternyata, pantas dia menjaga eomaku dengan baik." kata Taehyung sambil tersenyum.
Setidaknya ia kini paham kedekatan Yoongi dengan eomanya. Mungkin juga alasan eoma menjodohkan Yoongi dengannya adalah faktor kesamaan mereka berdua yang kehilangan satu orang tua sejak kecil.

Yoongi yang kehilangan ibu dan dirinya yang kehilangan sosok ayah.

.

"Aku bisa melakukan semua sendiri, jangan terlalu berlebihan." kata Namjoon kesal karna Hoseok mengurangi tugas hariannya dan menyuruh pegawai lain yang melakukan pekerjaannya.
"Kau habis sakit, mana mungkin aku tega." kata Hoseok.
Mereka sedang berbicara di ruangan Hoseok saat istirahat siang.
"Aku hanya habis sakit, bukannya sekarat." Namjoon merasa buruk diperlakukan berlebihan.

Hoseok menghela nafas.

"Lakukan sesukamu, aku pikir niatku baik tak mau kau sakit lagi, tapi sepertinya kau tak perlu aku khawatirkan."  kata Hoseok akhirnya.
"Aku ..." belum selesai Namjoon berbicara, Hoseok malah menyuruhnya keluar.

"Keluarlah, makan siang akan berakhir, jangan sakit jika tak ingin kupecat." nada suara Hoseok jadi dingin dan tidak menyenangkan.

Namjoon keluar dan merasa bersalah.

Hoseok memandang pintu ruangannya dengan kesal.

"Sakit lagi." keluh Hoseok mendatangi Namjoon.
"Besok pasti sembuh, harusnya kau tak perlu datang." Namjoon sungkan, karna ia sering tak masuk kuliah sebab sakit.
Pencernaannya bermasalah, jika kambuh akan membuatnya susah makan, berakhir tidak makan dan jadinya demam.

Hoseok selalu mengkhawatirkan temannya meski ia akan selalu mengeluh didepan Namjoon.

"Jika kambuh bilang padaku, akan kubuatkan bubur, setidaknya kau harus tetap makan." omel Hoseok.
"Kau lebih rajin mengomeliku daripada eommaku." Namjoon senang diomeli Hoseok.
Ia tahu temannya itu  sangat mengkhawatirkan dirinya.

Hoseok menyuapi Namjoon.

"Hey apa sebaiknya kita tidak perlu terlalu dekat?" tanya Namjoon tiba-tiba.
"Kau bicara apa?" Hoseok tidak mau Namjoon mengatakan itu.
"Soal Wendy, senior kita yang menyukaimu, aku pikir diriiku jadi penghalang kedekatan kalian." ini sebab Namjoon ingin Hoseok tidak perlu sedekat ini dengannya.

"Dia mengatakan apa padamu?" tanya Hoseok.
"Dia tidak mengatakan apapun, ayolah Hoseok, kau pasti mengerti masalahnya, aku seorang Gay dan kau pria normal, banyak yang mengira kau suka padaku, dan aku merasa tidak nyaman." Namjoon pikir itu tidak baik untuk image Hoseok.

"Kalau aku memang suka padamu bagaimana?" pertanyaan Hoseok ditertawakan oleh Namjoon.
"Itu adalah pengandaian paling konyol, aku hanya tidak nyaman dengan anggapan orang lain, aku tidak nyaman dengan sikap mereka yang seolah menyalahkanku karna kau menolak gadis secantik Wendy, dan lagi kita itu sahabat baik, kau juga pria normal beda denganku." dari nada suara Namjoon, ia menyembunyikan perasaannya, ia takut Hoseok dibenci orang lain hanya karena terlalu perhatian padanya.

Hoseok tidak mengatakan apapun lagi.

Ia hanya diam mendengarkan cerita Namjoon tentang alasan lain-lainnya.

Namjoon merasa sedih mendengar ucapan dingin Hoseok tadi, ia mengingat dulu dia yang selalu memulai pembicaraan menyakitkan untuk Hoseok.

Ia selalu ingin memberi jarak bagi hubungan persahabatan mereka berdua.
Karena ia takut berakhir menyukai lelaki itu sebelum ia jatuh cinta pada Jungkook.

Anehnya perasaan takut itu masih ada sampai sekarang.

...

"Hemb, ada apa ingin bertemu denganku?" tanya Yoongi kemudian duduk di sebelah Taehyung.
Mereka bertemu di taman dekat  rumah Jungkook dan Taehyung yang mengajak bertemu.

"Aku beliin kamu makanan." kata Tae lalu menyerahkan bungkusan makanan.
Yoongi menerimanya dengan perasaan bingung.
"Untuk apa?" tanya Yoongi.

Taehyung menatap intens ke Yoongi.
"Mari berteman." Tae menyodorkan tangannya mengajak berteman.

Yoongi seketika diam karena bingung, apa penyebab lelaki manis didepannya tiba-tiba menawarkan pertemanan.

"Kau tidak mau berteman denganku?" tanya Taehyung yang kesal Yoongi kelamaan mikir.
Yoongi menjabat tangan Taehyung.
"Apa alasannya penawaran pertemanan ini?" tanya Yoongi.
"Aku mencoba memahami dirimu yang tidak menolak dijodohkan denganku saat kau tahu aku punya kekasih." jawab Taehyung.

Kedua tautan tangan mereka terlepas, tapi tidak dengan tatapan mereka.

Seolah mereka menemukan satu kesamaan.

'Kesepian.'

"Lalu apa itu artinya kau menerimaku sebagai orang yang dijodohkan denganmu?" tanya Yoongi dengan nada menggoda.

"Nggak gitu juga dong, maksudnya sebelumnya aku jadi membencimu tanpa alasan, tapi sekarang aku mencoba untuk berteman, jadi jika seandainya kau pria brengsek, maka aku akan punya alasan untuk membencimu." jawab Taehyung membuat Yoongi terbahak.

Lucu sekali pacarnya orang didepannya ini.

"Dia hanya setuju perintah appanya, karna ia harus membayar budi pada appanya yang memberinya kebebasan bermimpi." pernyataan Jiyoung membuat Taehyung tertegun.
Jadi sebenarnya Yoongi hanya menurut pada kehendak ayahnya.

"Itu perjanjian antara appamu dan eomamu, kami berdua hanya menjalankan amanat keduanya." penjelasan Jiyoung membuat Tae memeluk eommanya.

"Tapi ini hidupnya Tae, siapapun tidak punya hak untuk mengaturnya bahkan termasuk eomma atau mendiang appa." Taehyung mendengar isak tangis wanita tercintanya.

Jiyoung juga sadar putranya terluka.

"Kamu jangan pernah jatuh cinta beneran sama aku." ucap Tae menghentikan tawa Yoongi.
Dan Taehyung ganti tertawa.
"Aku bercanda, mari kita berteman saja." kata Taehyung.

Yoongi tersenyum.

Meski mereka masih dijodohkan, Taehyung tetap menolaknya sampai kapanpun.
Maka ia bersedia menawarkan pertemanan, agar Yoongi mau menyuarakan keinginannya depan ayahnya nanti.

Taehyung mau Yoongi tidak terkekang pada hidup yang diinginkan ayahnya.

Yoongi pikir, baru kali ini ada seseorang yang datang padanya dan menawarkan pertemanan.
Dengan syarat jangan pernah jatuh cinta.

...

TBC

DNA (JinV) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang