14 - Takdir Kita

471 45 3
                                    

Apa alasan bagi seseorang untuk tetap hidup?
-Kehidupan itu sendiri.

Begitu banyak orang yang merasa lebih baik cepat bertemu dengan kematian, berharap segalanya lebih baik berakhir.
Menjadikan kehidupan yang mereka jalani sebagai beban memuakkan yang ingin mereka buang secepatnya.

Namun, jujur saja saat kematian itu mendekat bahkan didepan mata, mereka yang tadinya muak, malah mengucap harap agar mereka bisa hidup lebih lama.

Itulah manusia.
Beban yang mereka kata sebenarnya kebohongan paling nyata.

...

Taehyung masuk ke dalam studio milik Yoongi.
"Tae, apa kabar?" tanya Yoongi sedikit terkejut melihat Taehyung datang tanpa mengabari terlebih dulu.
Taehyung tersenyum lalu menyodorkan Jajangmyeon untuk Yoongi.

"Mari makan." kata Taehyung.
Yoongi mengambil bungkusan itu lalu mempersilahkan Tae duduk, ia kemudian menyiapkan minuman.

Mereka mulai makan.

"Kamu udah tahu kenangan masa kecil kita?" tanya Taehyung di sela mereka makan.
Yoongi terdiam.

Ia menatap Taehyung yang tetap sibuk makan.

"Perlahan aku mengingatnya, juga karna obrolan dengan ibumu." kata Yoongi apa adanya.

Taehyung menghela nafas.

Rasanya mendadak dadanya sesak sekali, mengingat janji yang pernah ia ucapkan sendiri di waktu kecil.
Janji yang akhirnya membuat orang tua mereka pun mengikrarkan janji serupa.

Janji yang membawa keajaiban.

Taehyung akhirnya ingat,  dirinya dulu lah yang menginginkan bersama Yoongi dalam keadaan apapun.
Namun, kehilangan Appa nya membuat ingatan masa kecilnya terlupakan. Trauma karna terlalu kehilangan.

"Maaf pernah lupa mengenal kamu." kata Taehyung merasa bersalah.
"Hal itu sudah lama berlalu Tae, yang penting sekarang kita berteman." jawab Yoongi santai.
Tapi Taehyung masih terbebani.

Ia menunduk menatap Jajangmyeon miliknya.

"Hyung, apa kabar hari ini? Masih betah banget tidurnya, mimpinya indah banget yah?" tanya Taehyung kecil pada Yoongi yang betah memejamkan mata.

Taehyung kecil mengenggam tangan Yoongi dengan erat.

"Kadang Tae takut kalau hyung gak bangun lagi, hyung apa tega ninggalin Tae? Bentar lagi Tae pulang buat masuk sekolah, Tae takut gak bisa lihat hyung saat bangun." rasa sedih, rasa bersalah dan juga rasa takut membuat Taehyung menangis.
"Hyung cepetan bangun, Tae janji akan jagain hyung dan selalu nemenin hyung kalau hyung udah bangun. Sampai kapanpun, Tae nggak akan pernah ninggalin hyung." satu lalu dua kemudian terucap banyak janji dari mulut si kecil.

Yang pada intinya, Taehyung selamanya untuk Min Yoongi.

Janji yang diikrar pada dirinya sendiri dan dihadapan Yoongi yang koma.

Anak kecil itu sangat takut kehilangan temannya.

"Itu nyatanya cuma janji masa lalu dari seorang anak kecil, dan artian selamanya bersama, mari kita ubah itu menjadi pertemanan?" tawar Yoongi sambil tersenyum.
Taehyung menatap senyum itu dengan hati yang masih acak.
Bagaimanapun, setelah mengingat semuanya, itu menjadi beban untuk Taehyung.

Min Yoongi pernah hampir tidak pernah bangun karenanya.

"Bukankah sekarang kamu mulai menyukaiku juga? Apa tidak masalah hanya berteman saja denganku?" tanya Taehyung memberi penawaran.
Yoongi mengusak rambut Taehyung.
"Jadi apapun dalam hidupmu, aku tidak akan menuntut lebih." kata Yoongi sambil memeluk Taehyung.
Taehyung tersenyum memeluk balik Yoongi.

DNA (JinV) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang