08 - Teman

471 52 20
                                    

"Dia kenapa?" tanya Namjoon saat melihat Yoongi dipapah oleh  Jimin.
"Dirampok." jawab Taehyung.
Namjoon membantu Jimin memapah Yoongi.

"Kamu ada yang terluka juga?" tanya Hoseok khawatir melihat wajah Taehyung yang lelah.
"Aku tak apa, sungguh." kata Tae sambil tersenyum.

"Terimakasih yah untuk kalian sudah antar dia."  kata Namjoon pada dua sahabatnya juga.
"Ah bukan apa-apa kok hyung." kata Taehyung.
Mereka bertiga sedang di kamar Yoongi, dan Namjoon juga menceritakan siapa Yoongi, yang merupakan sepupu Jungkook.

Saat Tae mau berdiri menyusul Namjoon dan Jimin yang keluar, tangan Yoongi tiba-tiba mencekal tangan Tae dengan erat.

"Eomma jangan pergi." Yoongi mengigau, Tae tertegun.
Ia tadi mendengar bahwa Eommanya Yoongi sudah lama tiada.
Taehyung pun tinggal sedikit lebih lama disana untuk menenangkan Yoongi.
Ia mengompres luka Yoongi juga, tangannya yang lain masih digenggam Yoongi.

"Ternyata kamu tumbuh tanpa eommamu yah, tidak heran kamu jadi dekat dengan eommaku saat di Daegu. Setidaknya aku harus mengucap terimakasih sudah menemani eommaku." kata Taehyung lebih santai dan tidak galak.

Yah kan Yoonginya lagi tidur.

"Jimin ayo pulang." ajak Tae pada Jimin.
"Oke Tae." Jimin pun berdiri.
"Kamu juga pulanglah." Namjoon berkata pada Hoseok.
Hoseok memegang dahi Namjoon.
"Masih panas, meski sudah ke Dokter, kamu tidak bisa kutinggalkan." Hoseok menolak pulang.

Jimin dan Taehyung berpandangan melihat secara langsung Hoseok hyung mereka yang masih khawatir pada Namjoon.

Wajar jika Bos khawatir pada anak buahnya.

"Hyung sebaiknya disini saja, kan ada dua orang sakit, jadi Namjoon hyung tidak akan kerepotan mengurus Yoongi hyung." kata Taehyung.
"Kamu tidak masalah sendirian di rumah malam ini kan?" tanya Hoseok pada Tae.

"Kalian?" Namjoon terkejut mendengar ucapan Hoseok.

"Untuk sementara aku tinggal bersama Hoseok hyung." kata Taehyung menjelaskan.

Setelahnya Taehyung dan Jimin pulang.

.

"Aku tidak paham kisah kamu dan Jin hyung jadi pelik." komentar Jimin atas cerita Taehyung.
Taehyung tidak mengatakan apapun lagi.
"Bagaimana kabar Rose?" tanya Tae.
"Baik, dia semakin cantik setiap harinya." puji Jimin pada istrinya sendiri.
"Hah dasar bucin." ejek Tae.
"Sepertinya kamu butuh kaca." balas Taehyung, keduanya pun jadi tertawa.
Dua lelaki bucin.

...

"Kamu tidak tidur?" tanya Hoseok lalu duduk di sebelah Namjoon yang asyik menonton film.
"Aku tidak bisa tidur." jawab Namjoon.
Tadi ia sudah tidur lama.

Hoseok tertawa mendengarnya, ia membenarkan selimut Namjoon agar anak itu tidak kedinginan.

"Sudah lama sepertinya sejak aku menikah tidak ada waktu bersantai denganmu seperti ini pak bos." kata Namjoon sambil tertawa.
Mereka berdua teman baik, dan juga rekan kerja, keduanya sangat dekat meski tidak terlalu kelihatan.

"Apa kau merindukan masa-masa itu?" tanya Hoseok.
Namjoon tersenyum dan mengiyakan.

Hoseok memandang Namjoon yang fokus memandang arah TV.
Matanya berkaca-kaca.

'Kau tetap menakjubkan meski  sudah jadi milik orang lain, dan debaran ini masih tentangmu.' ungkapan yang membuat hati Hoseok perih.

"Kadang ketika Jisoo menceritakan banyak hal  tentangmu, sebagai teman baikmu aku jadi sadar kalau aku tidak tahu banyak tentangmu." ungkap Namjoon, dan Hoseok hanya berdeham untuk menanggapinya, ia mengalihkan pandang ke ponselnya, bermain game.

"Aku merasa jadi teman yang buruk jika tahu kamu sering mengalami waktu sulit, sama seperti Jisoo yang sedih kala kamu lagi-lagi ingat dia." ada rasa bersalah menelusup dalam lubuk hati Namjoon tentang Hoseok yang merupakan sahabat   baiknya.

'Dia' yang dimaksud disini adalah orang yang disukai Hoseok.

Dan Namjoon tidak pernah tahu itu adalah dirinya sendiri.

"Memang jika kau tahu waktu sulitku, apa yang akan kau lakukan?" tanya Hoseok.
Ia meletakkan ponselnya.

"Apa lagi? yah jelas menghiburmu, dulu kamu yang selalu menghiburku saat aku kesulitan."  jawab Namjoon.

Keduanya berpandangan.

Lalu Hoseok tertawa.

Ia mengusak rambut Namjoon yang mulai sedikit panjang.

"Kecerobohanmu di Restorant, selain mengkhawatirkan, itu juga sebuah hiburan bagiku. Sudah malam, tidurlah." kata Hoseok lalu meninggalkan Namjoon.

Ia mau tidur di kamar tamu.

Sedang Namjoon pun memutuskan untuk segera tidur juga.
Tanpa tahu yang sebenarnya Hoseok rasakan.

...

TBC

DNA (JinV) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang