Bab 9

8.2K 621 133
                                    

"Dia suka kamu Nes....." Ucap Vasco saat Nesa kembali duduk setelah mengantar Alvaro di teras.

"Gimana kak?" Tanya Nesa yang kurang paham ucapan kakaknya.

"Kata kak Vas, Alvaro menaruh hati sama kamu...." Valdi memperjelas.

"Mana bisa seperti itu?! Kakak belum tau kalo dia ngomong gimana....sakit lho di hati...." Nesa mulai mengadu.

Akhirnya Nesa pun menceritakan apa yang dia alami.

2 kakaknya hanya tertawa.

"Nes ...ada pria yang nggak bisa memulai untuk menyatakan atau menyampaikan perasaannya. Dia tidak bisa mengungkapkan, atau takut mengungkapkan." Ucap Vasco.

"Emang kakak tau darimana?" Tanya Nesa kepo.

"Pokoknya kita tau...kamu suka sama dia juga kan?"  Valdi menambahi.

"Setelah apa yang dia lakuin ke Nesa?" Tanya Nesa sambil mengerutkan keningnya. Kedua kakaknya mengangguk.

"Nesa belum bisa jawab...." Lanjut gadis itu.

"Atau kamu sudah ada rasa ya Nes?" Vasco menggoda adik kecilnya.

"Kakak sok tau!" Jawab Nesa cepat.

"Dia beneran suka sama kamu, Nes.....Percaya kakak dech!" Valdi menyahut.

Nesa berdiri.

"Nesa nggak percaya lah.... wong kalian sendiri masih jomblo...sok sokan nasihati tentang sabda cinta ...." Ucap Nesa sambil mencebikkan bibir nya. Usai menyelesaikan kalimatnya, Nesa berjalan menuju kamarnya.

"Dia suka sama kamu Nes...Mau tarohan?!" Valdi berkata dan masih bisa didengar oleh Nesa.

"EMOH!" Teriak Nesa lagi dengan suara melengking.

"Jadi ngakui kan kalo dia suka kamu ..." Vasco ikut menggoda adiknya.

Nesa tak menjawab, dia masuk ke kamarnya.

"ya gitu lah kalo kelamaan jomblo...." Nesa menggumam.

Tapi sebelum tidur, gadis itu memikirkan kembali apa yang di ucapkan kakaknya dan ledekan Nila.

**********
Sekitar pukul 08.00 terdengar seseorang mengetuk pintu kamar Nesa.

"Mbak, ada tamu.." ucap seorang wanita paruh baya, Bude Tina selaku ART.

" Iya Bude...." jawab Nesa dari dalam kamarnya.
'sapa pagi-pagi gini ke rumah?' Nesa lanjut membatin.

Nesa membuka pintu, gadis itu hanya memakai piyama babydoll kartun dengan rambut terkuncir asal, beberapa helai rambut terlepas dari ikatannya.

"Lho...Bapak nggak kerja?!" tanya Nesa saat mengetahui siapa yang duduk di ruang tamu.

Alvaro menoleh arah sumber suara.

Dia tersenyum saat melihat penampilan Nesa yang ala kadarnya, terlihat natural.

"Aku mau liat kondisi kamu, kemarin soalnya pucet banget."

"Alhamdulillah, uda baikan kok Pak. Tapi masih minum obat."

"Nich...aku bawain kue.." ucap Alvaro sambil menyodorkan sekotak kerdus yang berwarna putih.

"Terima kasih"

"Dimakan sekarang nggak papa kok Q...."

"Saya baru aja sarapan Pak...."

"Sarapan sama apa?"

"Sop sama perkedel...."

"kayaknya enak ...."

#6 ART OF LIFE (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang