Mobil Alvaro memasuki halaman rumah Nesa.
Terlihat Aji duduk di teras sambil mengotak-atik ponsel.Nesa dan Alvaro mengucapkan salam, dan ayah si gadis menjawab. Aji mempersilahkan Alvaro duduk di teras.
"Jalan-jalan kemana?" Tanya Aji datar.
"Ke mall Yah...." Jawab Nesa.
"Beli apa?"
"Kado adek saya Om, tadi sekalian nganter ke rumah..."
"Dari mall.... ke rumahmu.... kesini...
balik ke rumah lagi? Rasanya kok nggak efektif ya....harusnya kamu nganter Nesa dulu....baru pulang...."'kan mau ngenalin ke orang tua saya Pak.... nganter kado cuma alasan aja. Bapak ini dulu pacarannya gimana ya? Emang nggak pernah modus?' Alvaro membatin saat mendengar sindiran Aji.
"Setelah ini saya ke warung Om...kalo Sabtu biasanya rame...."
"O....rumah orangtuanya daerah mana?" Aji masih menginterogasi.
"Tengah kota Om...."
Mereka terdiam, begitu juga Nesa yang hanya bisa melihat Alvaro saat di interview ayahnya.
"Om lagi nunggu seseorang?" Alvaro bertanya dengan sopan, memecah keheningan.
"Iya, nunggu Nesa...."
"Ngapain di tunggu Yah? Kan Nesa uda janji sampe rumah jam 10....ini aja belum jam setengah 10...." Ujar Nesa seolah keberatan dengan ucapan ayahnya.
"Ya nggak papa Q .... namanya juga orang tua...." Ujar Alvaro memberi pengertian dan mencari simpati ayah Nesa.
"saya mengerti kekuatiran Om... mungkin saya juga akan begitu. Maaf kalo membuat Om menunggu...sudah lama ya Om nunggunya?" Lanjut Alvaro.
"Sejak kalian keluar dari halaman, aku sudah ada di teras. Masuk cuma waktu ke kamar mandi aja...." Aji menjawab dengan tenang dan datar.
'bujubune....sampe segitunya ya? ' batin Alvaro dengan wajah tak enak.
"Kalo gitu saya pamit dulu ya ... supaya Om bisa istirahat...."
"Hm" jawab Aji.
Dan Alvaro pun berpamitan.
**********
"Selasa pagi aku berangkat keluar kota .....kamu ati-ati ya Q...." ucap Alvaro ketika menjemput Nesa saat akan berangkat kerja."Bapak berapa lama disana?"
"Kenapa? takut kangen ya? kalo kangen...ngomong aja! nggak usah dipendam...."
"Maksud Nesa...supaya Nesa tau kapan bapak nggak bisa antar jemput, jadi Nesa telpon ojek yang biasa nganter dulu...."
"O...padahal aku berharap kamu kangen lho...ternyata nggak...aku salah menilai...."
"Atau mungkin bapak yang bakalan kangen saya?" Nesa mulai berani menggoda.
"Nggak perlu keluar kota.... waktu pulang kerja, tiap kamu menutup pintu kos, aku sudah kangen" Alvaro bersuara dengan hangat.
Pernyataan pria itu membuat hati Nesa mencelos, jantungnya berdetak lebih cepat tapi dia berusaha tenang.
'Dasar, tukang main perasaan orang!' Nesa mengumpat dalam hati.
"yang dari Surabaya, siapa aja yang berangkat Pak?" Nesa mengalihkan perhatian.
Alvaro sadar akan hal itu, dan dia menjawab pertanyaan Nesa apa adanya.
********
'Aku baru masuk hotel. Kamu jaga kesehatan ya....' isi pesan Alvaro tadi pagi.
Hari ini Nesa berangkat di antar Ojek langganan dia dulu. Nesa melalui hari tanpa gangguan Alvaro yang biasanya sering menelponnya minta laporan ini atau itu, kadang mengirim makanan tanpa konfirmasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
#6 ART OF LIFE (TAMAT)
RomanceLebih baik baca 'Cinta Yang Berliku' dulu ya.....