Bab 20

10.4K 619 100
                                    

Hari ini mereka masuk kerja untuk pertama kalinya menjadi sepasang suami istri.

Atas permintaan Nesa, mereka sepakat untuk tidak terlalu mengumbar kemesraan di sekitar lingkungan kerja.

"Inilah salah satu kebencian ku. Aku nggak bisa menyentuh istriku sendiri, karena menjaga nama besar keluarga. Harus profesional! Huffftttt...." Al mengungkapkan uneg-unegnya saat di dalam lift yang hanya berisi mereka berdua.

"Kan uda lama quality time di hotel semalaman.....ntar pulang juga ketemu lagi...." Nesa menenangkan suaminya.

"Kamu kok bisa tenang gini sich? Atau sengaja nggak pengen aku dekati? Supaya bisa lirik sana-sini?"

"Mau ngelirik sapa?  Mencurigai aku?"

Al terkekeh, membalikkan tubuh istrinya, berdiri berhadapan lalu menangkup sebelah pipinya. Pria itu melihat bola mata Nesa yang indah. Mereka saling memandang dengan tatapan memuja. Al menghela napas melihat paras istrinya.

"Soalnya kamu cantik, mempesona, wangi....perfect lah pokoknya...." Al memegang dagu istrinya.

"Perfect?! Bohong! " ucap Nesa lirih mencebikkan bibir.
"Kamu bilang payudara ku nggak cukup besar....." Lanjut Nesa dan melihat bagian payudaranya, Al pun juga ikut kemana arah mata Nesa.

"Ck! mulutnya kumat..." Al mencium singkat bibir istrinya.

Nesa tertawa kecil seiring pintu lift terbuka dimana unit kantor Nesa berada. Wanita itu mencium punggung tangan suaminya, lalu keluar lift.

Mereka berdua tenggelam dengan pekerjaan.

'Al.... kerjaan aku masih belum selesai. Kalo kamu keburu ke warung, kamu duluan aja. Ntar jemput aku di rumah ayah, ada barang yang harus aku ambil.' isi pesan Nesa ke suaminya saat menjelang jam pulang.

'aku tunggu di mobil ya....' Al membalas pesan.

******

"Kalian makan malam disini aja ..." Kata Isti saat ada di kamar anaknya.

"Uda makan tadi di warungnya Al. Nesa cuma ambil sepatu sama novel, terus pulang.... belum siapin baju buat besok...."

"Eh iya! Kemarin Nila kesini, kasih undangan...ada di meja kerjanya ayah...."

"Ok....."

Mereka keluar kamar, dan Nesa menuju meja kerja ayahnya. Lalu dia duduk di sebelah suaminya.

"Apa itu?" Tanya Al saat Nesa membaca undangan.

"Undangan Reuni SMA. Sabtu ini." Nesa memberikan undangan ke Alvaro.

"Kamu mau datang?" Tanya Al setelah membaca sekilas kapan dan dimana acaranya.

"Kamu mau nganterin?" Nesa balik bertanya.

"Nggak sama Nila?"

"Nila nggak bisa, dia harus ke kondangan. Mewakili Bunda yang lagi keluar kota sama ayah."

"Ya uda....aku anterin...."

"Bukannya kamu ke warung? Nggak usah datang nggak papa kok. Aku emang jarang datang ke acara kumpul-kumpul gini...."

"Nggak papa aku anterin....atau nggak mau datang soalnya takut ketemu mantan?"

"Ngaco kan?! Kalo kamu mau nganter, ya uda....aku mau datang...nggak usah melebar ke yang lain....." Nesa tersinggung saat Al membicarakan mantan.

Dia tak suka jika membahas hal ini (mantan), karena beberapa kali dia melihat di media sosial, terdapat beberapa pasangan yang retak karena godaan sang mantan. Dan tentunya ada perasaan yang harus di jaga saat ini.

#6 ART OF LIFE (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang