Bab 22

8.2K 618 127
                                    

"Yakin mau ninggalin Art Life?" tanya Nesa saat mereka berangkat ke kantor.

Al melihat istrinya dengan hangat, lalu tersenyum. Sebelah tangannya mengelus lembut rambut istrinya.

"Sebenarnya nggak rela....karena di sini kita memulai semua nya...." Alvaro berucap hangat.

Nesa membalas senyuman suaminya, meraih tangan yang mengusap kepalanya, kemudian menggenggamnya. 

"Q....Walaupun aku uda nggak di sini lagi, semuanya sudah tersimpan rapi di hati..." lanjut Al sambil tetap mengemudi.

"Tadi pagi mommy telpon, Sabtu malam di suruh main ke rumah. Bisa kan?" tanya Nesa.

"Liat ntar ya...kalo nggak bisa, aku minta tolong om Ronald jemput kamu."

"Nggak usah! Mending aku berangkat sendiri aja, langsung dari salon. Kita ketemuan aja di rumah mommy....."

"Okay..tapi nggak janji ya...."

Nesa hanya terdiam, kemungkinan besar suaminya tidak akan datang di acara itu.

******

Sabtu, di rumah Rena.

"Sendiri Nes? Al mana?" tanya Rena saat melihat menantunya datang seorang diri.

"Hai Nes....." Dani ikut menyapa.

"Iya Dad..." Nesa mencium punggung tangan Dani.

"Kayaknya nggak bisa datang mom...ada nobar di cafe barunya." ucap Nesa sambil mencium punggung tangan ibu mertu nya.

"Cafe?! Buka baru lagi?" tanya Rena.

"Al join sama 2 orang temannya, Nesa lupa namanya...katanya hari ini rame, ada nobar sepak bola gitu..."

"Pasti pegawainya kewalahan kalo nobar gini....pantes aja Al nggak bisa datang..." Dani bersuara seolah membela anaknya.

"Harusnya dia ngomong, mommy bisa mundurin Minggu depan. Kasian Nesa datang kesini sendiri."

"Ya nggak papa Ren...ini kan rumah Nesa juga... jangan sungkan ya Nes...."

"Maksudnya, Nesa nyetir sendiri.....kalo pulang malam kan bahaya mas...."

"Nginep sini aja Nes...kamu bilang suami mu...."

"Kalo uda di warung, dia pasti sibuk Dad! Nggak bakal mau angkat telpon...." Nesa mengadu ke ayah mertuanya.

"Hmmmm...masih belum berubah anak itu..." Rena juga mengeluh tentang anaknya.

"Maklum......Kalo kerja, emang nggak boleh di ganggu, harus fokus..... Apalagi yang berhubungan langsung dengan customer......" Lagi-lagi Dani membela anaknya.

"Kita siapin makan malam yuk Nes! Kalo ama pria jangan ngomong kerjaan, pasti ada aja alasannya." Ucap Rena sambil mencebikkan bibir dan sengaja memperlihatkan ke suaminya. Dani hanya bisa menghela napas saat melihat ulah istrinya.

Dan malam itu Nesa memutuskan untuk menginap di rumah mertua. Dia mengirimkan pesan ke suaminya.

"Yang penting uda kasih kabar..terserah mau dibaca kapan..." Nesa berbicara sendiri saat akan memejamkan matanya.

Esok harinya, Nesa bangun lebih pagi dari biasanya.

Setelah mandi, dia keluar kamar. Wanita itu tersenyum saat melihat suaminya tertidur di ruang keluarga.

Dia menghampiri Al, bersamaan juga dengan Rena.

"Kenapa dia tidur disini Nes?" tanya Rena.

"Mungkin pintu kamarnya Nesa kunci...kirain Al pulang kerumah." 

#6 ART OF LIFE (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang