Flashback-
Gedoran pintu yang terus saja bising menganggu Seokjin dan Youngmin yang ada dirumah,Jika Youngmin sedang sibuk dengan kerjaanya.beda dengan Seokjin yang mecoba menidurkan anak bayinya.Seokjin keluar kamar dan membuka pintu,ternyata Rapmon sudah berdiri disana.ia sungguh antusias menyambutnya sampai kegirangannya terhenti saat Rapmon bertanya tentang suga.
"Dimana anakmu" tekan Rapmon,Seokjin pun menjawab dengan gagapnya
"Dia pergi bersama temannya" ucap Seokjin dengan keringat yang sudah mulai bercucuran.
"Ayolah,dia sedang dalam bahaya" sejak ucapan itu,Seokjin segera bergegas.meninggalkan anaknya dengan Youngmin dan segera menyusul suga.
Flashback off-
Perlawanan antara Rapmon dan Daniel sepertinya akan dimulai,ia mengingat bagaimana pertama kali mereka bertarung demi kalung itu,saat ini hal yang sama terjadi,hanya saja beda umur dan beda generasi.
Seokjin sebenarnya tidak mengerti hal tentang bertarung,tapi untungnya masa kecil ia adalah pemanah yang handal.
Daniel tertawa "sudah tua masih saja ikut campur!" teriak Daniel yang memang dibalas tawa jahat Rapmon
"Memangnya kau Muda?dasar kakek tua!beraninya dengan anak kecil" setimpal,Ucapan Rapmon membuat Daniel menjadi-jadi untuk mengeluarkan emosinya.
"Kurang ajar" sreng Daniel melempar pisau kecil tapi ditangkap cepat oleh Rapmon.
Rapmon tersenyum sinis "apa kau masih menjadi tukang pisau?berapa banyak yang kau miliki kakek tua" Rapmon tertawa.
Seokjin hanya berdecih mengejek.
"Sialan!" Daniel mengeluarkan pedang yang sungguh panjang,Jika ditanya kenapa Daniel masih bertahan walau sudah terkena panah,jawabannya hanya satu,Kalung.Seokjin terkejut,ia pun diberi kode oleh Rapmon
"Bersembunyilah,bidik kalungnya agar dia menjadi lemah" Seokjin mengangguk dan cepat bersembunyi.Rapmon juga mengeluarkan pedang miliknya,Sama persis dengan Daniel karna bagaimana pun mereka pernah belajar dengan guru yang sama.itu adalah pemberian dari Gurunya Ong.
"Sepertinya ini mengingatkanku bagaimana kau terbaring lemas karna kalah dariku" Sinis Rapmon yang memicu emosi Daniel.
"Jangan banyak bicara!" Daniel berlari dan mencoba menyerang,Seperti biasa.kecepatan milik Rapmon memang patut diacungkan jempol.
Rapmon menghindar,ia pun menebas punggung Daniel.keluar sudah darah yang menempel dipedang Rapmon,dengan Daniel?ia tidak merasa sakit sedikit pun.
"Tidak terasa" sinis Daniel,mereka pun melanjutkan pertarungannya.
Dibalik batu besar,Seokjin mencoba membidik kalung yang ada dileher Daniel,Karna ia terus saja bergerak membuatnya sulit untuk mencari titik yang pas.
Saat tali di tarik dan tak!
Sayang sekali,ia meleset.bersamaan dengan tebasan yang diberikan Daniel untuk Rapmon pada kakinya.Panah yang meleset sudah digenggam didepan wajahnya membuat ia menatap tajam Seokjin yang sedang mengumpat.Ia mengorek sakunya dan sreng! tiga pisau ia lemparkan,Syukurlah Seokjin berlindung dibalik batu alhasil lemparannya mengenai batu.
"Dia sangat handal dengan lemparan" gumam Seokjin,ia pun mengangkat tubuhnya berniat untuk melihat tapi sayangnya,Daniel tidak tinggal diam saat meleset,ia melempar lagi satu pisau dan tepat pada sasaran tangan kiri Seokjin.
Rapmon terkejut,ia pun dengan cepat menebas kaki kanan Daniel tapi lagi-lagi Daniel menghindar, sreng justru terbalik.Kini leher Rapmon terkena goresan.
![](https://img.wattpad.com/cover/211648770-288-k495790.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam|SumJi [END]
РазноеDENDAM?HAHA KAU TAU KAN BAHWA ITU KATA2 YANG SERING DIRASAKAN OLEH SEMUA ORANG YANG PERNAH MERASAKAN SAKIT HATI YANG MENDALAM! BUKAN KARNA PUTUS CINTA ATAUPUN BULLYAN YANG KU DAPATKAN,AKU DENDAM HANYA KARNA AKU MELIHAT KEJADIAN DIMANA IBUKU TERIAK S...