Semua anak Divisi Pengabdian Masyarakat sudah berkumpul di kantin FK seperti yang Kun—sang ketua—perintahkan. Tinggal kurang Mark saja yang Katanya ia sedang ada urusan Himpunan sebentar, paling 15 menit lagi bakal nimbrung, prediksinya. Diam diam, Zura gak menyangka kalau ia kembali dipertemukan sama yang namanya Mark, si pemilik senyum menggemaskan yang waktu itu pernah berurusan sama Haechan perkara balikin Dorland. Ternyata cowok blasteran itu selain aktif di organisasi kampus, ia juga aktif di UKM seperti ini. Tadinya Zura kira, Mark itu tipe tipe anak UKM Basket, paduan suara, atau Futsal. Cukup mengagetkan juga kalau ia memilih IRAMA sebagai pengisi kegiatan luar kampusnya. Zura jadi makin nge-fans. Oke, bang Jaehyun terpaksa ia duakan."Assalamualaikum semuanya.." Sapa Kun seraya memulai kumpulan. Mereka semua membooking 3 meja kantin yang disatuin biar luas. Jadi semua anggotanya duduk mengisi ruang meja dengan saling berhadap hadapan, dengan Posisi kun yang ada di pojok kanan. Gak lupa dengan Zura dan Jaemin yang pastinya berhadapan.
"Waalaikumsalam." Balas semua tanpa terkecuali, sebab mereka semua satu iman.
"Makasih yang udah nyempetin dateng kesini, sebelum mulai, ini mau makan dulu apa ngomong dulu?" Tanya kun ke semua anggota.
"Makan aja dulu bang, biar khusyuk aye dengerinnya." Saur Woojin semangat.
"Mendingan ngomong dulu, biar makannya lebih lega." Tepis Ong.
"Kalo mau makannya lega, piring lo digedein. Noh ada antenna parabola, mayan bakal mangkok lo." Kata Lucas polos.
"Bukan gitu maksudnya Tele! Lega yang dimaksud dalam artian udah gak ada pikiran lagi!" Kasar Ryujin sambil menjenggut rambut depan Lucas yang kebetulan berhadapan dengannya.
"Gak ada pikiran mah si Woojin, Ryu." Kompor Jaemin memanasi suasana. Zura menendang kaki Jaemin dari bawah meja, Jaemin hanya mengaduh pelan, tanpa ada niatan untuk tutup mulut menghentikan aksi menistakan kawan sedivisinya.
"Ya Allah, ciptaan Mu ini sedang dihina.." sabar Woojin.
"Semua materi dan Makhluk hidup di bumi ini diciptakan dengan memiliki manfaat dan kegunaan masing masing. Gak ada makhluk yang diciptakan tanpa memiliki nilai guna atau nilai butuh." Sabda Lucas sambil menepuk nepuk bahu Woojin.
"Intinya??"
"Kesimpulannya, Janganlah bersedih wahai ananda Woojin. kalau engkau merasa hidup mu tidak berguna, melihatlah ke kita kita." Lucas menunjuk satu satu anggota yang ada. "Kita semua akan membantumu agar mencapai tujuan hidup berguna bagi semua insan!"
"Caranya??" Woojin jadi antusias. Gak ngeh kalo dia sebenarnya lagi dikerjain sama Lucas plus Ong.
"Dengan cara kita Hujat, hina dan injak injak! Hahahahahahahah!!!!!" semuanya kompak tertawa, termasuk Zura yang awalnya empati gak mau ikut ikutan, eh jadi terjerumus mengikuti Jaemin dan yang lainnya.
"Lo itu berguna Jin, gak ada lo, gak kehibur kita!"
"Arti sempitnya, manfaat lo itu sebagai objek bully yang paling top! Bukan kaleng kaleng!"
Wajah Woojin memerah. Menahan kesal, malu plus keinginan untuk merebus Lucas dan Ong ke panci pentol bu kokom. Biar aja jadi santapan ratu pentol sana. Muak banget ngeliat mereka berdua ketawa ampe mukul mukul meja gitu. Udah mana semuanya ngikutin. Beneran ini gunanya Woojin gini doang?
Btw, Semua ini gak ada dasar serius kok, Woojin tau. Dia Cuma marah buat seru seruan aja. Lagipula Woojin bukan tipe anak yang baperan. Udah biasa dia diginiin atau ngeginiin orang. Sebagian waktu hidupnya kadang didominasi sama hal hal konyol begini. temen temennya juga pasti tau batasan. Ya woojin siap pasang batin aja kalo misal ada candaan yang terlalu masuk nantinya. Toh, Lucas sama Ong itu juga sebenernya sobat karibnya dari SMP. Sama kayak Zura dan Jeno. Cuma waktu sama tipe relation nya aja yang beda.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELAWAN [Na Jaemin]
Fanfiction"Gausah dibuktiin pake pemikiran, dengan mengandalkan perasaan, Lo bakal ngerti artinya pembuktian Nyaman" -Dari Jaemin, si Relawan wajah rupawan tapi kelakuan bikin sawan . Hanya Zura yang bisa tahan