RELAWAN--4

284 37 2
                                    


Zura masih berkutat dengan pikirannya yang mendadak ruwet tentang tawaran Jeno untuk jadi guru. Sebenarnya dia mau mau aja buat nerima, berhubung Zura emang punya passion lebih dalam hal mengajar anak orang. Apalagi Zura sempat bercita cita menjadi seorang guru, ini kesempatan yang tepat untuk ia menunaikan cita citanya yang tertunda dan terhenti tersebut.

Cuma yang jadi masalah, kenapa partnernya itu harus sama Jaemin? Kenapa gak Jeno aja?

Mungkin kalo teman duetnya itu Jeno, Zura bisa langsung mengiyakan permintaan itu di tempat. Tapi kalau jaemin..Zura membutuhkan waktu sehari untuk menimang keputusannya melontarkan kata 'Ya' pada Jeno.

sekarang, Zura tengah mengurung dirinya di kamar dengan keadaan menghadap Laptop yang ia taruh di atas kasur. Sembari berpikir, sembari ia mengerjakan tugas. Walau otaknya tidak bisa terpusat pada tugas dadakan yang dikirimkan dari dosen bahasa inggrisnya barusan, tapi menurut Zura, berpikir sambil tidak mengerjakan aktivitas apa apa malah jauh lebih menyesatkan dibanding ia sambi mengetik tugas yang deadlinenya bahkan masih dikumpulkan untuk satu minggu kedepan.

Rajin? Ya begitulah Zura. Ia tidak bisa membiarkan waktu berpikirnya terbuang dengan sia sia. Walau pada akhirnya, tetap saja tidak menghasilkan kemajuan apapun, baik untuk tugas maupun keputusannya.

Hasil belakangan, yang penting usaha.

Zura sedang mengikuti jalan otaknya ingin berlabuh kemana, ini benar benar bercabang antara tugas dan keputusan. Semua terasa saling korelasi, karna kebetulan tajuk tugas Zura sekarang disuruh mengutarakan pendapat tentang ajakan sosialisi  dalam bahasa inggris.

Mungkin kalau digambarkan, pikiran Zura sekarang mirip batang pohon yang beranting banyak disetiap ujungnya.

Ting!

Notifikasi whatssapss terdengar nyaring dari ponsel Zura, menandakan adanya pesan baru yang masuk. Zura yang masih asyik pada dunianya lantas tersadar dan segera mencari cari keberadaan ponsel yang ia taruh entah dimana.

"Perasaan tadi ada suaranya" Zura sampai membalikkan Laptop dan melempar asal barang barang yang tergelatak di kasur demi menghadirkan ponselnya yang sekarang malah ngajak bermain petak umpet.

Ketemu!

Saat Zura bangun dari posisi tengkurapnya, rupanya sang ponsel malah tertindih di bawah perut Zura. Aneh, Kenapa bisa gak kerasa padahal dibawah badannya?

Zura langsung membuka lockscreen dan menjelajah aplikasi whatssapss untuk melihat pesan baru itu. Ternyata pesan yang sampai tadi bukan berasal dari Jeno, Haechan atau teman sekelasnya, melainkan dari sederet nomer asing yang bahkan tidak tersedia foto profilnya.

+629875362737
|P
|Uzur, ini Jaemin
|Saveback ya:)

Azuraaa
Ogah, panggil dlu yg bener|

+629875362737
|Azura yang baik hati, saveback ya nomer pangeran berkuda putih:)

Azuraaa
Bagus:)|
Tpi kok jijik ya sma kalimat yg| akhir?

+629875362737
|Udh di save?
|Itu kalimat bukan tai kucing

Jari Azura langsung bergerak menambahkan dan memberi nama pada kontak Jaemin ke simcardnya lalu lanjut membalas pesan dari teman Jeno itu. Saat nama kontak sudah terganti, barulah Foto Profilnya terlihat.

Azuraaa
Udh|
Ada paan ngechat?|

Jemin kurang vitamin
|Alhamdulillah:)
|Cuma mau nanya kelanjutan putusan

RELAWAN [Na Jaemin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang