RELAWAN--16

108 18 0
                                    


"JAWAB SALAM GUE KEK!" Pekik Haechan akibat salamnya hanya dibalas oleh keheningan yang dibuat para anggota lain. Lelaki berkulit eksotis itu langsung mengambil lapak disamping Somi, menggusur Minjoo dan Baejin yang ikut ikutan melongo dengan bar bar-nya. "Kok pada bengong sih?" Haechan mengernyit lalu menoleh ke Somi "Beb, ini pada kenapa? Gak pernah liat orang ganteng mendedikasi jadi relawan?"

"Huweelk." Seketika semuanya langsung berlagak muntah, seakan gak sepihak sama ucapan Haechan tadi.

"Nah kan, sekalinya respon pada muntah muntah, tipes lo?!" Gas Haechan menatap semua mata anggota yang masih shock. Tak terkecuali Zura, Jaemin dan Jeno, yang sama sekali gak punya sangkaan kalau Haechan bakal masuk ke organisasi ini. Ya pikir aja, orang se miring Haechan dijadiin Relawan? Nolong akal sendiri aja gak bisa.

Pasti ini berkat bujukan, masukan, dan hasutan dari Somi, si pacar idaman semua cowok kampus yang akhirnya bersemi sama kernet metromini.

"Yap guys.." Somi mengambil alih atesi. "orang yang ditunggu tunggu tadi adalah Haechan, dia udah resmi masuk IRAMA sejak kemaren pas gue bilang langsung sama bang Taeyong. Dia ini yang gantiin kak seulgi di Divisi Pembangunan dan Lapangan, jadii..selamat buat divisi PDP kalian ada rekan baru!."

Anak anak yang merasa ia anggota divisi yang disebutkan Somi, lantas saling berpandangan lalu berteriak frustasi. "TIDAAAAK!" Jeno, Baejin dan Chaeyon kompak mengusap wajah kasar dan menarik rambut putus asa.

"Gagagagaa, gak boleh! Lo kenapa gak masuk Divisi OB atau buang sampah aja sih Chan?!" sulut Jeno.

"Tau lo! astaga, bisa bisa Divisi pembangunan ganti nama jadi Divisi penghancuran kalo ada lo!" Timpal Baejin yang direspon tertawaan oleh anggota lain.

Haechan mendecih "Gue tuh masuk sini karna gue sadar, ternyata jiwa sosial gue itu ada dan terpendam! Makanya setelah gue shalat istikharah sama lempar jumrah 3 kali, gue mau masuk ke UKM ini. Apresiasi dong!!" terang Haechan dengan membusungkan dan menepuk dadanya bangga. Semua gak ada yang nurut disuruh tepuk tangan, malahan makin misuh misuh sambil berfantasi gimana lenongnya nanti ini IRAMA-J kalo personel otak kebaliknya udah lengkap disini.

Bisa bisa berubah nama nih IRAMA, jadi UKM orang lawak.

"Sok sokan shalat istikharah, Dzuhur aja di jama qashar sama Ashar!" sungut Jaemin yang diangguki setuju oleh Jeno. "Maghrib aja lupa rakaat lu daki!"

"Tadi katanya lo lempar jumrah ya Chan? Berarti lo lempar diri sendiri gitu? Kan setannya ada di diri lo." kata yeji memancing emosi.

Haechan mendengus sebal "JANGKREK! Napa si pada gak suka amet gue masuk hah?!"

"Lo tuh masuk, ibaratnya kayak IRAMA mulai mendekati masa masa suram Chan." Sokong Yangyang.

"Untung lo gak masuk divisi gue, kalo lo masuk, gue langsung ngajuin surat keluar dari organisasi ini!"

Somi yang mendengar keluh kesah dari teman temannya untuk sang pacar hanya bisa tertawa. Dia gak marah atau sensi sama sekali Haechan dihujat hujat kayak begitu. toh mereka ini konteksnya Cuma bercanda, gak mungkin kan sampe keluar IRAMA hanya karna hadirnya tomcat sawah?

"Emang ya, artis papan atas itu gak lewat dari yang namanya hinaan." Lirih Haechan sambil mengelus dada.

"Lo mah artis papan kerambol kali Chan." Tambah Zura.

"Terus, terusin bakat kalian! Tenang aja, Ammar Zoni masih mantau, iya kan irish bella ku?" Haechan menaik turunkan alis seraya menggoda Somi yang udah bersemu.

Akhirnya setelah melempari 'salam perkenalan' untuk Haechan atas bergabungnya ia ke IRAMA dengan macam macam spesies hinaan, mereka pun langsung kembali berbincang biasa seperti awal dan sudah menganggap Haechan seperti anggota lama kayak yang lain. Bahasan mereka selama menunggu delivery makanan datang pun gak jauh jauh dari bercandaan, gossip dan menjelek jelekan satu anggota personel 'ondel ondel' dengan kata kata yang kadang sampe bikin kating yang curi curi denger nahan hasrat buat ketawa.

RELAWAN [Na Jaemin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang