RELAWAN [Na Jaemin]

RELAWAN--17

Malam minggu,

Kalo kata orang orang, malam minggu itu adalah malam yang ditunggu tunggu para pasangan khususnya di seluruh Indonesia untuk merayakan bersama dengan ketemuan, kangen kangenan, hura hura bareng atau yang sedang marak sekarang ini, Uwu uwuan sambil bikin tik tok guna menyiram para jomblo dengan rasa keirian meletup letup. Sadis memang.

Eits, tapi itu persepsi siapa? Enggak juga kok, malam minggu itu gak selalu identic dengan orang pacaran. Orang yang statusnya masih 'bebas' pun juga bisa ikut nikmatin malam minggu. Mau itu sama Keluarga, Teman, kakak, adik, sepupu, sepupunya dari sepupu, sepupunya sepupu dari sepupu sepupunya, pokoknya boleh asal masih sama orang.

Kalo bareng sahabat sama temen boleh gak? Oh boleh banget. Kalo begitu, berarti nasibnya sama seperti Zura sekarang.

Yaps, Zura diajak malmingan sama Jeno dan Jaemin alias duo J.

Sesuai yang mereka bincangin tadi pas lagi di Markas, Jeno mau menunaikan janjinya pada pemeran utama—Zura—yang waktu itu ia iming imingi traktiran eskrim Baskin Robin's pas diminta anterin ke gedung FT, gedung Fakultasnya Jaemin buat ngomongin IRAMA. Salah sendiri sih, ngasih janji ke Zura. Udah tau Zura itu orangnya pengingat yang kuat, amblas aja tu dompet buat bayarin es krimnya Zura.

Rencananya mereka mau jalan ke Cilandak Town Square abis maghrib, katanya sekalian jalan jalan juga. Refreshing, mumpung Jaemin ikut dan memobilisasi keberangkatan menuju kesana memakai mobil Brio kesayangannya. Kalo gak ada Jaemin, paling Zura naik motor ninja hitamnya Jeno berdua. Hiih, bayanginnya aja Zura udah males. Pegel soalnya, harus duduk di jok tinggi udah kayak singgasana Sunda Empire. Mending naik mobil kan?

Emang Jaemin itu gak patut disalahkan keberadaannya.

"Mau kemana lau?" Tanya Taeyong saat melewati kamar Zura yang pintunya terbuka, sehingga terlihat aktivitas penghuni di dalamnya yang lagi nyisir nyisir rambut sambil benerin outfitnya. Oh iya, kali ini Zura tampil manis dengan tubuh yang dibalut baju lengan ¾ berenda floral di bagian pundak berwarna putih dan celana legging jeans hitam yang nampak pas di kaki kecilnya. Tak lupa, ia juga memakai sepatu converse putih andalannya untuk jalan jalan dan memoles wajahnya sedikit dengan make up natural.

Taeyong yang sehari hari hidup sama Zura sampai pangling melihat penampilan gadis itu yang sangat berbeda, jarang jarang adeknya dandan gini.

Biasanya kan kayak mak beti, kalo gak dasteran ya piyamaan 24/7 sambil bolak balik dapur-kamar mandi.

"Mau jalan, bang." Sahut Zura sambil menyampirkan sling bag hitamnya ke pundak.

"Tumben? Sama siapa?" Taeyong memasuki kamar Zura dan duduk dipinggiran ranjang sembari menilik penampilan sang adik yang ingin ciao malam mingguan itu.

Aman, gak mengundang aneh aneh.

"Sama Jeno Jaemin."

"Bertiga?"

"Iyoo." Zura mengambil duduk disamping abangnya.

Taeyong mendelik menatapnya "Jeno gak lagi meranin setan kan?"

"Hah?"

"Kasian, ntar disana dia Cuma jadi setan. Lo berdua ama Jaemin asik pacaran."

Zura membelalak "HEEH NGACO! Enggak lah! Kita beneran maen bertiga! Apa apaaan, gue juga gak pacaran sama Jaemin." Elak Zura heboh.

Taeyong menyeringai jahil "Alah, mulut sama hati beda."

"Emang beda, kalo sama namanya kan juga harusnya sama." Balas Zura santai, ia pun berjalan kedepan kaca full body di kamarnya lalu tangannya yang tergapai untuk menyelipkan rambut rambut kecil ke belakang telinganya.