Chapter 13

182 30 0
                                    

Happy reading

***

Naragal su eopseum ttwieo

Today we will survive

Ttwieogal su eopsneum georeo

Today we will survive

Melodi mendengarkan lagu itu dengan khidmat. Tangannya bergerak-gerak kecil mengikuti alunan lagu. Sesekali dia melirik Trian dari kaca spion.

“Kayaknya lo lagi konser, Mel.” Trian berceletuk dengan nada yang keras agar Melodi bisa mendengar suaranya. Kecepatan motor tidak dilambatkan sama sekali, malah Trian menambah kecepatan.

“Tahu aja lo.”

“Gue dari tadi perhatiin lo, kayaknya enak banget lagunya.”

“Iyalah, lagu kpop semuanya enak didengar.”

Trian mengangguk saja. Tidak mempermasalahkan apa yang disukai Melodi, selama itu tidak menganggunya. Melodi di mata Trian adalah seorang cewek yang penurut dan juga tidak gampang marah. Selama berpacaran, Trian jarang sekali melakukan jurus membujuk ataupun merayu. Melodi sendiri yang akan meminta maaf meski bukan dia yang salah.

“Beb, nanti malam lo punya waktu nggak?” Melodi melepas earphone di telinganya. Dagunya bersandar di pundak Trian.

“Emang kenapa?”

“Kemarin lo sibuk, kan? Sampai-sampai batalin janji ketemu sama gue.”

Trian melirik sebentar ke belakang, pipinya dikecup singkat oleh Melodi. “Gimana, ya, Mel. Gue masih agak sibukan. Kapan-kapan, deh.”

“Kok gitu?”

“Nanti gue kabarin kalau gue udah free. Lo sabar aja.”

Melodi tidak lagi menuntut. Tidak kebanyakan dengan wanita lain yang sangat getol memaksa kekasihnya. Melodi tidak bisa seperti itu kepada Trian. Melodi takut untuk ditinggalkan. Rasa cintanya terlalu besar.

Trian menepikan motornya dekat pintu gerbang. Melodi mengulas senyum yang paling manis. Beberapa detik setelahnya Gadis dan Harum muncul. Keduanya menatap Melodi diselingi dengan senyum tipis.

“Pagi Kak Melodi,” sapa Gadis seperti biasa. Keceriaannya tak pernah memudar.

Harum mendekat perlahan, tangannya saling berpegangan di depan perut. “Kak, keadaan Kak Zigar gimana? Dia udah sehat?”

“Dia udah enakan, kok. Tapi belum bisa ke sekolah.” Melodi mengerling pada Trian, matanya langsung menyipit karena cowok itu menatap Harum berlebihan.

Selain Melodi, Gadis juga menyadari tingkah Trian. Untuk menghindari adanya kesalahpahaman, Gadis menarik Harum lebih dekat dengannya.

“Mel, lo kayaknya punya banyak adek kelas yang cantik-cantik, ya?” ucap Trian kemudian melirik Harum.

Melodi tidak sebodoh itu untuk mengartikan setiap tatapan yang diberikan Trian. Sudah jelas bahwa cowok itu sedikit tertarik kepada Harum. Sebisa mungkin Melodi tidak mengeluarkan amarahnya kepada Harum. Sejak kemarin Melodi sudah merasakan firasat yang buruk.

“Kak, aku boleh jenguk Kak Zigar nanti? Aku pengen lihat kondisinya kayak gimana.” Harum menyentuh jemari Melodi, raut wajahnya memelas.

Gadis menjentikkan jarinya. “Tenang, Rum. Aku yakin, pasti teman-teman Kak Zigar akan ngejenguk juga.”

“Maksud kamu Kak Eno, Onew sama Raga?”

“Iya dong, siapa lagi?”

Melodi bertambah frustasi sekarang. Hatinya mendadak cemas.

The FAKE Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang