Bab 6 : Kamar

36 10 0
                                    

•••

"Is there a better time if not with you?".

~Dari si bucin Ezra, untuk Layla tersayang~

•••

_____________________

Mohon maaf karna ada perombakan lagi di bab 6, maafkan atas ke plin-planan aku ya. Semoga kalian memaklumkan, hehe.

Happy reading❤.

_____________________

"Kosongin jadwal gua hari ini".

"Eh apa-apaan lu Zra? Syuting, bocah. Jangan ngarang deh lu, buru siap-siap". Sahutan penuh protes Seto di sebrang sana.

Dengan tubuh yang menghadap cermin fullbody, Ezra berkaca disana, menilai penampilan hari ini. "Gak mau. Gua mau quality time sama Layla. Bilang ke produser nya, kalau tuh flim mau sukses dan laku di pasaran turutin kemauan gua".

Seto yang disebrang sana menghela nafas gusar. Terlalu lelah menghadapi sifat semena-mena Ezra yang sangat menyebalkan.

"Zra ini projek besar, berapa kali gua bilang kalau--".

"Projek ini yang bakalan buat karir lu makin naik dan terkenal. Gua tau----Tapi, ayolah gua mau quality time sama Layla. Udah lama gua gak berduaan sama pacar gua, kalau gua gak perhatian, yang ada nanti Layla di nyamanin sama cwo lain. Gua lebih gak mau akan hal itu". Sela Ezra dengan menggebu-gebu.

Jika dapat menampol online seseorang, sudah Seto lakukan sejak percakapan di telpon ini terjadi. "Terserah lu". Jawab Seto sekenanya.

"Gua tau lu manajer yang bisa diandalkan. Thanks my best brother". Dan Ezra langsung mematikan sambungan telpon.

Ezra menilai sekali lagi penampilan nya di cermin, setelah dirasa cukup, dirinya pun langsung melesat pergi menuju rumah sang pujaan hati.

•••

"Hahaha, sini difoto dulu Zra".

"Gak mau".

"Sekali doang sekali".

"Ezra hadap ke sini, jangan di tutupin ih".

"Layla kamu buat reputasi aku buruk".

"Gak bakalan buruk, soalnya kamu udah buruk. Cepet menghadap sini".

"Jahat banget sih kamu La".

"Sekali janji".

"Senyum sayangnya aku".

"Nah bagus, tahan sayang tahan".

Cekrek

Layla tertawa terpingkal-pingkal hingga menjatuhkan tubuhnya di kasur. Melihat lagi hasil foto di handphone nya sambil mencoba meredakan tawa, tapi gagal dan Layla tertawa lagi. Ezra yang di jadikan objek tertawa justru mengeram sebal dengan muka yang penuh dengan make up hasil karya Layla.

"Yaampun ini kenapa bisa se unyu ini sih". Layla mencoba mendudukan dirinya di kasur lagi. Tangan satunya menyeka air mata yang keluar saking lepasnya Layla tertawa. "Perut keram tolong Zra". Layla melirik lagi layar handphonenya. Dan Layla tergelak tawa lagi sambil mendorong pelan Ezra.

Layra | DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang