10#Sementara

22 11 2
                                    

"Tapi om, Bandung telah membuatku menderita. Aku gak mau merasakan penderitaan itu lagi... Aku mau bahagia." kata May.

"Kamu gak sayang sama orang tua kamu? Kamu gak sayang sama keluarga kamu? Kamu gak mau merasakan kenangan bahagia kamu dulu...? "bujuk Rendi lagi.

"Hmmm.... " May sangat bimbang kali ini.

"Gimana keputusan kamu May? " tanya Rendi

"Gimana tan?" tanya May ke Hera. Dia memang benar benar bingung. Sisi lain Bandung telah menyakiti hatinya.

"Tante selalu dukung keputusan kamu May." jawab Hera merelakan semua keputusan May. Padahal dihatinya masih ada rasa sedikit keberatan.

"Hmmm.... " May bingung.

"Keputusan ada di tangan kamu May. Om Rendi gak maksain." kata Rendi.

"Keinginan ayah bunda terakhir ingin ke Surabaya. Maka dari itu aku akan tetap di Surabaya. Aku akan berusaha menenangkan batinku di sini. Aku akan mencari kebahagiaan. " jawab May.

"Hmm... Om akan mendukungmu. Tapi menurut om, jika Day selamat pasti ia akan pulang ke Bandung. Gak mungkin ke Surabaya. Sebab ia tahu jika tempat tinggalnya itu di Bandung. Bukan Surabaya." balas Rendi.

"Tapi aku rasa Day tahu, om. Day tahu jika kita akan ke Surabaya. Insting ku, Day akan ada di Surabaya. Tapi jikalau itu salah. Aku akan selalu mencarinya. Dimanapun Day berada. Kalian semua mau membantuku kan?" ujar May.

"Pasti May." jawab Andi, pamannya yang berada di ruangan itu pula.

"Tapi, aku akan ke Bandung jika aku sudah sembuh. Aku mau ke makam ayah bunda. Aku juga mau ke rumah. Mau ambil kenangan-kenangan yang ada disana. Boleh kan tante? " tanya May ke Hera.

"Boleh May." jawab Hera sambil mengelus tangan May.

"Om Andi. Nanti rumah May di Bandung tolong jagain ya. Emm kalau om Andi gak keberatan rumah May bisa ditempati sama om Andi dan tante Dessy. " kata May.

"Iya. May tenang aja. Yang penting May sekarang fokus untuk sembuh. Nanti kita ke Bandung terus nyari Day." balas Andi yang berdiri tidak jauh dari May.

"Tante sudah daftarin kamu ke sekolah baru. Semoga kamu suka. Dan bahagia nanti disana. " sahut Hera.

" Makasih semua. " jawab May dengan senyuman yang kini merekah.

Kini semua kerabat May dari Bandung berpamitan untuk pulang. Mereka semua akan berusaha mencari keberadaan Day.

Selepas mereka berpamitan, mereka pulang, Rendi pun juga pulang ke Bandung. Mereka sepakat jika nanti May sembuh, May akan diantar Hera ke Bandung. Mungkin hanya 1 minggu. Sebab May juga harus masuk ke sekolah barunya.

🌸🌸🌸

4 hari berlalu...

"Kita dari rumah sakit langsung ke Bandung, tan? " tanya May ketika sampai di ujung pintu rumah sakit.

"Iya. Nanggung kalau bolak balik kerumah tante dulu. Tante juga sudah bawain keperluan kamu." jawab Hera sambil membukakkan pintu mobil untuk May.

May pun masuk ke mobil Hera. Dan tak lama kemudian Hera melajukan mobilnya.

Hera masih single, tapi umurnya sudah kepala 3. Hera belum menemukan jodoh yang tepat. Ia lebih fokus pada perusaan yang ia kelola dari nol. Yaitu perusahaan butik yang sudah memiliki cabang di berbagai penjuru Indonesia.

Caramell (Disaat Ego Dikalahkan Rasa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang