Tiba tiba Dimas mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Ia mengeluarkan sebuah dompet dan mengambil secarik kertas berisi sebuah foto yang kemudian ditunjukkan ke arah May.
May seketika mengambil foto itu untuk diperhatikan lebih dekat lagi.
"Hah.." May tersontak sambil menutupi mulutnya yang membentuk bidang oval.
"Dimas... Kamu? Beneran ini kamu? " tanya May saat memandangi foto yang ia pegang. Foto itu terdapat May dan Dimas kecil yang duduk sila bersama.
"Udah ingat?" tanya Dimas balik.
"Kamu Dimas masa kecil?" kata May lagi. Ia sangat tidak percaya bahwa sekarang ia menemukan sahabat kecilnya lagi.
Dimas dan May adalah sahabat dari kecil. Dimas adalah anak dari sahabatnya Hera. Ia kerap sekali menitipkan Dimas ke rumah Hera. Terkadang saat May berkunjung ke rumah tantenya, selalu ada dimas di rumah Hera.
Flash back
"Dimas,,, kamu ada di sini? " kata May kecil."May..." teriak Dimas sambil berlari mendekati May.
"Dimas, May punya dedek... "ujar May kecil sambil menunjukkan adik kecilnya yang baru lahir.
"Lucu banget kaya kamu May." balas Dimas sambil mencubit pipi May yang agak tembem.
"Dimas, ayo main di taman belakang rumah! " ajak May.
"Ayo... Ets.. "sanggup Dimas tapi ia sangat jahil, Dimas menarik salah satu rambut May yang dikuncir dua, sehingga kunciran itu miring sebelah.
"Dimas... Jail..." teriak May sambil mengejar Dimas ke taman belakang rumah Hera.
Brukk..
"Aduh... Sakit... Hiks... " teriak May sambil meringis. Ia memegangi lututnya yang lecet sebab bergesekan dengan paving taman.Dimas yang mendengar rintihan sahabatnya itu langsung membalikkan badan dan segera menghampiri May yang tengah duduk memegangi lututnya yang lecet.
"May kamu gak papa?" tanya Dimas khawatir.
"Sakit Dimas... " rangek May kesakitan.
Plak...
Dimas menabok lutut May yang lecet."Aaaa.....Dimas kamu jahat... Ih... Hwaaa..." May snagat marah. Ia memukuli Dimas kesal.
"Bunda... Dimas nakal... " teriak May.
Kembali
"Hahaha... Kamu masih ingat juga? " kata Dimas sambil tertawa."Ihh.. Dimas masih nyebelin dari dulu." ujar May dengan wajah datar.
"Ehh.. Kita gak ketemu udah lama banget kan ya?" kata Dimas.
"Lama banget, terakhir itu, waktu kita kelas 2 SD kalau gak salah. Waktu kamu ulang tahun." jelas May sambil memasukkan sendok berisi nasi goreng ke mulutnya.
"Iya ya... Oh ya kamu sekarang tinggal dimana?" tanya Dimas.
"Di rumah tante Hera." jawab May singkat.
"Sama orang tua kamu? Kenapa pindah?" tanya Dimas polos.
"Gak. Aku tinggal sama tante Hera aja." kata May yang memasang wajah sedih sebab kini teringat lagi dengan alm.orang tuanya.
"Oh, ya udah aku titip salam aja ya sama tante Rossa sama om Arya. " kata Dimas tak tau apa-apa.
May diam. Kini kegiatan makan nasi gorengnya ia hentikan. May tidak mood makan lagi. Kotak makan yang menyisahkan setengah nasi goreng, ia masukkan ke loker bawah mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caramell (Disaat Ego Dikalahkan Rasa)
Teen FictionMayscar Amelia, gadis ceria, pintar, dan baik hati, yang kemudian dibully oleh temannya sebab tuduhan yang tidak sengaja ia perbuat. Dalam sehari itu 2 orang yang ia cintai menghilang. Dan satu minggu itu 5 orang yang ia cintai juga menghilang. Dib...