Berjarak

78 3 1
                                    

Salfa sudah berada di rumah. Ia terus menelpon Nata. Namun nihil, tak ada hasil. Nata tetap tak menjawab panggilannya. Nata juga tak membalas pesannya.

Tok...tok...tok...

Suara ketukan pintu membuat Salfa mondar mandir tak karuan berhenti. Ah itu pasti Nata. Pikirnya. Salfa bergegas membuka pintu.

"Hai fal." Regina menyeruduk tubuh Salfa.

"Ih elo Gin. Kirain siapa" Salfa melotot dan mengumpat.

"Emang siapa? Hahahaha" teriak Regina. "Lagian elo sih Fal aneh banget tadi. Abis ditembak cowok, eh ngilang gitu aja. Elo kan ngarep banget sama tuh cowok kan?" Regina membuka kulkas dan membawa minuman, lalu menyeruputnya.

"Widih, elo main minum minum aja si Gin. Ga ada akhlak banget" Salfa menuangkan minuman pada gelas.

"Bodo" Regina duduk di ruang televisi dan menyalakan televisi.

"Nih ya, ke rumah temen tuh bawa bawa apa gitu. Ini, Dateng Dateng langsung nyeruduk. Terus unboxing kulkas. Ngabisin makanan orang. Dasar" Omel Salfa yang duduk didekat Regina.

"Tante mana?? Kok ga ada?" Tanya Regina sembari menonton drama di salah satu Chanel TV yang cukup membuat otak keblinger dengan alurnya yang ketebak.

"Mama gue pergi ke rumah nenek. Katanya nenek gue sakit." Salfa meneguk minumannya. "Lo mau nginep di rumah gue ya? Itu bawa bawa koper gitu. Hahaha"

"Ish elo. Gini ya, gue mau nemenin Lo. Gue tau kok Lo lagi Galo. Pasti malem malem Lo nangis. Masih baik kan niat gue nemenin Lo. Lagian nih ya, mama sama papa gue lagi ke luar kota. Katanya papa mau dipindahin dinas. Males gue ditinggal Mulu. Mending gue nginep. Ya kan?" Cerocos Regina

"Ah elo so care banget" Salfa nimpuk badan Regina dengan bantal kursi.

"Eh Fal, si cowok malaikat itu kok belum nongol nongol? Inikan hari spesial Lo"

"Ga tau gue. Siapa lagi cowok malaikat ah. "

"Itu loh si... Ah siapa sih lupa. Ooh iya Nata"

"Oh Nata. Gue ga tau. Gue telponin, gue chat chatin dari tadi nggak ada jawaban" jawab Salfa sedikit murung.

"Lo udah suka ya sama dia?"

"Ngaco Lo." Salfa mengelak

"Kalo Lo ga suka, ga mungkin Lo hubungin hubungin dia kayak gitu"

"Gue udah anggap dia sahabat gue. Kayak Lo"

"Ga percaya gue. Yaudah nanti malem, gue mau ke Bioskop. Temenin ya, pliiisss" bujuk Regina dengan puppy eyes yang so imut.

"Lo ya, kalo ada maunya aja Lo ngemis ngemis. Dasar"

"Ya... Ya.. pliss" Regina membujuk Salfa.

"Makanya jangan jomblo Mulu Lo" jawab Salfa sekenanya.

"Eh Lo juga jomblo, main ledek ledek gue".

"Yaudah, ntar gue temenin."

"Uuuuuuuuuuuu tayangggkuuuu" Regina memeluk Salfa dengan dilebay lebaykan.

"Ihs peluk peluk. Bukan muhrim" canda Salfa.

"Iiiihhh jahat" Regina manyun.

************************************

"Ih Lo berat banget si Bel" Nata menurunkan Bella dari punggungnya.
"Lo makan batu ya? Badan Lo berat banget sekarang"

"Ih enak aja berat. Gue tampol muka Lo. Gue nggak berat tau, cuma 50 kilo aja. Kurus kan gue?" Bella duduk didekat Nata.

Gak PekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang