Minta balikan

571 20 0
                                    

Memaafkan bukan berarti memberi kesempatan untuk balikan!!

..
..
..

"Salfaa, kamu lagi apa nak? Tuh ada tamu" teriak Santi, mama Salfa.

" Iya ma, bentar." Salfa menghentikan aktivitas kesukaannya yaitu membaca novel. Ia bangkit dari ranjang lalu bergegas ke ruang tengah menghampiri tamu yang dimaksud mamanya. Siapa ya? Ucapnya dalam hati.

"Hah" mata Salfa membulat, bibirnya menganga saat ia melihat tamu itu.

"Ka.. kamu ngapain kesini?" Tanya Salfa menghampiri lelaki yang sedang asyik memainkan handphone nya. Lelaki itu memandang Salfa, kemudian melengkungkan bibirnya membentuk setengah lingkaran.
Mata itu, mata yang mampu meluluhkan hati Salfa, bahu itu, tempat yang paling nyaman untuknya. Tapi itu dulu, sebelum pengkhianatan itu terjadi.

"Apa kabar Salfa? Kamu makin cantik ya" ucap lelaki itu, iya dia Fryanda. Mantan Salfa.

"Gak usah basa basi gitu deh Yan. Kamu mau apa kesini?" Tanya Salfa judes. Ia duduk di kursi yang bersebrangan dengan Fryan.

"Aku mau minta maaf" jawab Fryan masih dengan memandangi gadisnya. Apa? Gadisnya. Maksudnya mantannya.

"Iya udah aku maafin. Sekarang kamu bisa pulang" Salfa menatapnya tak suka.

"Aku gak mau pulang sebelum kamu ikut aku ke suatu tempat" ucap lelaki itu.

"Apa?" Salfa mengerutkan dahi. "Untuk apa aku ikut denganmu? Memangnya kamu siapa?" Ucap Salfa sambil menatap tajam lelaki yang pernah menyakitinya itu. Ia tak habis pikir dengan mantannya yang satu ini, sifatnya masih tidak berubah. Pemaksa.

"Aku emang bukan siapa-siapa kamu lagi Sal. Tapi,.."

Salfa mengangkat alisnya.
"Tapi, aku mau kita balikan. Aku.. aku nyesel pernah khianati kamu. Aku..."

"Stop.. stop jangan lanjutin Yan" ucap Salfa tegas. Butiran bening segera terjun dari matanya. Hatinya.. ada apa dengan hatinya.

"Tapi Sal. Aku tau aku salah tapi..." Fryan bangkit dari duduknya dan jongkok didepan Salfa. Tangannya meraih tangan mungil milik Salfa. Salfa menepisnya. Namun, Fryan tak sedikit pun melepasnya.
Runtuh sudah pertahanan Salfa.

"Salfa, aku sayang kamu. Aku gak bisa tanpa kamu. Aku mohon Sal. Aku mohon maafin aku. Jangan pergi lagi. Aku sadar Terindah cuma pelampiasan aku Sal." Lelaki itu menangis.

"Cukup. Cukup. Aku gak mau. Aku emang udah maafin kamu, tapi untuk balik lagi sama kamu aku gak bisa. Hati aku udah bukan buat kamu. Hati aku udah milik orang lain" Salfa melepaskan genggaman Fryan. Dan menghapus air matanya dengan kasar.

"Kamu boleh pulang" Salfa berlari menuju kamarnya, sementara Fryan larut dalam kesedihannya. Dan pamit untuk pulang pada Ratna. Ratna hanya menggeleng menyaksikan keduanya. Ia tak ingin ikut campur dengan urusan anaknya.

---

Ratna menghampiri anaknya yang sedang terisak dikamar. Ia membelai rambut Salfa, " Sayang kamu kenapa nak? Coba cerita sama mama, biar kamu plong."

Salfa memeluk mamanya, kehangatan menjalari tubuhnya. Ratna menghapus air mata Salfa.
"Salfa gak apa-apa ma, Salfa cuma gak mau liat dia lagi ma. Hati Salfa sakit" ucap Salfa lirih

"Sayang, setiap orang pasti pernah salah nak. Begitupun dengan Fryan. Dia manusia biasa, tapi kamu harus menghargainya karena dia mau memperbaiki dirinya"

"Maksud mama? Salfa harus beri kesempatan buat Fryan gitu?? Enggak ma... Enggak. Udah terlalu banyak rasa sakit yang udah dia beri sama Salfa"

"Sayang, memaafkan bukan berarti harus memberi kesempatan, tapi kalian bisa berteman seperti dulu sebelum kalian belum punya masalah. Hanya sebatas teman aja. Kamu jadi teman yang baik buat dia" ucapan mamanya meluluhkan hati Salfa kembali.

"Tapi ma, gimana kalo Salfa baper lagi?" Tanyanya polos

"Kamu udah besar sayang. Mama yakin kamu bisa menyikapinya dengan dewasa" Ratna tersenyum hangat, menghangatkan lagi suasana hati Salfaa yang gak karuan. Salfa tertegun. Kemudian tersenyum. "Iya ma. Aku tau ini adalah ujian pendewasaan buat aku" ucapnya menghangat. Bibirnya melengkung indah.
-------------------------------------------

Maaf ya gajeee hehehe jangan lupa vote. Biar aku semangat 😍😘

Gak PekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang