HATE AND LOVE

7 0 0
                                    

#Throwback

Seperti anak kecil pada umurnya, menghabiskan harinya dengan bermain. Iyah saat itu kakak sedang bermain dengan salah satu tetanggaku, yang bernama eneng, mereka sedang bermain lompat tali, aku ingin ikut berrmain mereka, tapi kakak melarangku. Katanya eneng tak suka bermain denganku, karena sifat pemarahku jika aku kalah dalam permainan. Karena aku merasa kesal, aku langsung saja masuk ke dalam rumah, dan mengadukan semua perbuatan kakak kepada mama. Saat itu juga mama keluar, dan menyalahkan kakak, juga memarahinya habis-habisan, yang membuatkan kakak kabur seharian, padahal waktu itu ia sedang berpuasa. Ternyata ia pergi ke rumah nenek angkatku yang rumahnya tak jauh dari rumahku, dan ia berbuka puasa di sana, mama pun merasa bersalah, lalu mencari kakak, ini semua salahku. Pernah sewaktu-waktu tak sengaja, aku membaca halaman demi halaman di buku rahasianya, diary. Terdapat kata-kata ia benci denganku, karena aku selalu bisa menarik hati orang tuaku, dan alhasil kakak selalu di salahkan.

Aku tumbuh menjadi sosok yang tomboy, mungkin karena papa menginginkan anak laki-laki saat aku ada di dalam kandungan, bahkan kehadiran ku seperti tak di harapkan, jika papa mau bepergian ke suatu tempat, ia selalu membawa kakakku, padahal aku juga meminta untuk ikut, aku selalu menangis jika mengingatnya. Sampai suatu saat, kakak menasehati papa dengan penuturan anak kecilnya itu, bahwa aku jugalah anaknya, papa pun luluh. Aku tak pernah punya baju perempuan dari kecil sampai sekitar SMP kelas 2, kata mama jika aku dibelikan atau dipakaikan baju perempuan, aku akan menangis, maka tak heran, jika teman sepermainan ku kebanyakan laki-laki, juga jenis mainan ku yang notabene nya milik anak laki-laki, seperti tamia, mobil-mobilan, gangsing d.s.b juga jenis ekstrakulikuler yang kukuti dari SD, seperti pencak silat, taekwondo, ataupun karate, aku tak sepintar saudara2 ku yang lain, saat pembagian rapot pun aku selalu minder, karena tak pernah dapat peringkat, bahkan waktu kelas 4, ada nilai rapotku yang kurang, yaitu di mata pelajaran bahasa inggris. Kakak sering mendapat peringkat, bahkan sampai ia lulus SMK, ia selalu masuk sekolah terbaik nomor 1 di provinsiku, BANTEN. Dan ia juga masuk dalam bilingual class. Di umurnya 18 tahunnya, ia bahkan sudah dipercaya dinas keluar kota di kantorya. Juga di kampus, ia selalu mendapat IPK 3 koma, dan menajdi primadona lagi di kampusnya, karena kecantikkannya, ia sosok yang sempurna. Belum lagi adikku, yang mempunyai IQ dengan angka 140 di umur 6 tahunnya, maka tak heran waktu pertama kali menimba ilmu di tingkat SD, ia sudah mendapat rangking umum. Sedangkan aku? Hanya pandai berkelahi, dan membuat anak orang menangis, duniaku hanya bermain. Bahkan aku sering sekali tersinggung, saat ada kumpul keluarga besar, saudara-saudaraku sering membeda2kan ku dengan mereka, yang ujungnya membuat aku ngamuk dan meninggalkan acara itu dengan mengurung diri di kamar, ia aku sulit untuk beradaptasi walaupun itu dengan Saudara sendiri, maka dari itu saudaraku menganggapku jutek. Di lemariku tak pernah ada pakaian wanita, seperti rok contohnya, kecuali seragam sekolah, maka tak heran jika ada party, aku selalu memohon ke kakak untuk meminjamkan dressnya kepadaku, aku juga tak suka make up bahkan sampai sekarang. Perlahan aku pun merubah imej, saat SD aku mempunyai bentuk tubuh yang bisa di bilang berisi, setelah aku mendapat periodku di kelas 6 SD. Bentuk badanku berubah menjadi tinggi, bahkan tingginya melebihi kakakku, jadi tinggiku sama dengan mama dan papa, bahkan sekarang jika kami jalan bersamaan, orang2 selalu mengira akulah kakaknya, karena tubuhku yang bongsor. Jujur saja aku lelah dibandingkan dengan kakakku, saat saudaraku, laptop atau ia tak bisa memakai salah satu aplikasi di hpnya, mereka selalu minta bantuan ke kakakku, meskipun aku ada di samping mereka, itu membuat hatiku sakit, sebodoh itu kah aku di mata mereka? Tapi selalu ada orang yang memujiku iyah, om ku dan eyang. Mereka selalu bilang : " Kamu emang gak cantik seperti kakakmu, tapi kamu punya senyum yang manis, karena mata mu seolah bicara saat kamu tersenyum, kamu punya great attitude lin" ucaonya. Aku yang waktu itu belum begitu mengerti dengan ucapan mereka hanya mengangguk, jika sudah seperti itu aku akan lari ke pangkuan mbah, dan menceritakan segalanya, lalu ia akan mengusap rambutku dan aku pun akan tertidur lelap, jika sudah di perlakukan seperti tiu, bahkan hal itu ampuh jika insomnia ku kambuh, meksi tomboy aku juga bisa manja dan cengeng, aku takut pada hujan, aku takut pada bola dan balon, aku akan berteriak ketakutan jika ada kucing di sekitarku, aku hanya bisa nangis jika dibentak.

Me and HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang