Ku tutup telingaku agar bisa mendengar suaramu
Ku tutup mataku agar bisa membayangkan wajahmu
Perlahan-lahan bayanganmu menjadi kabur, dan meninggalkanku
Dalam kenangan yang tak terbendungAku bertahan.. Aku bertahan..
Kenangan indah ini telah mempermainkanku
sekali lagi
Aku tak percaya kisah kita berakhir seperti ini
Begitu banyak janji yang telah dibuat, apa yang harus ku lakukan.. Apa yang harus ku lakukan..
Meskipun harus merasa sakit, meskipun harus terluka, kehadiranmu membuatku tetap hidup
Tanpamu aku seperti mati
Tak mampu bergerak maju ataupun mundur
Apa yang harus ku lakukan..
Semuanya menjadi redup dan gelap
Aku tak bisa melanjutkan hidupku
Semenjak kepergianmu, aku mulai merasa tak hidup lagi_SUPER JUNIOR "DAYDREAM"_
******
*@Seoul University*~~
Lorong sepi disebuah koridor laboratorium yang selalu digunakan oleh para mahasiswa dan mahasiswi untuk melakukan uji coba ditempat mereka kuliah saat ini terlihat dua orang gadis yang melangkah dengan tidak sabar untuk mengetahui hasil penelitian yang mereka lakukan dua hari yang lalu.
Kedua tangan Bona bertautan dengan mimik wajah gelisahnya. Gadis itu telah memastikan apa yang terjadi pada sahabatnya saat ini, namun gadis itu ingin sekali menampik semua hasil yang ia lakukan bersama Jihyun saat itu. Tidak berbeda dengan Bona, Jihyun berdiri disampingnya pun melakukan hal yang sama dengan Bona saat ini. Pandangannya jatuh pada lantai koridor tempatnya berdiri sekarang diantara pilar penyanggah atap kampus dan tepat didepan pintu laboratorium menunggu kehadiran seseorang.
"Kim Jihyun... Lee Bona" teriak seorang pria yang menggunakan jaket coklat panjang dengan satu tangannya yang menyampirkan sebuah tas panjang di bahunya. Pria yang berusia 36 tahun itu berjalan menghampiri Jihyun dan Bona yang menoleh padanya
"Kalian menungguku ?" Tanya pria itu menghentikan langkah kaki dihadapan Jihyun dan Bona yang menunduk hormat.
"Kami ingin mengambilnya Park Gyosunim" ucap Bona menjawab pertanyaan dari Profesor Park yang mengangguk kecil pada keduanya. Pris itu meraih handle pintu laboratorium dan mengizinkan mereka untuk segera masuk kedalam laboratorium itu.
"Masuklah" profesor Park memasuki ruangan lebih dulu yang diikuti oleh dua gadis dibelakangnya yang berjalan secara beriringan. Pria itu dengan kacamatanya berjalan kearah laci besar yang terdapat disana dan kedua tangannya dengan lihai memilih satu persatu map tipis yang ia taruh didalam laci tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LATE REGRET
Fanfictionwanita itu berharap ingin seperti daun maple yang melambangkan suatu keajaiban. iya dia ingin memiliki keajaiban di hidupnya. dia tidak ingin takdir mempermainkannya. "Bukankah hidup terlihat seperti mempermainkanku ?" "apa yang harus ku pilih ? tet...