Kami baik-baik saja pada saat itu
Aku masih ingat hari itu
Saat aku membaca surat yang kau berikan untukku, aku ingat hari itu
Seperti anak kecil, hatiku mulai bergetar
Malam itu saat kita berpegangan tangan
Kenangan itu masih sama
Aku merindukannya jadi aku terus menangis seperti orang bodoh
Kau mungkin sama denganku
Saat musim ini di mana kita mencintai datang kembali
Maaf.....maaf...
kata-kata yang tidak bisa kukatakan sebelumnya
Aku tidak tahu cinta kita telah berakhir
Aku mencintaimu, aku mencintaimu,
aku mengatakannya seorang diri
Seolah-olah kita pertama kali bertemu
Mataku hanya membayangkanmu
Sepanjang hari, aku hanya memikirkanmu, kau begitu mencintaiku
Aku tahu kita tidak bisa kembali tapi
Kalau saja aku bisa memutar kembali waktu dan bertemu denganmu lagi
Aku ingin memberitahumu bahwa aku mencintaimu
Aku tidak tahu cinta kita kita telah berakhir
Aku merindukanmu, aku merindukanmu, kata-kata yang terjebak dalam mulutku
Aku tidak tahu musim kita sudah berakhir
Aku merindukanmu jadi aku berbicara seorang diri_SUPER JUNIOR YESUNG "WE"_
*********
Eunsoo berjalan dengan langkah kaki gontai menuju pintu apartemennya. Tubuh yang lelah membuat dirinya menginginkan untuk cepat sampai pada kasur empuk miliknya. Tanpa berfikir panjang kakinya melangkah masuk. Kedua matanya mengamati seisi ruangan yang terlihat begitu sunyi. Pandangannya beralih melihat jam dinding diruang tengah yang menunjukkan pukul 8 malam. Dimana Jihyun ? Tidak biasanya Jihyun tidak berada dirumah. Dijam seperti ini biasanya Jihyun sudah berada diruang tengah bersama dengan Bona.
Eunsoo kembali melanjutkan langkah kakinya menaiki tangga rumah. Samar samar Eunsoo mendengar suara tangisan seorang gadis yang berasal dari kamar adiknya. Tanpa pikir panjang Eunsoo menarik handle pintu dan membuka pintu kamar adiknya dengan lebar. Kedua matanya menangkap seorang gadis yang tengah menangis dengan bahu yang bergetar dan kepala yang ia telungkupkan dibantalnya.
Eunsoo berjalan menghampiri Jihyun dan duduk disalah satu sisi ranjang adiknya dan mengelus rambut Jihyun dengan lembut. Jihyun yang merasakan sebuah elusan tangan seseorang dikepalanya, membuat Jihyun mengangkat kepalanya dan menemukan Eunsoo yang menatapnya dengan kerutan didahi eonninya itu.
"Ada apa ? Kenapa kau menangis ?" Eunsoo mengulurkan kedua tangannya ke wajah adiknya dan menghapus bulir bulir airmata Jihyun yang jatuh pada pipinya.
"Karena Dohwa ?" Merasa tidak mendapatkan jawaban dari adiknya. Eunsoo menatap kedua mata Jihyun dan seketika hatinya mencelos melihat tatapan kosong Jihyun yang menatap lurus kedepan. Keduanya terdiam cukup lama diantara keheningan yang mereka ciptakan. Eunsoo memilih diam tanpa banyak bertanya pada Jihyun, menunggu gadis itu untuk mengatakannya lebih dulu padanya alasan apa yang membuat gadis itu menangis seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LATE REGRET
Fanfictionwanita itu berharap ingin seperti daun maple yang melambangkan suatu keajaiban. iya dia ingin memiliki keajaiban di hidupnya. dia tidak ingin takdir mempermainkannya. "Bukankah hidup terlihat seperti mempermainkanku ?" "apa yang harus ku pilih ? tet...