1 bulan kemudian...
Tak terasa pengobatan rutin Hana sudah memasuki bulan pertama. Selama ini tidak ada tanda-tanda lain yang dia alami.
Sedikit lagi, Hana akan sembuh total. Berkat dukungan dan semangat dari orang tua dan kakak-kakaknya selama ini, masa awal penyembuhan nya berjalan dengan baik.
Kini hanya tinggal menjalani pemulihan saja. Orang itu juga tidak lagi pernah mencari Hana ataupun mengirim pesan aneh pada Hana.
Tetapi kekhawatiran seorang kakak tetaplah ada. Setiap Hana ingin keluar malam hari hanya sekedar ke minimarket yang ada di ujung jalan komplek perumahan mereka ini, duo maknae, alis Chenle dan Jisung diminta untuk menemani Hana.
Hana sering menolak bahkan mengatakan dia akan mencoba sendiri.
Alhasil membuat Chenle dan Jisung seperti penguntit, mengikuti Hana kemana pun jika keluar pada malam hari.
Malam ini, Hana ingin membeli sesuatu di minimarket depan, tidak mau minta tolong pada abangnya. Ia ingin sendiri.
Hana berniat minta izin pada Renjun, sang kakak tertua nya itu sedang ada di dapur, membuat susu coklat untuk dirinya.
"Kak.. Hana mau ke minimarket depan sebentar, boleh? " ucap Hana sembari memperlihatkan aegyo nya.
"Tidak.Kalau kamu mau pergi, pergilah dengan Jisung atau Chenle, baru kakak izinkan" tolak Renjun.
"Boleh ya kak, sebentar saja.. " aegyo lagi. Renjun akhirnya luluh.
"Huuh.. Kalau sudah begini kakak tidak sanggup. Ya sudah, hati-hati lah di jalan" akhirnya Renjun mengizinkan.
"Yeayy.. Terima kasih kakak, sayang kak Injun banyak-banyak" Hana senang karena mendapat izin lalu mengecup pipi kakak nya itu.
Hana berjalan melewati ruang keluarga dimana disana ada Jaemin, Haechan dan Jeno.
Dua kakaknya lagi sedang sibuk di kamar sepertinya.
"Kamu mau kemana? " tanya Jaemin.
"Aku mau ke depan kak, beli sesuatu" jawab Hana.
"Yakin sendiri? Tidak ingin kakak temani? " ujar Haechan.
"Ga usah kak. Hana akan hati-hati" ucapnya.
Hana sudah beranjak dari rumah nya dan mulai menyusuri jalanan komplek rumahnya itu.
Dengan perasaan was was ia merapalkan beberapa kata-kata dari mulutnya, berharap Tuhan menjaga nya dalam perjalanan ini.
***
"Terima kasih.. " ucapnya lalu membungkuk kepada pelayan kasir disana.
Barang yang ia inginkan sudah ia dapatkan. Sebotol minuman kesukaannya dan beberapa cemilan untuk kakaknya.
Dari beberapa meter ditempatnya saat ini, ia melihat seseorang sedang memukuli seseorang juga. Matanya terbelalak melihat pemandangan itu.
Hana mulai gelisah. Matanya panas. Ia berusaha menahan tangisnya.
Bukan karena apa, ia takut.
Sejak dulu kekerasan adalah hal yang sangat takut ia lihat. Meski itu hanya adegan dalam sebuah film, ia akan tetap tidak tega melihatnya
Sepersekian menit ia berdiri disana, dari kejauhan ada dua orang yang ia kenal sedang menuju ke arahnya. Ia diam saja, belum beranjak dari tempat ia berdiri saat ini.
Itu Haechan dan Jaemin.
Flashback
"Jaem, perasaan ku tak enak. Apa kita susul Hana saja? " Haechan mulai gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST BROTHER [ NCT DREAM ] {END}
Fanfiction{COMPLETE} √ Tujuh bersaudara yang saling menjaga satu sama lain, terlebih si bungsu Hana. Amanah yang diberikan kepada mereka selagi orang tua mereka sibuk harus dijalankan sebaik-baiknya. Bahkan jika ada yang membuat adik perempuan mereka satu-sa...